Jokowi Resmikan Sistem Air Minum di Kupang, Bisa untuk 15 Ribu Rumah Tangga

Jokowi Resmikan Sistem Air Minum di Kupang, Bisa untuk 15 Ribu Rumah Tangga

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kali Dendeng di Kota Kupang. Jokowi mengatakan sistem ini dapat dipakai untuk 15 ribu rumah tangga.

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kali Dendeng di Kota Kupang. Jokowi mengatakan sistem ini dapat dipakai untuk 15 ribu rumah tangga.

“Di musim kemarau selalu air menjadi persoalan besar, baik untuk kepentingan rumah tangga maupun untuk kepentingan pertanian, dan hari ini kita akan membuka SPAM sistem penyediaan air minum Kali Dendeng di Kota Kupang. Ini akan bisa dipakai untuk 15 ribu sambungan rumah tangga,” kata Jokowi dalam sambutannya seperti dilihat di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Jokowi Resmikan Gereja Katedral Kupang yang Sempat Rusak Imbas Badai Seroja

Saat ini, kata Jokowi, sambungan baru mencapai 3.000 rumah tangga. Jokowi lantas meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono segera menyelesaikan sambungan tersebut.

“Tapi baru terpakai 3.000 sambungan rumah tangga, artinya masih ada sisa yang sangat besar sekali. Oleh sebab itu, saya minta ke Pak Menteri PUPR agar sambungan ke rumah tangga ini segera dibantu dari pemerintah pusat untuk segera diselesaikan, harusnya ini tanggung jawab daerah, kota, provinsi, dan tanggung jawab PDAM, tapi untuk NTT ini akan kita bantu dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Jokwi menyebut SPAM ini dibangun sejak 2020 dengan menghabiskan anggaran Rp 173 miliar. Jokowi berharap SPAM ini dapat menyelesaikan persoalan air minum bagi warga Kupang.

“Ini dibangun sejak 2020 menghabiskan anggaran Rp 173 miliar ini angka besar loh, sehingga ini akan memberikan kepastian bahwa untuk urusan air utamanya air minum di Kota Kupang dan sekitarnya bisa disuplai di SPAM Kali Dendeng,” ucapnya.

Jokowi juga menyampaikan akan ada 7 waduk untuk mengairi sistem pertanian. Dia berharap produksi pertanian di NTT dapat semakin produktif dengan adanya waduk tersebut.

“Kedua, yang berkaitan dengan pertanian, ada 7 waduk yang sudah selesai dibangun dan akan segera selesai di tahun 2024 nantinya. Ini juga akan memberikan efek luar biasa pada produksi produktivitas pertanian sawah yang ada di NTT,” ucapnya.