Ke Mana Larinya Rp 9,8 M Duit Jessica Iskandar yang Ditilap Christoper?

Ke Mana Larinya Rp 9,8 M Duit Jessica Iskandar yang Ditilap Christoper?

Christoper Steffanus Budianto alias Steven tersangka penipuan terhadap Jessica Iskandar ditangkap di Bangkok, Thailand. (BeritaMega4D.com)

Jakarta – Christoper Steffanus Budianto ditangkap atas dugaan penipuan Rp 9,8 miliar terhadap artis Jessica Iskandar. Lantas, ke mana larinya uang milik Jessica Iskandar itu?

Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah mengatakan pihaknya saat ini masih menyelidiki soal ke mana larinya uang Jessica Iskandar itu, termasuk dari mana dana yang digunakan Christoper untuk membangun bisnis di Thailand.

“Sampai saat ini masih kami selidiki ke mana uangnya,” kata Yuliansyah kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Christoper alias Steven Tersangka Penipu Jessica Iskandar Resmi Ditahan!

Bisnis Sewa Mobil di Thailand

Kepada polisi, Steven mengaku ke Thailand untuk membangun jaringan bisnis demi mengembalikan uang kepada Jessica Iskandar. Steven cukup lihai mendekati pengusaha Thailand hingga akhirnya berkenalan dengan salah satu bos hotel di Bang Na, Thailand.

Bos hotel Thailand itu tampak mengantarkan Steven ke Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, pada Selasa (21/11/2023) sore kemarin. Mereka berpelukan saat akan berpisah.

“Itu owner hotel (menyebut nama hotel) di sini, di Bang Na,” kata Steven.

Baca juga:
Momen Christoper Penipu Jessica Iskandar Ditangkap di Trotoar Thailand

Steven menjelaskan dirinya mengenal bos hotel itu hingga join bisnis dengannya. Bisnisnya adalah penyewaan mobil.

“Aku kerja sama sama dia, sewa mobil juga. Mobil untuk hotel,” katanya.

Di hotel itu pulalah Christoper tinggal selama di Thailand. Christoper bahkan diberi kunci kamar hotel sehingga ia sewaktu-waktu bisa masuk hotel tersebut.

Christoper ditangkap di Thailand berkat kerja sama police to police antara Polri melalui Divisi Hubinter dan Kepolisian Thailand. Christoper ditangkap setelah 1,5 tahun memburon.

Simak juga Video: 1,5 Tahun Jessica Iskandar Berusaha Bangkit Seusai Ditipu Christopher Steffanus

Christoper alias Steven Tersangka Penipu Jessica Iskandar Resmi Ditahan!

Christoper alias Steven Tersangka Penipu Jessica Iskandar Resmi Ditahan!

Jakarta - Christoper Steffanus Budianto alias Steven, tersangka penipuan sewa mobil yang merugikan artis Jessica Iskandar, akhirnya ditangkap di Bangkok, Thailand. Kini, Christoper resmi ditahan terkait kasus tersebut.

Jakarta – Christoper Steffanus Budianto alias Steven, tersangka penipuan sewa mobil yang merugikan artis Jessica Iskandar, akhirnya ditangkap di Bangkok, Thailand. Kini, Christoper resmi ditahan terkait kasus tersebut.
“(Christoper) hari ini ditahan,” kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah saat dihubungi, Rabu (22/11/2023).

Yuliansyah mengatakan Christoper ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Ia ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

Baca juga: Ke Mana Larinya Rp 9,8 M Duit Jessica Iskandar yang Ditilap Christoper?

Ditangkap di Bangkok

Christoper ditangkap pada Senin (20/11) berkat kerja sama police to police antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Thailand (Royal Thai Police).

Saat itu tersangka Steven atau Christoper tengah berjalan di trotoar di kawasan Bangkok. Pada saat yang bersamaan, petugas sudah membuntuti dan menangkap tersangka.

“Jadi yang bersangkutan sedang melakukan kegiatan aktivitas biasa, berjalan di sore hari di pinggir jalan, suatu jalan protokol. Kemudian sudah diikuti oleh petugas, kemudian pukul 3 sore diamankan,” ujarnya.

