Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi

Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi

Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi
Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi

 

BEKASI, Beritamega4d.com – Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam.
Puluhan orang ditangkap polisi usai bentrokan. Tak hanya itu, aparat turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata dari lokasi kejadian.

Pengamatan Beritamega4d.com, sebagian besar senjata yang diamankan dari lokasi bentrok adalah balok-balok kayu. Ukurannya pun beragam, mulai dari 50-100 centimeter. Aparat bahkan mengamankan gesper dan pipa besi dari lokasi kejadian.

Baca Juga : Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

Tak hanya itu, aparat juga menemukan senjata tajam antara lain badik, golok, dan juga pedang. Beberapa bilah senjata tajam itu diduga digunakan oleh para pelaku ketika bentrokan pecah.

Selain benda tumpul, sebuah senjata api mirip pistol jenis revolver juga ikut ditemukan dari lokasi. Namun, belum bisa dipastikan apakah itu merupakan senjata api asli atau mainan.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, bentrokan ormas itu diduga dipicu oleh leasing yang ingin menarik kendaraan di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi. “Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B),” ucap Twedi kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/9/2023) malam.

Baca Juga :

“Kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C),” tambah Twedi. Mediasi soal penarikan kendaraan itu lalu dilakukan di Polsek Setu. Namun, pemegang unit kendaraan mobil Innova yang mau diambil, tetap tidak terima.

“Setelah di luar Polsek, ada kejadian dari pihak ormas (A) mendatangi pihak debt collector,” jelas Twedi.

Situasi memanas dan bentrokan pecah pada pukul 17.30 WIB. Meski terjadi, namun bentrokan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi itu tak lama terhenti.

“Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri,” imbuh Twedi. Tak berselang lama, bentrokan kembali pecah dan justru masuk ke wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota.

Baca juga :

Twedi sendiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait bentrokan yang terjadi di area yang bukan kewenangannya.

“Kalau untuk di Kota Bekasi, nanti bisa tanya kejadian selanjutnya ke yang punya wilayah,” ucap Twedi.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani belum memberikan keterangan apa pun terkait bentrokan yang terjadi. Adapun untuk terduga pelaku yang terlibat bentrok, langsung dibawa ke Mapolres Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.

Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

Polisi Tangkap 39 Orang Buntut Kericuhan Antarormas di Bekasi

Polisi Tangkap 39 Orang Buntut Kericuhan Antarormas di Bekasi
Polisi Tangkap 39 Orang Buntut Kericuhan Antarormas di Bekasi

BEKASI, Beritamega4d.com – Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani memastikan telah menangkap 39 orang buntut kericuhan antar organisasi masyarakat (ormas) semalam. Sebagai informasi, bentrokan pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam. “Ada 39 orang yang masih dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak reskrim,” jelas Dani saat ditemui di Plaza Pemkot Bekasi, Kamis (21/9/2023). Mereka masih diperiksa intensif untuk digali peran masing-masing.

Dani sendiri belum bisa menjelaskan mengapa bentrokan itu pecah hingga ke wilayah Kota Bekasi. Namun, ia memastikan ada satu orang yang meninggal dunia akibat bentrokan tersebut. “Satu orang atas nama A, kelahiran (tahun) 1993. Satu orang yang di RSUD Kota Bekasi, akan dilakukan otopsi oleh pihak RS,” jelas Dani. Bentrokan ormas pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi pada Rabu (20/9/2023) malam. Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan pemicu bentrokan bermula ketika ada leasing ingin menarik kendaraan di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga : Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

“Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B),” ucap Twedi kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/9/2023) malam. “Kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C),” tambah Twedi. Mediasi soal penarikan kendaraan itu sempat dilakukan di Polsek Setu. Namun, pemegang unit kendaraan mobil Innova yang mau diambil, tetap tidak terima. “Setelah di luar Polsek, ada kejadian dari pihak ormas (A) mendatangi pihak debt collector,” jelas Twedi. Situasi memanas dan bentrokan pecah pada pukul 17.30 WIB.

Meski pecah, namun bentrokan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi itu sempat terhenti. “Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri,” imbuh Twedi. Tak berselang lama, bentrokan kembali pecah dan berlanjut ke wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota. Twedi sendiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal bentrokan yang terjadi di area yang bukan kewenangannya. “Kalau untuk di Kota Bekasi, nanti bisa tanya kejadian selanjutnya ke yang punya wilayah,” ucap Twedi. Adapun untuk terduga pelaku yang terlibat bentrok, langsung dibawa ke Mapolres Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.

Catatan Redaksi: Beritamega4d.com telah menyamarkan nama-nama ormas ini untuk kepentingan kondusivitas situasi. Nama-nama ormas kami buatkan inisial umum yang tak mengacu pada singkatan nama ormas. Inisial ormas A dan ormas B adalah inisial ormas yang membela pemegang kendaraan, sementara ormas C adalah inisial untuk ormas di pihak leasing.

Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan
Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Dipicu Persoalan Tunggakan Cicilan Kendaraan

BEKASI, Beritamega4d.com – Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan pemicu bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) yang terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/2023).

Twedi menjelaskan, kronologi bermula ketika ada leasing ingin menarik kendaraan di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi karena pemegang kendaraan menunggak cicilan.

“Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B),” ucap Twedi kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/9/2023) malam.

Baca Juga : Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi

“Kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C),” tambah Twedi.

Mediasi soal penarikan kendaraan itu sempat dilakukan di Polsek Setu. Namun, pemegang unit kendaraan mobil Innova yang mau diambil, tetap tidak terima.

“Setelah di luar Polsek, ada kejadian dari pihak ormas (A) mendatangi pihak debt collector,” jelas Twedi.

Situasi memanas dan bentrokan pecah pada pukul 17.30 WIB. Meski pecah, namun bentrokan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi itu sempat terhenti.

“Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri,” imbuh Twedi.

Tak berselang lama, bentrokan kembali pecah dan berlanjut ke wilayah hukum Polres Metro Bekasi Kota.

Twedi sendiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal bentrokan yang terjadi di area yang bukan kewenangannya.

“Kalau untuk di Kota Bekasi, nanti bisa tanya kejadian selanjutnya ke yang punya wilayah,” ucap Twedi.

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani belum memberikan keterangan apa pun terkait bentrokan yang terjadi. Adapun untuk terduga pelaku yang terlibat bentrok, langsung dibawa ke Mapolres Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.

Baca juga : Balok Kayu dan Senjata Mirip Pistol Ditemukan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi

Berdasarkan pengamatan Beritamega4d.com di lokasi, ada puluhan orang yang ditangkap. Mereka diperintahkan untuk tiarap di tanah dengan posisi tangan terikat menggunakan tali.

Ada ratusan aparat bersenjata lengkap yang bersiaga di sekitar lokasi. Bentrokan yang diduga terjadi antar ormas itu diketahui terjadi pada sore.

Aparat juga turut mengamankan berbagai senjata di lokasi. Beberapa yang terlihat antara lain balok-balok kayu, besi pipa, gesper, badik, serta satu senjata menyerupai pistol. Senjata tajam dan tumpul itu diduga merupakan milik dari puluhan orang yang ditangkap.