Jakarta, beritamega4d.com — Presiden AS Donald Trump langsung menabuh genderang perang dagang dengan China meski baru sehari dilantik menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Tabuh ia bunyikan dengan mengancam akan menerapkan tarif impor 10 persen produk China mulai 1 Februari 2025.
Trump berdalih, Negara Tirai Bambu itu sudah mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada. Golongan obat opioid sintetik itu disalahgunakan, membuat candu, dan menimbulkan kasus kematian di Amerika.
“Saya juga sudah bicara dengan Presiden Xi (Presiden China Xi Jinping) tempo hari, tentang China. Saya bilang, kita tidak mau omong kosong itu (fentanil/narkotika) ada di negara kita. Kita harus menghentikannya,” kata Trump, dikutip dari beritamega4d.com, Rabu (22/1).
“Kita bicara tentang tarif (impor) 10 persen untuk China dengan fakta mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada,” tegasnya.
Trump menaruh perhatian pada peredaran narkoba di negaranya. Ia bahkan mengklaim punya kesepakatan khusus dengan Presiden China Xi Jinping.
Politikus Partai Republik itu menegaskan bakal menghukum mati pengedar narkoba dari China yang tertangkap basah beroperasi di AS. Trump mengatakan keputusan ini sudah disepakati kedua negara.
Terlepas dari itu, kebijakan tarif tinggi menjadi salah satu ancaman yang ditebar Donald Trump kepada negara lain. Ini sejalan dengan kebijakan proteksionisme dan slogan ‘America First’ yang diusungnya.
“Daripada mengenakan pajak kepada warga negara kita untuk memperkaya negara lain, kita akan mengenakan tarif dan pajak kepada negara asing untuk memperkaya warga negara kita,” tegas Trump dalam pidato perdananya sebagai presiden usai dilantik di Gedung Capitol, Senin (20/1).
Langkah ini akan digeber melalui pembentukan External Revenue Service. Nantinya, semua tarif, bea, dan pendapatan yang dipungut dari negara lain akan dikumpulkan di satu tempat.