Yuliansyah mengatakan tidak ada perlawanan yang dilakukan Christoper saat diamankan. Kepada petugas, Christoper mengaku akan kooperatif dan bertanggung jawab atas ulahnya.

“Tidak ada perlawanan. Yang bersangkutan cukup koperatif, kami juga sempat melakukan interview awal, yang bersangkutan berjanji akan jujur akan menyatakan segala perbuatannya,” jelasnya.

Duduk Perkara

Kasus ini berawal dari rencana bisnis penitipan mobil yang dilakukan Jessica Iskandar dengan terlapor pria berinisial CSB. Awalnya Jessica menitipkan mobilnya kepada terlapor untuk nantinya disewakan.

“Berawal dari korban menitipkan mobil kepada Terlapor, yang di mana Terlapor menjanjikan mobil tersebut akan disewakan kepada orang lain,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Endra Zulpan, Kamis (14/7/2022).

Seiring berjalannya waktu, terlapor CSB lalu menawari Jessica Iskandar terkait bisnis sewa mobil. Dia meminta sejumlah uang kepada Jessica untuk nantinya dibelikan mobil.

Jessica Iskandar pun setuju. Dia lalu mengirimkan sejumlah uang kepada terlapor hingga hampir mencapai Rp 10 miliar.

“Korban memberikan uang kepada Terlapor Rp 9,8 miliar,” ungkap Zulpan.

Baca juga:
Momen Christoper Penipu Jessica Iskandar Ditangkap di Trotoar Thailand

Namun apa yang dijanjikan pelaku perihal bisnis penyewaan mobil itu tidak sesuai dengan kenyataan. Pihak Jessica pun menganggap terlapor tidak memiliki iktikad baik dalam menjelaskan soal nasib uang yang telah dikirimkannya.

“Korban juga mengetahui bahwa surat-surat dari mobil tersebut sudah tidak ada, lalu mobil juga ada yang sudah diambil orang lain,” katanya.

Jessica Iskandar lalu melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022. Dia melaporkan CSB atas dugaan tindak pidana Pasal 378 dan/atau 372 KUHP tentang Penipuan.

Laporan Jessica itu teregister dengan nomor LP/B/2947/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA. Kasus itu kini ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Jessica Iskandar mengatakan ada sejumlah mobil mewah miliknya dan sejumlah uang yang dibawa kabur pelaku.

“Total ada 11 mobil. Uangnya USD 30 ribu, ditotal Rp 9,8 M. Ada perjanjian masing-masing,” jelas Jessica Iskandar, dilansir BeritaMega4D.com.

Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Christoper sebagai tersangka. Sejumlah upaya dilakukan Polda Metro Jaya untuk menangkap Christoper kala itu, tapi ia diketahui telah meninggalkan Indonesia sebelum dilaporkan oleh Jessica.

Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya melalui Divisi Hubinter Polri kemudian mengajukan red notice atas tersangka Christoper kepada Interpol. Christoper diketahui sempat kabur ke beberapa negara dan terakhir ia terdeteksi di Thailand.

Siapa Christoper Steffanus Budianto yang Ditangkap di Thailand Terkait Penipuan?

Siapa Christoper Steffanus Budianto yang Ditangkap di Thailand Terkait Penipuan?

Christoper Steffanus Budianto alias Steven, tersangka penipuan terhadap Jessica Iskandar ditangkap di Bangkok, Thailand. (BeritaMega4D.com)

Jakarta – Polisi menangkap Christoper Steffanus Budianto, pelaku penipuan sewa mobil yang merugikan artis Jessica Iskandar. Christoper ditangkap di Bangkok, Thailand.

Diketahui, Christoper juga sempat berpindah-pindah negara sebelum akhirnya ditangkap di Negeri Gajah Putih tersebut. Berikut informasi selengkapnya.

Baca juga: Christoper alias Steven Tersangka Penipu Jessica Iskandar Resmi Ditahan!

Siapa Christoper Steffanus Budianto?

Pria bernama Christoper Steffanus Budianto ditangkap polisi di Bangkok, Thailand. Ia adalah pelaku penipuan terkait bisnis sewa mobil yang merugikan artis Jessica Iskandar.

