Jumat, 15 Mar 2024 00:52 WIB
Jakarta – Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Kusworo menyebut pilot pesawat Smart Air Kapten M Yusuf yang jatuh di Nunukan, Kalimantan Utara, menangis saat ditemukan. Kusworo menilai Kapten Yusuf terharu dirinya bisa ditemukan setelah berupaya melempar kode SOS.
“Bisa, bisa, bisa, dari awal (komunikasi) kan bisa nangis. Mungkin kan terenyuh dia, kan dia sudah melaksanakan SOS code ya ke kita memang itu prosedur yang ada. Tentunya dari tim pencari saat itu juga dibantu oleh teman-teman kita dari TNI AU jadi lewat Boeing 737 dari Makassar,” kata Kusworo kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Kusworo
Kusworo mengatakan Kapten Yusuf bisa ditemukan lantaran terlihat adanya kepulan asap dan pergerakan sinyal. Hal itu yang menjadi acuan tim SAR untuk melakukan pertolongan.
“Dia (TNI AU lewat Boeing 737) bisa memantau ada asap dan ada pergerakan sinyal dan ada tanda-tanda khusus yang memperkirakan bahwa saat itu tim yang mendeteksi bahwa ini dibikin oleh manusia yang hidup,” ujar Kusworo.
“Jadi di situ bisa ambil suatu kesimpulan bahwa ini masih ada tanda-tanda kehidupan, maka dari itu segera dikerahkan saat itu dari Tarakan personel maupun pesawatnya saat itu ada TNI AD dan selanjutnya AU,” katanya.
Kusworo mengatakan saat ini kondisi Kapten Yusuf berangsur membaik. Ia berharap Kapten Yusuf segera pulih.
“Jadi sejak awal ditemukan memang kondisinya masih lemah terus ada penanganan awal dari tim kita, dari Basarnas maupun dibantu oleh SAR gabungan yang relatif sudah melaksanakan tindakan awal sampai dengan mengevakuasi naik ke pesawat dievakuasi sampai dengan bandara. Selanjutnya kalau saya pantau sudah stabil ya, jadi ya insyaallah mudah-mudahan cepet sehatlah,” sambungnya.
Adapun Pilot pesawat Smart Air, Kapten M Yusuf yang jatuh di Nunukan, Kalimantan Utara ditemukan selamat pada Minggu (10/3). Ia melambaikan tangan usai 3 hari bertahan hidup di hutan.