Pengantar Jenazah Bentrok dengan Oknum TNI di Manado Dalam Pengaruh Miras

Markas Kodam XIII/Merdeka, Manado, Sulut. Foto: beritamega4d.com

Manado – Iring-iringan pengantar jenazah di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) terlibat bentrokan dengan oknum anngota TNI. Sejumlah pengantar jenazah yang terlibat bentrok sedang dalam pengaruh minuman keras (miras).

Bentrokan terjadi di Jalan 14 Februari, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, pada Jumat (5/1) sekitar pukul 15.30 Wita. Tepatnya di depan Markas Kodam XIII/Merdeka.

“Sebagian besar pengiring dalam pengaruh minuman keras. Rombongan iring-iringan jenazah tersebut justru semakin melakukan kebisingan dengan menggeber-geber gas sepeda motor knalpot brong,” ujar Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav Mujahidin Al Ikwan dalam keterangannya, Sabtu (6/1).

TNI bentrok dengan rombongan pengiring jenazah di Manado gegara knalpot brong (tangkapan layar) Foto: (tangkapan layar)
Mujahidin menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari rombongan pengiring jenazah berangkat pada pukul 14.00 Wita dari rumah duka menggunakan ambulance yang diikuti oleh pelayat dan pengiring menggunakan roda 2 mengarah ke TPU Teling Atas. Mereka didampingi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Di sepanjang jalan, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas yang mendampingi, kembali menyampaikan imbauan kepada rombongan iringan jenazah agar tertib dan tidak menimbulkan kegaduhan,” terangnya.

Hanya saja, iring-iringan pengantar jenazah tidak mengindahkan imbauan tersebut dengan tetap menggeber kendaraannya dengan knalpot brong. Bentrokan pun terjadi dengan warga sekitar yang merasa terganggu.

“Keramaian tersebut ditimbulkan adanya iring-iringan jenazah salah satu warga masyarakat yang menimbulkan kegaduhan akibat knalpot brong dan kemacetan, sehingga memancing emosi warga sepanjang jalan dan muncul bentrok kecil antar warga,” jelasnya.

“Warga setempat yang melihat kejadian itu merasa terganggu dengan iring-iringan tersebut spontan turun ke jalan dan menghadang rombongan sehingga terlibat bentrok,” tambahnya.

Saat bentrokan itu, anggota Kodam XIII/Merdeka yang berada di Makodam berupaya mengendalikan situasi dengan melerai warga sekitar dengan rombongan pengantar jenazah. Namun, di saat upaya peleraian, malah mendapat provokasi dari rombongan pengantar jenazah.

“Anggota Kodam XIII/Merdeka yang berada di Makodam melihat keributan tersebut keluar dengan maksud untuk melerai, namun justru mendapat provokasi knalpot brong dari rombongan pengiring,” ucapnya.

Setelah situasi sempat memanas, anggota Kodam XIII/Merdeka mampu membuat situasi kembali terkendali. Iring-iringan pengantar jenazah pun melanjutkan perjalanan ke tempat pemakaman.

“Namun akhirnya situasi dapat dikendalikan dan ditenangkan oleh anggota Makodam XIII dan rombongan jenazah melanjutkan perjalanan,” ungkapnya.

Hingga saat ini, pihak Kodam XIII/Merdeka masih mendalami informasi terkait bentrokan yang terjadi. Dia belum menjelaskan terkait pihak yang diamankan atau dimintai keterangan dalam insiden tersebut.

“Pihak Kodam masih terus berupaya mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, warga sekitar bernama Mario yang melihat bentrokan tersebut mengaku ketakutan. Dia mengaku langsung lari dan berusaha untuk segera menutup tokonya.

“Saya sedang duduk di depan toko tapi saat rombongan datang dan terjadi keributan saya langsung lari ke belakang, bahkan belum sempat menutup toko,” ungkap Mario yang saat itu berada di depan Makodam XIII/Merdeka, Sabtu (6/1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *