Jakarta – Ada kabut tebal di Varzaqan ketika tim penyelamat menuju lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi. Tak hanya kabut, hujan lebat juga mengguyur tempat kejadian saat proses evakuasi.
Terlihat jelas dari gambar siaran televisi stasiun TV lokasi, tempat jatuhnya helikopter yang mengangkut Presiden Ebrahim Raisi diselimuti kabut dan cuaca yang buruk. Tampak tim penyelamat yang berusaha menempuh medan di tengah kabut.
Berdasarkan laporan prakiraan cuaca AccuWeather, cuaca di Varzaqan per 20 Mei 2024 berkisar di suhu belasan derajat Celsius, 14° di siang hari. Tingkat kelembapannya mencapai 72% dengan tutupan awan (cloud cover) menyentuh persentase 91%. Selama seminggu ke depan, cloud cover di sana diprediksi akan berada di atas 80%.
Menurut Arabia Weather, kabut terbentuk akibat beberapa faktor, seperti kelembaban tinggi di atmosfer. Nah, tutupan awan menandakan adanya kelembapan di udara. Ketika udara yang mengandung uap air ini mendingin dalam semalam, udara tersebut dapat mencapai titik jenuh, sehingga mengakibatkan terbentuknya kabut.
Tutupan awan mengacu pada bagian langit yang tertutup awan jika diamati dari lokasi tertentu. Okta adalah satuan umum untuk mengukur tutupan awan. Tutupan awan berkorelasi dengan durasi sinar matahari karena daerah yang paling sedikit berawan adalah daerah yang paling cerah, sedangkan daerah yang paling berawan adalah tempat yang paling tidak terkena sinar matahari.
Dalam meteorologi, okta adalah satuan ukuran yang digunakan untuk menggambarkan jumlah tutupan awan di lokasi tertentu. Kondisi langit diperkirakan berdasarkan jumlah seperdelapan langit yang tertutup awan, mulai dari 0 okta (langit cerah) hingga 8 okta (mendung seluruhnya). Selain itu, pada kode SYNOP, terdapat indikator tutupan awan tambahan ‘9’ yang menunjukkan bahwa langit tertutup seluruhnya (yaitu tersembunyi dari pandangan), biasanya karena kabut tebal atau salju tebal.