Christoper tertangkap atas kerja sama police to police antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Thailand. Christoper sebelumnya dicari ke beberapa negara usai melarikan diri setelah melakukan penipuan, hingga akhirnya ditangkap di Thailand.

“Hubinter Polri melacak yang bersangkutan keluar Indonesia bulan Mei. Namun, karena dia bepergian di beberapa negara, sehingga untuk melakukan koordinasi penangkapannya memang membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Kabagjatinter Set NCB Divisi Hubinter Polri Kombes Audie S Latuheru di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (21/11/2023).

“Sampai akhirnya kita mendeteksi keberadaannya di Bangkok, Thailand. Kemudian, kita melalui proses police to police akhirnya berhasil mengamankan yang bersangkutan di Bangkok, dan kita jemput dengan Krimum Polda Metro Jaya,” imbuhnya.

Tersangka penipu artis Jessica Iskandar, Christoper Stefanus Budianto, ditangkap di Bangkok, Thailand. Christoper tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (21/11/2023). (BeritaMega4D.com)

Duduk Perkara Penipuan

Kasus ini berawal dari rencana bisnis penitipan mobil yang dilakukan Jessica Iskandar dengan terlapor pria berinisial CSB. Awalnya, Jessica menitipkan mobilnya kepada terlapor untuk nantinya disewakan.

“Berawal dari korban menitipkan mobil kepada Terlapor, yang di mana Terlapor menjanjikan mobil tersebut akan disewakan kepada orang lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu Kombes Endra Zulpan, Kamis (14/7/2022).

Kemudian, CSB menawari Jessica Iskandar terkait bisnis sewa mobil. Dia meminta sejumlah uang kepada Jessica untuk nantinya dibelikan mobil. Jessica Iskandar pun setuju dan mengirimkan sejumlah uang kepada terlapor hingga hampir mencapai Rp 10 miliar.

“Korban memberikan uang kepada Terlapor Rp 9,8 miliar,” ungkap Zulpan.

Baca juga: Momen Christoper Penipu Jessica Iskandar Ditangkap di Trotoar Thailand

Namun, apa yang dijanjikan pelaku terkait bisnis penyewaan mobil itu tidak sesuai dengan kenyataan. Pihak Jessica pun menganggap terlapor tidak memiliki iktikad baik dalam menjelaskan soal nasib uang yang telah dikirimkannya.

“Korban juga mengetahui bahwa surat-surat dari mobil tersebut sudah tidak ada, lalu mobil juga ada yang sudah diambil orang lain,” katanya.

Jessica Iskandar lalu melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022. Dia melaporkan CSB atas dugaan tindak pidana Pasal 378 dan/atau 372 KUHP tentang penipuan.

Jessica Iskandar mengatakan ada sejumlah mobil mewah miliknya dan sejumlah uang yang dibawa kabur pelaku.

“Total ada 11 mobil. Uangnya USD 30 ribu, ditotal Rp 9,8 M. Ada perjanjian masing-masing,” jelas Jessica Iskandar, dilansir detikHot.

Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Christoper sebagai tersangka. Sejumlah upaya dilakukan Polda Metro Jaya untuk menangkap Christoper saat itu, tetapi ia meninggalkan Indonesia sebelum dilaporkan oleh Jessica.

Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya melalui Divisi Hubinter Polri kemudian mengajukan red notice atas tersangka Christoper kepada Interpol. Christoper diketahui sempat kabur ke beberapa negara dan terakhir ia terdeteksi di Thailand. Ia ditangkap di sana.

Christoper: Pergi ke Thailand Buat Cari Duit Ganti Rugi

Christoper Steffanus Budianto, tersangka penipuan terhadap artis Jessica Iskandar, sempat kabur ke beberapa negara hingga tertangkap di Thailand. Christoper mengaku kabur ke luar negeri untuk menjalankan usaha agar bisa mengganti kerugian Jessica Iskandar senilai Rp 9,8 miliar.

“Sementara hasil interview, yang bersangkutan mau bekerja atau bisnis di negara-negara tersebut. Jadi yang bersangkutan mencoba mencari satu pekerjaan yang bisa mengumpulkan sejumlah dana untuk dikembalikan kepada para korban yang ada di Jakarta,” kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Selain itu, Christoper juga membangun bisnis penyewaan mobil di Thailand. Ia sudah tinggal di sana selama tiga bulan.

