Jakarta, Indonesia – Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.447 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Rabu (12/3) pagi. Mata uang Garuda turun 39 poin atau 0,24 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pergerakan mata uang Asia tercatat bervariasi. Baht Thailand naik 0,02 persen, sementara won Korea Selatan melemah 0,04 persen, yen Jepang turun 0,18 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,15 persen.
Sementara itu, mata uang utama negara maju juga menunjukkan pergerakan beragam. Poundsterling Inggris turun 0,12 persen, dolar Australia melemah 0,06 persen, sedangkan dolar Kanada naik 0,04 persen.
Sentimen Pasar dan Risiko Global
Pengamat pasar keuangan Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah terjadi di tengah meningkatnya sentimen risk off akibat kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
“Sentimen risk off yang berkepanjangan dipicu oleh ancaman Trump untuk menaikkan tarif impor dari Kanada hingga dua kali lipat,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dalam kondisi seperti ini, investor cenderung mengamankan aset mereka dengan beralih ke instrumen yang lebih stabil seperti emas, yen Jepang, atau dolar AS.
Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.350 – Rp16.450 per dolar AS sepanjang hari ini.