Gempa Di Jepang Mengakibatkan Enam Orang Meninggal – Puluhan WNI Terpaksa Bermalam Di Bukit

Gempa Di Jepang Mengakibatkan Enam Orang Meninggal – Puluhan WNI Terpaksa Bermalam Di Bukit

Gempa Di Jepang Mengakibatkan Enam Orang Meninggal - Puluhan WNI Terpaksa Bermalam Di Bukit
Sebuah bangunan runtuh akibat gempa di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang.

Setidaknya enam orang meninggal dunia akibat gempa besar yang berpusat di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, menurut kantor berita nasional NHK.

Semua korban meninggal ditemukan di Prefektur Ishikawa, di pantai barat Honshu, pulau utama Jepang

Ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir memilih bermalam di pusat evakuasi setelah diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi

Sampai Selasa (02/01), tidak ada lagi peringatan tsunami, dan statusnya diturunkan menjadi “imbauan”

Militer Jepang telah membagikan perbekalan termasuk makanan, air dan selimut bagi mereka yang harus meninggalkan tempat tinggalnya.

Sementara, sebanyak 18 WNI yang tinggal di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa terpaksa bermalam di luar ruangan di atas bukit setelah gempa besar tersebut.

Bersama warga Jepang, mereka membuat api unggun untuk menghangatkan diri dari suhu musim dingin yang mencapai 0 derajat Celsius. Suhu diperkirakan akan lebih dingin lepas tengah malam waktu setempat.

Foto ini memperlihatkan jalan yang runtuh di dekat kota Shika, Prefektur Ishikawa, sehari setelah gempa besar.
Keterangan gambar, Foto ini memperlihatkan jalan yang runtuh di dekat kota Shika, Prefektur Ishikawa, sehari setelah gempa besar.

 

Bangunan rumah roboh akibat gempa di Nanao, Jepang, 2 Januari 2024.
Keterangan gambar, Bangunan rumah roboh akibat gempa di Nanao, Jepang, 2 Januari 2024.

Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo itu memicu gelombang tsunami di pesisir utara dan tengah Jepang, dengan peringatan resmi mengatakan gelombang tsunami di beberapa tempat diperkirakan bisa mencapai 5 meter.

Sejauh ini, gelombang setinggi 1,2 meter telah menerjang pelabuhan Wajiima di Prefektur Ishikawa pada Senin (01/01) pukul 16.21 waktu setempat, menurut kantor berita nasional NHK.

Kota Toyama di Prefektur Toyama juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 0,8 meter.

Sebelumnya, pemerintah Jepang sudah meminta agar para penduduk di wilayah pesisir Noto di prefektur Ishikawa agar “evakuasi secepatnya ke dataran tinggi,” demikian dilansir NHK.

Sedikitnya ada enam kasus orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan, kata sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, dalam konferensi pers, Senin (01/01).

Sementara, kebakaran besar terjadi di Ishikawa setelah gempa terjadi.

Pada Senin malam, Jepang telah menurunkan tingkat “peringatan tsunami besar” untuk wilayah Noto menjadi “peringatan tsunami” yang lebih rendah, lapor kantor berita Reuters.

Peringatan tsunami juga tetap berlaku di Prefektur Niigata dan Toyama.

gempa, tsunami, jepang

‘Ada peringatan tsunami jadi lari semua ke atas bukit’

Rizal Sokobiki, salah satu dari 18 WNI yang terpaksa bermalam di atas bukit setelah gempa mengatakan listrik padam dan masih ada gempa susulan sehingga mereka memilih bertahan di luar ruangan.

Belasan WNI itu bekerja di kapal perikanan dan tinggal di asrama yang terletak di tepi pantai.

“Jaraknya dari laut itu dekat sekali, cuma 200 meter keliatan laut dari asrama menuju bukit. Karena ada peringatan tsunami jadi lari semua ke atas bukit,” jelas Rizal Sokobiki, WNI asal Tuban, Jawa Timur kepada wartawan yang melaporkan untuk beritanega4d.com.

Rizal menyebutkan lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah berjarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Rizal Sokobiki, WNI di Jepang
Keterangan gambar, Rizal Sokobiki, salah satu dari 18 WNI yang terpaksa bermalam di di atas bukit setelah gempa

Ia mengatakan hanya membawa sedikit air minum dan jajanan untuk bekal bermalam. Hingga wawancara dilakukan pada Senin (01/01) pukul 22.20 waktu setempat, ia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah Jepang.

Ketika gempa terjadi ia bersama rekan-rekannya tengah beristirahat di asrama karena tidak bertugas di laut.

