Harga Emas Antam Diobral, Sudah Waktunya Borong Nih?

Harga Emas Antam Diobral, Sudah Waktunya Borong Nih?

 Foto: Logam Mulia Antam. (BeritaMega4D.com Indonesia)
Foto: Logam Mulia Antam. (BeritaMega4D.com Indonesia)
Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Sabtu (11/11/2023) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung turun Rp8.000 ke Rp1.084.000 per gram.

Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) turut terkoreksi Rp7.000 ke Rp980.000 per gram.

“Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di situs Antam.

Baca Juga : Harga Emas Pegadaian Bergerak Beragam, Bingung Arah The Fed? 

Harga emas Antam melorot tak lepas dari pengaruh emas dunia. Pada perdagangan Sabtu (11/11/2023) pada pukul 08.19 WIB, harga emas di pasar spot ditutup terkoreksi 1,09% di posisi US$ 1.936,79 per troy ons. Amblesnya harga emas juga terlihat dalam sepekan yang telah terkoreksi 2,07%.

Sepanjang pekan ini, harga emas dunia mayoritas berada di zona merah dengan terkoreksi 4 kali dan penguatan sekali.

Koreksi harga emas terjadi setelah Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan kembali perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi.

Baca Juga : OJK Akan Rilis Aturan soal ‘Bank Emas

Powell mengatakan para pejabat The Fed “tidak yakin” bahwa suku bunga masih cukup tinggi untuk menurunkan inflasi ke target 2% bank sentral AS, sehingga membuat dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih tinggi.

Perjuangan untuk memulihkan stabilitas harga “masih panjang,” menurut Powell dalam komentarnya yang menyelidiki bagaimana ia melihat fase akhir dari upaya memerangi inflasi yang akan terjadi, dengan kemungkinan “disinflasi” yang lebih besar perlu dilakukan karena perlambatan ekonomi.

Bagi sebagian orang, komentar Powell tidak berbeda dengan komentar minggu lalu ketika The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, sehingga banyak orang di pasar berasumsi bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir. Namun, beberapa pejabat The Fed memberi isyarat sebaliknya karena perekonomian AS tetap kuat.