Sumber tersebut menyebutkan bahwa fasilitas baru itu terletak di Ream. Wilayah itu merupakan wilayah yang strategis di sekitar Teluk Thailand dan dekat dengan Laut China Selatan (LCS).
“Pangkalan itu sedang dibangun untuk penggunaan “eksklusif” angkatan laut China,” ujar sumber itu.
Hal ini sontak dibantah oleh Kamboja dan China. Menteri pertahanan Kamboja Tea Banh menegaskan bahwa kecurigaan ini datang akibat pendanaannya yang menggunakan dana China. Ia mengatakan pangkalan itu tidak akan secara eksklusif jadi milik China dan bukanlah merupakan ancaman besar
“Proyek tersebut, yang dibiayai dengan hibah China, juga mencakup peningkatan dan perluasan rumah sakit serta sumbangan peralatan militer dan perbaikan delapan kapal perang Kamboja,” kata Tea Banh.
“Jangan terlalu khawatir, pangkalan Ream sangat kecil… Itu tidak akan menimbulkan ancaman bagi siapa pun, di mana pun.”
“Itu tidak ditargetkan pada pihak ketiga mana pun, dan akan kondusif untuk kerja sama praktis yang lebih erat antara kedua militer, pemenuhan kewajiban internasional yang lebih baik, dan penyediaan barang publik internasional,” ujar Wang.
Walau begitu, beberapa negara Barat telah menyuarakan ketakutannya akan hal ini. Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kemunculan China di wilayah itu dapat mengganggu stabilitas wilayah.
“Kehadiran militer RRT eksklusif di Ream dapat mengancam otonomi Kamboja dan merusak keamanan regional,” kata juru bicara kedutaan AS, Stephanie Arzate, kepada AFP.
AS sendiri saat ini juga sedang rutin melakukan patroli di wilayah LCS. Di perairan itu, Washington berupaya untuk melemahkan klaim China yang menyebut beberapa kepulauan di lautan itu adalah miliknya.
Tak hanya AS, Australia juga menyuarakan hal serupa. Dalam sebuah kunjungan ke Makassar, Indonesia, Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese meminta Beijing lebih transparan dalam menciptakan perdamaian kawasan.
“Kami telah mengetahui aktivitas Beijing di Ream selama beberapa waktu dan kami mendorong Beijing untuk transparan tentang niatnya dan untuk memastikan aktivitasnya mendukung keamanan dan stabilitas regional,” terangnya.