Beritamega4d.com – Pesawat Alaska Airlines penerbangan 1282 mengalami kecelakaan yang membuat jendela pesawatnya lepas di tengah penerbangan pada Jumat (5/1/2024).
Diberitakan Beritamega4d.com, Minggu (7/1/2024), pesawat Alaska Airlines terbang dari Portland, Oregon menuju Ontario, California, AS pada pukul 17.07 waktu setempat.
Namun, bagian belakang pesawat meledak saat tiba di ketinggian sekitar 4.876 mdpl setelah terbang selama 20 menit.
Ledakan ini membuat jendela di pintu keluar darurat terlepas. Insiden ini membuat maskapai menghentikan penerbangan pesawat tipe Boeing 737 Max 9 yang membawa 177 penumpang dan awak. Pesawat kembali ke Bandara Internasional Portland sekitar pukul 17.27 waktu setempat.
Administrasi Penerbangan Federal Amerika (FAA) memerintahkan penghentian sementara tipe pesawat tersebut untuk menjalani inspeksi darurat. Kejadian ini mengakibatkan para penumpang panik dan seorang pramugari mengalami luka ringan. Berikut cerita para penumpang pesawat Alaska Airlines yang jendelanya lepas di tengah penerbangan.
Baju penumpang tersedot keluar
Seorang penumpang, Evan Smith, mengatakan bahwa kecelakaan terjadi usai ada ledakan di pesawat.
“Ada ledakan sangat keras di bagian kiri belakang pesawat dan suara woosh. Dan semua masker udara terjatuh,” ujar dia.
Evan menyatakan, baju seorang balita di kabin pesawat sempat tersedot keluar dalam kejadian tersebut.
Untungnya, ibu anak itu berusaha menahan sang buah hati agar tidak terseret keluar dari kabin pesawat.
“Mereka mengatakan ada seorang anak di barisan itu yang bajunya tersedot hingga keluar dari pesawat dan ibunya memeganginya untuk memastikan dia tidak ikut terbawa,” tambahnya.
Meski begitu, anak laki-laki tersebut kehilangan bajunya yang sobek. Kulitnya juga tampak merah dan teriritasi.
Pramugari dilaporkan membantu ibu dan anak tersebut pindah ke sisi lain pesawat beberapa menit kemudian.
Angin berembus kencang
Penumpang bernama Diego Murillo yang berada dalam penerbangan tersebut mengatakan bahwa lubang di pesawat berukuran sebesar lemari es.
Menurut dia, sebagian body pesawat hilang dalam kecelakaan ini. Bagian yang hilang itu menimbulkan celah yang membuat angin bertiup sangat kencang ke dalam pesawat.
“Sejujurnya itu mengerikan,” tambahnya. Penumpang lain, Elizabeth Lee juga mengungkapkan bahwa angin kencang bertiup dari lubang ke dalam kabin saat kecelakaan terjadi.
Angin kencang itu menimbulkan suara yang memekakkan telinga para penumpang. Akibatnya, embusan angin membuat pengumuman yang disampaikan melalui sistem pengeras suara tidak terdengar jelas.
Tidak ada penumpang di bagian yang meledak
Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Jennifer Homendy yang berada di pesawat itu menyatakan kursi di dekat bagian yang meledak dalam kondisi kosong.
Menurutnya, tidak ada penumpang yang duduk di dua kursi di bagian badan pesawat yang meledak dan lepas di tengah penerbangan.
“Kami sangat, sangat beruntung di sini karena hal ini tidak berakhir dengan hal yang lebih tragis,” tambahnya, dikutip dari Telegraph (6/1/2924).
Meski begitu, menurutnya para penumpang mengalami kesulitan saat kecelakaan terjadi. Ini karena ponsel dan barang-barang mereka terlepas akibat tekanan udara di kabin menurun saat pesawat akan mendarat darurat.
Takut mati tapi semua penumpang selamat
Penumpang lainnya, Emma Vu mendapat sorotan karena mengunggah pesan teks yang dia tujukan ke keluarganya melalui TikTok.
“Saya sangat takut sekarang. Tolong doakan saya. Tolong, saya tidak ingin mati,” tulisnya.
Dia bercerita, kecelakaan terjadi ketika Emma tertidur di awal penerbangan. Namun mendadak, dia merasa pesawat itu seakan jatuh. Kondisi ini beda dari turbulensi biasa.
“Karena masker (oksigen) jatuh juga (dari atas kursi penumpang). Jadi saat itu, aku sadar ini kondisi yang sangat berbeda dan ya aku mulai merasa takut,” ujar dia, dikutip dari mega4dnews (7/1/2024).
Emma menjelaskan, penumpang akhirnya mendapatkan ganti penerbangan dengan pesawat lainnya dari pihak maskapai.
Namun ketika berada di luar pesawat, dia mengaku kaget saat melihat lubang dari bagian yang terlepas berukuran sangat besar, hampir seluas satu pintu.
“Aku bersyukur kita tidak terbang lebih tinggi pagi itu. Tidak ada orang yang terbang keluar. Aku pikir ini sangat menakjubkan kita semua selamat,” tambahnya.