“Yang bersangkutan melaksanakan bisnis di sana berkaitan dengan masih dengan kegiatan sewa kendaraan,” jelasnya.

“Di Bangkok sendiri, kalau kami dapat keterangan dari imigrasi itu sekitar 3 bulan di Bangkok. Di Thailand yang bersangkutan tidak ada keluarga. Tetapi memang sudah mempunyai relasi-relasi teman-teman bisnis dari si tersangka,” tambahnya.

Baca juga: Ke Mana Larinya Rp 9,8 M Duit Jessica Iskandar yang Ditilap Christoper?

Jessica Iskandar dan Suami Teriaki Christoper di Bandara Soetta

Artis Jessica Iskandar dan suaminya, Vincent Verhaag menyambut tersangka penipuan Christoper Steffanus Budianto di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng. Jessica Iskandar dan Vincent meminta agar uang penipuan yang dibawa Christoper dikembalikan.

Pantauan BeritaMega4D.com di Bandara Soetta, Selasa (21/11/2023), Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag terlihat merekam kedatangan Christoper di Jakarta menggunakan handphone. Sambil merekam, Jessica dan suami meminta uangnya dikembalikan.

“Eh balikin dong. Ngambil uang orang sembarangan,” kata Jessica sambil merekam menggunakan handphone, Selasa (21/11/2023).

“Nggak tahu diri kamu. Mana uang saya? Balikin uang saya. Balikin uang saya. Balikin mobil-mobil saya,” ujar Jessica.

Sementara itu, suami Jessica, Vincent Verhaag juga merekam wajah Christoper sambil berteriak.

“Kamu ke mana aja, Bro? Kamu ke mana aja? Pengecut kamu. Istri saya sedang hamil kemarin, masih aja kamu ngelakuin itu. Kemarin ke mana aja? Mana hatimu? Mana? Nggak bisa ngomong?” teriak Vincent.

Christoper Dibawa ke Polda Metro Jaya

Tersangka penipuan artis Jessica Iskandar, Christoper Steffanus Budianto ditangkap di Thailand. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Christopher langsung dibawa ke Markas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Ratu Tipu-tipu Tiket Coldplay

Ratu Tipu-tipu Tiket Coldplay

Mahasiswa Universitas Trisakti Ghisca Debora Aritonang menjadi tersangka penipuan tiket Coldplay bernilai Rp 5,1 miliar. Ghisca diduga menggunakan Rp 2 miliar dari korban untuk keperluan pribadi dan memenuhi gaya hidup mewahnya.

Empat puluhan korban penipuan tiket konser Coldplay beramai-ramai mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat sekitar pukul 01.00 WIB pada Rabu, 15 November 2023. Mereka membawa Ghisca Debora Aritonang, yang dituding sebagai pelaku, untuk bermediasi.

Menurut Kanit Krimsus Polres Metro Jakpus AKP Diaz Yudhistira Jananuraga, awalnya para korban tidak langsung melapor, tapi mencoba berunding terkait pengembalian uang.

“Mereka berupaya mediasi, kami hanya memfasilitasi tempat. Itu bergulir hampir seharian, sampai (Rabu) sore baru ada kesepakatan,” ujar Diaz kepada BeritaMega4D.com, Selasa, 21 November 2023.

Terlepas dari kesepakatan soal ganti rugi, beberapa reseller tetap membuat laporan polisi. Sebelumnya, pada 13 November, sudah ada satu orang yang melaporkan Ghisca. Pelapor pertama, AEZ, merugi Rp 1,3 miliar atas penjualan 400 tiket.

Kadung berada di kantor polisi, Ghisca malah bersedia tak pulang. Ia mengkhawatirkan keselamatannya dan justru merasa lebih aman berada di Polres.

Polres Jakpus mengungkap kasus penipuan tiket konser Coldplay, seorang perempuan bernama Ghisca Debora Aritonang (tengah) ditetapkan sebagai tersangka, Senin (20/11/2023).

