Jakarta, beritamega4d.com — Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah mengonfirmasi komandan Ibrahim Aqil terbunuh dalam serangan Israel di Beirut, Jumat (20/9).
“Hari ini komandan senior Ibrahim Aqil [Haj Abdulqader] telah bergabung dalam prosesi para martir setelah menjalani kehidupan yang penuh berkah, perjuangan, kerja keras, luka, pengorbanan, tantangan, prestasi, dan kemenangan. Sudah sepantasnya baginya untuk mencapai kehormatan ilahi ini,” demikian keterangan Hizbullah, dikutip dari Aljazeera.
“Yerusalem selalu ada di hati dan pikirannya, siang dan malam. Yerusalem adalah obsesi jiwanya, dan berdoa di masjid-masjidnya adalah impiannya,” tulis pernyataan itu.
“Dengan penuh kehormatan dan kebanggaan, perlawanan Islam hari ini mempersembahkan salah satu pemimpinnya sebagai martir di jalan menuju Yerusalem dan berjanji kepada jiwanya yang murni untuk tetap setia pada tujuan dan harapannya hingga meraih kemenangan.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan operasi dalam “fase baru perang” akan terus berlanjut, setelah serangan udara Israel menghancurkan sebuah gedung hunian di pinggiran selatan Beirut.
“Rangkaian operasi dalam fase baru perang akan terus berlanjut hingga kami mencapai tujuan kami: memastikan kembalinya masyarakat utara Israel ke rumah mereka dengan selamat,” kata Gallant.
“Kami akan terus mengejar musuh-musuh kami untuk membela warga kami – bahkan di Dahiyeh di Beirut,” ujarnya menambahkan.
Serangan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, menewaskan seorang komandan senior Hizbullah Ibrahim Aqil dan sejumlah anggota pasukan elit lainnya, menurut militer Israel.
Salah seorang sumber keamanan Lebanon menyebut serangan Israel disebut menargetkan pertemuan Pasukan Radwan.
Sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan pertemuan lebih dari 20 pejabat Hizbullah dari unit khusus kelompok itu, Pasukan Radwan.
Setidaknya 14 orang tewas dalam serangan udara Israel hari Jumat di Beirut, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
“Tim penyelamat di lapangan berharap menemukan lebih banyak martir yang tewas di bawah reruntuhan,” tambah kementerian tersebut.