GAZA – Pasukan Israel telah membantai sekitar 210 warga Palestina selama operasi pembebasan empat sandera di Nuseirat, Gaza tengah, pada Sabtu.
Juru bicara sayap militer Hamas Brigade al-Qassam Abu Ubaidah tindakan pasukan Zionis itu akan membahayakan para sandera yang tersisa di Gaza.
Situs berita Amerika Serikat (AS), Axios, melaporkan bahwa unit intelijen Amerika terlibat langsung dalam operasi pembebasan empat sandera tersebut, yang merupakan operasi pertama sejak dimulainya perang Gaza.
“Apa yang dilakukan musuh Zionis di wilayah Nuseirat di Jalur Gaza tengah adalah kejahatan perang yang rumit, dan yang pertama dirugikan adalah para tawanannya,” kata Abu Ubaidah via Telegram ketika menyampaikan peringatan keras pada Israel.
“Musuh berhasil membebaskan beberapa tawanannya dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, namun pada saat yang sama, mereka membunuh beberapa dari mereka selama operasi tersebut,” lanjut dia, seperti dikutip Palestine Chronicle, Minggu (9/6/2024).
“Operasi ini akan menimbulkan bahaya besar bagi tawanan musuh dan akan berdampak negatif pada kondisi dan kehidupan mereka.”
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas akibat pembantaian oleh pasukan Israel di kamp Nuseirat mencapai 210 orang, dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Sementara itu, Rumah Sakit Martir al-Aqsa kewalahan menampung korban luka dan jenazah yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Karena kurangnya tempat tidur dan persediaan medis dasar, banyak yang ditempatkan di lantai dan di koridor rumah sakit.
Pengeboman Israel menargetkan pasar di Nuseirat dan kawasan sekitar Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir Al-Balah.
Juru bicara rumah sakit Khalil Al-Dakran menyatakan bahwa banyak dari korban luka berisiko meninggal karena parahnya kondisi mereka dan kurangnya sumber daya medis.
Saat ini diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 36.801 warga Palestina telah terbunuh, dan 83.680 lainnya terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai 7 Oktober 2023.
Perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada tanggal tersebut, yang menurut rezim Zionis, menewaskan 1.200 orang. Namun, investigasi media Israel; Haaretz, mengungkap bahwa ribuan warga Israel itu terbunuh akibat insiden “friendly-fire” helikopter dan tank-tank tempur Israel saat merespons serbuan Hamas.