“Semua anak-anak sedang istirahat di kamar masing-masing, ada yang sedang makan berhamburan lari semua.”

Selama dua tahun bekerja di Ishikawa, ia mengatakan baru kali ini merasakan gempa yang cukup besar.

gempa, jepang, tsunami
Keterangan gambar, Pengunjung supermarkert di Toyama berlindung saat gempa melanda wilayah tersebut

Sementara itu, Wawan Supriyanto, WNI yang tinggal di Kota Kahoku di Prefektur Ishikawa merasakan guncangan gempa ketika tengah berbelanja di toko peralatan rumah tangga.

Pria berusia 41 tahun ini mengatakan guncangan gempa itu membuat rangka baja di toko tersebut jatuh.

Kahoku berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Noto. Ia mengatakan selama 5 tahun tinggal di Ishikawa baru merasakan gempa sebesar ini.

“Kaget sekali…Baru hari ini saya merasakan gempa yang cukup besar sekali, sudah terbiasa, tapi kok makin kencang dan makin menakutkan,” jelas Wawan.

“Gedung dirancang sedemikian rupa, akhirnya kita stay di sana, dan luar biasa gedenya sampai besi di atas saya itu jatuh. Kalau barang-barang sudah jatuh semua,” ujarnya kemudian.

Wawan Supriyanto
Keterangan gambar, Wawan dan keluarganya bermalam di mobil yang diparkir di service area

Wawan mengatakan setelah gempa, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami melalui email, sehingga ia dan keluarganya memilih tidak kembali ke apartemen dan menuju tempat yang lebih tinggi serta menjauh dari pantai.

Ia mengatakan apartemennya terletak dekat dengan pantai sehingga berisiko tinggi.

“Kita enggak berani balik ke apartemen karena kebetulan apartemennya itu dekat dengan pantai dan kita dapat peringatan dari pemerintah kota lewat email agar mengungsi, jangan kembali ke apartemen.”

Ketika wawancara dilakukan, Wawan dan keluarganya berada di mobil yang diparkir di service area bersama dengan warga Jepang lainnya. Ia mengatakan terus memantau situasi terkini melalui radio.

gempa, Jepang, tsunami
Keterangan gambar, Warga Jepang di Wajima beristirahat di aera terbuka setelah gempa bumi melanda wilayah tersebut

Hikmah Balbeid, WNI yang tinggal di Kota Kanazawa di Prefektur Ishikawa, mengatakan merasakan guncangan gempa yang sangat besar.

“Yang kedua itu besar dan lama, sampai barang di rak itu ada yang jatuh dan ternyata setelah itu rak sepatu bergeser tempatnya.

“Sofa bergeser tempatnya, cucian piring yang sudah kami cuci itu bergeser ke tempat cucian lagi, banyak yang jatuh, dan kami merasa ini gempa tidak sama dengan kayak biasanya,” jelas Hikmah.

Ia mengatakan listrik dan gas di rumahnya masih mengalir, tetapi terjadi pemadaman listrik dan gas di rumah tetangganya. Beberapa jam setelah gempa besar, gempa susulan masih dirasakan.

gempa, jepang, tsunami
Keterangan gambar, “Yang kedua itu besar dan lama, sampai barang di rak itu ada yang jatuh dan ternyata setelah itu rak sepatu bergeser tempatnya,” ujar Hikmah Balbeid

Hikmah mengatakan belum akan mengungsi, tetapi malam ini tengah berada di tempat pengungsian di sebuah banguan sekolah untuk mengunjungi temannya warga negara Mesir, Nagwa Fekri.

Nagwa yang tinggal di tepi sungai merasa khawatir dan memilih menginap di tempat pengungsian yang disediakan pemerintah karena rumahnya hanya 2 lantai.

“Sejumlah orang akan pulang tapi kami akan menginap karena kami tidak yakin apa yang akan terjadi, karena setidaknya hingga 2 jam lalu masih ada gempa yang cukup kuat.

“Bahkan atap kami terbuat dari baja dan masih goyang. Saya tinggal selama 20 tahun di Ishikawa dan baru mengalami yang seperti ini.”

Hikmah Balbeid
Keterangan gambar, Hikmah bersama warga lain yang bermalam di tempat pengungsian di sebuah banguan sekolah

WNI lain yang tinggal di Prefektur Tottori, Melli Suryanty mengatakan sempat ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah bersama dengan keluarganya.

“Ketika bunyi sirene/alarm kami sekeluarga langsung turun bersama tetangga yang dari Ethiopia.

“Peringatan tsunami disampaikan melalui pengeras suara dan diminta menjauh dari bibir pantai, mencari tempat yang aman. Alhamdulillah kami aman dan selamat.”