Pasang badan gitu-lah bapaknya. Ada keluarganya juga. Di sana kami ngobrol sampai pagi, tapi pas orang-orang sudah pada balik, dia (Ghisca) kabur.”

 “Saya di sini saja, Pak. Saya takut di luar. Di luar juga saya pasti dicari orang,” kata Ghisca, sebagaimana dituturkan kembali oleh Diaz kepada BeritaMega4D.com.

Dua hari sebelumnya, Darius—bukan nama sebenarnya—salah satu reseller sekaligus teman nongkrong Ghisca, menduga perempuan itu sempat kabur. Kala itu Darius dan reseller lainnya mendatangi Ghisca di Eightin Hotel Sudirman di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, untuk meminta pertanggungjawaban. Penyebabnya, Ghisca tak muncul saat ditagih kejelasan soal tiket yang tak kunjung sampai ke tangan. Sedangkan reseller ‘dikejar-kejar’ pembeli mereka.

Wajar saja pembeli panik, apalagi harga tiket Coldplay tak tanggung-tanggung. Mulai Rp 800 ribu hingga yang termahal Rp 11 juta. Ini harga sebelum pajak dan jika membeli langsung dari promotor saat war tiket Mei lalu. Harga di calo tentu bervariasi, tapi pastinya lebih mahal.

Saat Darius dan kawan-kawan tiba di depan hotel, ayah Ghisca-lah yang menemui mereka. Ayahnya tak membolehkan Ghisca turun.

“Pasang badan gitu-lah bapaknya. Ada keluarganya juga. Di sana kami ngobrol sampai pagi, tapi pas orang-orang sudah pada balik, dia (Ghisca) kabur,” cerita pria 24 tahun itu kepada BeritaMega4D.com.

Menjelang band asal Inggris Coldplay bermain untuk pertama kalinya di Jakarta, mereka mendapati informasi keberadaan Ghisca di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Mereka lalu mendatangi dan menggiring Ghisca ke Polres Metro Jakpus di Jalan Garuda Nomor 2, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran.

Janji Kosong Ghisca

Polisi melakukan pemeriksaan hingga akhirnya menetapkan Ghisca sebagai tersangka dan resmi menahannya sejak Jumat, 17 November 2023. Ini tepat sehari setelah ulang tahun Ghisca ke-19.

Jumat itu orang tua Ghisca mendampingi, tapi belum menjenguk lagi sampai Selasa kemarin meski diperbolehkan. Menurut polisi, ayah dan ibunya tidak tahu secara mendetail apa yang dilakukan Ghisca serta menyerahkan proses hukum kepada polisi.

Ghisca, dalam konferensi pers oleh kepolisian, mengakui kesalahannya. “Saya, Ghisca Debora Aritonang, mengakui kesalahan saya dan akan mengikuti proses hukum,” ujarnya.

Modus operandi Ghisca mendulang keuntungan dibongkar oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. Ghisca menaikkan Rp 250 ribu untuk setiap harga tiket. Berdasarkan enam laporan yang masuk, total ada 2.268 tiket yang terjual.

Ghisca menjual kepada belasan reseller, yang merupakan temannya atau kenalannya di dunia percaloan tiket konser. Susatyo mengatakan tiket yang dijanjikan Ghisca adalah tiket complimentary kepada pihak sponsor, yang akan keluar last minute atau menjelang pelaksanaan konser. Ghisca mengaku punya kenalan untuk mengakses tiket yang seharusnya tidak diperjualbelikan tersebut.

“Namun, dari Mei sampai November, tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara maupun promotor konser,” jelas Susatyo.

Total kerugian yang dilaporkan enam reseller sebanyak Rp 5,1 miliar. Berdasarkan pengakuan Ghisca, uang yang masuk ke rekeningnya terkait kasus ini sekitar Rp 6 miliar. Polisi masih menganalisis mutasi rekening untuk memastikan jumlah tersebut.

Info yang sudah didapat, Ghisca menggunakan Rp 2 miliar untuk keperluan pribadi dan memenuhi gaya hidup. Polisi menyita barang bukti berupa tas, sepatu, dan barang branded lainnya senilai Rp 600 juta.