Melly dan keluarga kembali ke apartemen setelah gempa susulan mereda.

Tsunami Jepang
Keterangan gambar, Peringatan resmi mengatakan gelombang di beberapa tempat bisa mencapai 5 meter

Adapun saat ini Kementerian Luar Negeri Indonesia sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami di Jepang.

KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 warga negara Indonesia yang menetap di Prefektur Ishikawa, 1.344 di Prefektur Toyama dan 1.132 di Prefektur Niigata, menurut Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Tokyo, Meinarti Fauzie.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar warga negara Indonesia tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat.

“Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang,” ujar Meinarti Fauzie, Senin (01/01).

gempa, tsunami, jepang
Keterangan gambar, Warga di Wajima mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di setelah peringatan tsunami dikeluarkan

Kebakaran besar dan orang-orang terjebak reruntuhan

Kebakaran besar terlihat terjadi di Wajima di Ishikawa pada Senin malam setelah gempa terjadi.

Departemen Pemadam Kebakaran Kota Wajima di Ishikawa mengatakan telah menerima sedikitnya 30 laporan tentang bangunan yang runtuh, lapor lembaga penyiaran publik Jepang NHK.

Sekretaris kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang roboh akibat gempa.

Ia menegaskan, pihak berwenang masih mengumpulkan informasi mengenai kerusakan tersebut.

gempa, Jepang, tsunami
Keterangan gambar, Pemandangan yang diambil dari udara menunjukkan kebakaran di Wajima pada Senin (01/01) setelah gempa terjadi

Hingga saat ini, belum ada kabar mengenai jumlah korban secara keseluruhan.

Namun, juru bicara pemerintah mengatakan ada enam laporan kasus orang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang runtuh.

Sejauh ini gempa tersebut telah mengakibatkan pembatalan jadwal perjalanan dan keberangkatan seluruh Shinkansen, pembatalan pendaratan di Bandara Niigata, dan terdapat sejumlah kerusakan di beberapa ruas jalan di Ishikawa.

gempa, jepang

Gempa juga menyebabkan putusnya hubungan listrik dan berdampak pada sekitar 35.000 rumah tangga di ketiga prefektur tersebut.

Laporan dari kota Suzu, dekat pusat gempa di wilayah Noto, Prefektur Ishikawa, menyebutkan banyak bangunan runtuh.

Foto-foto yang diambil usai gempa menggambarkan kerusakan pada bangunan Kuil Onohiyoshi dan sekitarnya di Kanazawa, Prefektur Ishikawa.

gempa, tsunami, jepang

Sejumlah pejabat menambahkan bahwa banyak rumah di beberapa bagian prefektur telah runtuh.

Perusahaan kereta api milik negara, Japan Railways, juga telah menghentikan sementara jalur kereta cepat shinkansen antara Tokyo dan pusat gempa yakni daerah administrasi Ishikawa.

Serangkaian gempa melanda wilayah Noto pada Senin sore, dimulai dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,7 pada pukul 16:06 waktu setempat, kata Badan Meteorologi Jepang.

Guncangan ini diikuti oleh gempa berkekuatan magnitudo 7,6 dan setidaknya lima gempa susulan dalam waktu satu jam.

Gempa, tsunami, Jepang
Keterangan gambar, Jalan raya yang rusak akibat gempa di Wajima, prefektur Ishikawa

‘Seperti bencana di tengah makan malam Natal’

Jeffrey Hall, dosen di Universitas Kanda di Jepang, mengatakan dia merasakan getaran akibat gempa sekitar dua menit, meskipun gempa terjadi di wilayah lain di Yokohama.

Kepada beritamega4d.com, dia mengatakan gempa bumi adalah “hal yang sangat, sangat serius” bagi Jepang dan “orang-orang sangat ketakutan”.

“Ini setara dengan gempa bumi besar dan tsunami yang terjadi di tengah jamuan makan malam Natal bagi masyarakat Inggris,” katanya.

Gempa, Jepang, tsunami
Keterangan gambar, Sebuah bangungan fasilitas komersial runtuh karena gempa di Kaga, prefektur Ishikawa

“Bagi orang Jepang, Tahun Baru adalah hari dimana semua orang berkumpul di rumah keluarga besarnya dan makan bersama.

“Pada pukul 16.30, hal ini terjadi. Ini merupakan gangguan besar. Di seluruh negeri, orang-orang melihat hal ini di TV bersama keluarga mereka. Ini sangat menakutkan.”

Gempa terbesar yang tercatat di Semenanjung Noto

Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 ini merupakan gempa terbesar yang tercatat di Semenanjung Noto di prefektur Ishikawa sejak pencatatan dimulai pada tahun 1885, kata Badan Meteorologi Jepang.