“Terkait informasi mengenai adanya uang mengalir ke Belanda dan sebagainya, kami juga sudah meminta paspornya, kami cek perjalanannya dan apa yang dilakukan di luar negeri. Mohon waktunya, kami masih lakukan perkembangan terhadap kasus ini,” kata Susatyo.

Selain itu, polisi tengah mendalami siapa pihak perantara yang dimaksud Ghisca. Berdasarkan informasi yang didapatkan BeritaMega4D.com, Ghisca hanya memberikan nama panggilan perantara tersebut kepada kepolisian. Sedangkan Susatyo dalam konferensi pers menyatakan perihal kedekatan dengan perantara itu bohong. Di sisi lain, netizen berspekulasi perantara itu tidak ada sama sekali alias fiktif.

Di Instagram dan X, bermunculan testimoni dari korban tiket bodong di konser-konser lain yang mengaku membeli dari Ghisca ataupun reseller Ghisca. Ada konser NCT Dream, Blackpink, hingga konser Taylor Swift di Singapura. Sebagian ada yang sudah mendapat pengembalian uang.

Menurut AKP Diaz Yudhistira, berdasarkan pemeriksaan psikologis, Ghisca dalam kondisi bingung untuk menuntaskan perkara akibat kesalahannya sendiri. Ghisca kepalang yakin akan mendapatkan tiket seperti pengalamannya yang sudah-sudah. Ini yang menjadi alasannya tidak mengkonfirmasi mengenai ada atau tidaknya stok tiket kepada para supplier atau pemasok maupun pembeli.

“Intinya dia meremehkan. Di awal berpikir sudah pasti dapat. Padahal, kalau tidak ada, atau tidak tahu apakah ada, harusnya dia setop dan menginformasikan itu kepada pembelinya, tapi dia tidak melakukan itu. Dia terus menerima uang,” ujar Diaz.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) turut serta menyelidiki aliran dana Ghisca. Mereka mendapati, perputaran uang di rekening Ghisca pada 2023 mencapai Rp 40 miliar. Pada periode Mei sampai November, atau periode awal pembelian tiket sampai pelaksana konser Coldplay pada 15 November, ada transaksi mencapai Rp 30 miliar.

“Ada beberapa (rekening). Detail tidak bisa saya sampaikan ya. Ya kami sudah bekukan rekening yang bersangkutan sejak minggu lalu,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Selasa, 21 November 2023.

Beberapa barang bukti yang disita Polres Jakpus dari tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay, Ghisca Debora Aritonang, Senin (20/11/2023). BeritaMega4D.com

Calo dan penipuan tiket konser Coldplay ‘Music of Spheres’ marak, tidak hanya dilakukan oleh Ghisca. Animo yang tinggi dari konser yang ditonton lebih dari 70 ribu orang itu memancing pelaku kejahatan. Pada 15 November, Polres Metro Jakarta Selatan meringkus RA, pelaku penipuan dengan modus duplikasi tiket. Ia menjual 24 tiket Coldplay palsu dan meraup Rp 312 juta dari sana. Dalam kasus ini, korban baru menyadari mereka ditipu ketika sudah tiba di venue dan tidak dapat menukarkan tiketnya atau diberi tahu bahwa sudah ada orang lain yang masuk dengan barcode yang sama.

Sebelumnya, kepolisian di berbagai daerah juga menangkap para pelaku penipuan tiket Coldplay. Pada Jumat, 26 Mei 2023, Polresta Malang Kota, Jawa Timur, menetapkan tiga tersangka. Mereka berinisial PASNW (19), NW (47), dan GYP (22) dengan jeratan Pasal 45 A Ayat 1 dan Pasal 28 ayat 1 UU ITE dan/atau Pasal 378 KUHP. Kemudian pada Senin, 5 Juni, 2023, Polda Metro Jaya menetapkan empat tersangka kasus penipuan tiket konser Coldplay berinisial MS (22), MHH (20), AB (36), dan A (35). Mereka dijerat Pasal 28 Ayat 1 juncto Pasal 45A Ayat 1 UU UTE. Begitu juga Polres Metro Jakarta Barat, pada Jumat, 9 Juni 2023, menetapkan pria berinisial BT (23) sebagai tersangka.