Seorang pejabat badan tersebut juga mengatakan bahwa peringatan tsunami yang dikeluarkan sebelumnya adalah peringatan besar pertama sejak Maret 2011, ketika Jepang dilanda salah satu gempa bumi terkuat yang pernah tercatat.

Dia menambahkan, ada peningkatan risiko tanah longsor dan kebakaran di daerah yang terkena dampak.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, telah memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi gempa susulan.

Operator pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu, Kansai Electric, mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah yang terkena dampak masih berfungsi normal.

gempa, jepang, tsunami

Otoritas Regulasi Nuklir Jepang melaporkan tak ada penyimpangan dalam operasional pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang. Ini termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama Kansai Electric Power di Prefektur Fukui.

Pembangkit listrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa, yang terletak paling dekat dengan pusat gempa, telah menghentikan dua reaktornya sebelum gempa untuk pemeriksaan rutin dan sejauh ini tak ada dampak apa pun dari gempa tersebut, kata badan tersebut.

peta tsunami

Badan meteorologi Korea Selatan telah memperingatkan bahwa gelombang tsunami setinggi 0,3 m dapat melanda pantai timur negara itu antara pukul 18:29 hingga 19:17 waktu setempat.

Rusia telah mengeluarkan peringatan tsunami di kota pelabuhan timur jauh Vladivostok dan Nakhodka, kantor berita negara TASS melaporkan.

Pada tahun 2011, Jepang dilanda gempa berkekuatan 9,0 magnitudo dan tsunami yang melanda pesisir timur laut negara itu, menewaskan hampir 18.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

Hal ini juga menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, di sisi timur pulau tersebut, yang dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Jepang…

Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Jepang…

beritamega4d.com - Ribuan ton ikan sarden dan makarel terdampar di pantai Toi yang berlokasi di Hakodate, Hokkaido, Jepang pada Kamis (7/12/2023) pagi waktu setempat. 
beritamega4d.com – Ribuan ton ikan sarden dan makarel terdampar di pantai Toi yang berlokasi di Hakodate, Hokkaido, Jepang pada Kamis (7/12/2023) pagi waktu setempat.

Seorang nelayan berusia 65 tahun mengatakan, ia baru pertama kali melihat fenomena ribuan ton ikan terdampar ini.

“Saya sering melihat ikan mati karena kekurangan oksigen di lepas pantai, namun ini adalah pertama kalinya ada ikan terdampar dalam jumlah besar,” ujarnya dikutip dari mega4dnews.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian ikan-ikan tersebut. Namun, beberapa pihak mengaitkan fenomena ini dengan pelepasan air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.

Dalam penyelidikan

Saat ini, pemerintah Kota Hakodate dan pemerintah Prefektur Hokkaido tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini.

Seorang pejabat setempat yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan, ribuan ton ikan yang mati menutupi lebih dari satu kilometer pantai dekat pelabuhan perikanan.

Ia memperkirakan, setidaknya ada lebih dari 1.000 ton ikan sarden dan beberapa ikan makarel yang terdampar di pantai.

Pihak berwenang pun sedang bekerja sama dengan para nelayan untuk membersihkan daerah yang terdampak.

Mereka juga memperingatkan bahwa ikan yang tertutup pasir tidak boleh dikonsumsi dan dipakai sebagai makanan untuk budidaya ikan.

Penjelasan ahli

Sementara itu, seorang ahli dari Institut Penelitian Perikanan Hakodate, Takashi Fujioka menilai, ada beberapa kemungkinan terkait kematian massal ikan-ikan ini.

Ia menjelaskan, ikan-ikan tersebut kemungkinan mati karena kelelahan setelah kekurangan oksigen.

Hal ini bisa saja terjadi ketika ikan dalam jumlah banyak bergerak di perairan dangkal.

Kemungkinan lain adalah ikan-ikan tersebut dalam keadaan syok, saat tiba-tiba memasuki perairan dingin selama melakukan migrasi.

Menurutnya, fenomena serupa pernah kali pernah terjadi di beberapa wilayah di pesisir Jepang.

Namun, pihaknya mengaku baru pertama kali melihat langsung fenomena itu.

Fujioka menambahkan, ikan yang membusuk bisa menurunkan kadar oksigen di dalam air, sehingga bisa mempengaruhi lingkungan laut.

“Kami tidak tahu pasti dalam keadaan apa ikan-ikan ini terdampar, jadi saya tidak menyarankan memakannya,” kata Fujioka dikutip dari mega4dnews.