Ketika Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkas Bitung Terganggu Berjam-jam gara-gara Kawat “Spring Bed”

Ketika Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkas Bitung Terganggu Berjam-jam gara-gara Kawat “Spring Bed”

JAKARTA, beritamega4d.com – Perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami gangguan pada Selasa (30/1/2024) malam.

Gangguan yang terjadi mengakibatkan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung.

Menunggu sejam lebih Seorang penumpang bernama Icha (30) mengatakan, dirinya harus menunggu kereta menuju Stasiun Rangkasbitung selama satu jam lebih di Stasiun Palmerah akibat gangguan perjalanan KRL.

“Sejak pukul 18.50 WIB saya menunggu, kondisi Stasiun Palmerah ramai penumpang juga yang duduk di peron,” kata Icha.

Icha mengatakan, kereta sempat berhenti selama 15 sampai 20 menit di Stasiun Palmerah. Penumpang pun sudah menumpuk di sana.

“Sekitar 15 sampai 20 menit (kereta) enggak jalan. Kondisi di dalam kereta sudah padat. Jadi banyak penumpang yang enggak jadi masuk atau keluar dari kereta,” kata dia.

Icha memilih tidak naik KRL yang sudah padat penumpang. Dia menunggu kereta berikutnya.

Sebab, berdasarkan informasi dari kerabatnya, kereta lain juga berhenti selama 20 menit di Stasiun Kebayoran.

“Ya jadinya saya enggak mau naik. Karena di Stasiun Kebayoran menunggu lagi, terus padat juga kan di dalam kereta,” tutur dia.

Kawat spring bed tersangkut di bawah KRL

External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkapkan, gangguan perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung terjadi karena ada rangkaian KRL yang terhenti di dekat Stasiun Pondok Ranji gara-gara tersangkut kawat spring bed.

“Terjadi kendala operasional perjalanan Commuter Line (KRL) nomor 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung imbas benda asing berupa kawat spring bed menyangkut di bawah rangkaian kereta,” ujar Leza dalam keterangannya.

Leza menyebutkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.17 WIB ketika KRL nomor 1772 melintas.

Kawat spring bed yang tersangkut membuat Commuter Line No. 1772 tak dapat melanjutkan perjalanannya kembali sampai petugas berhasil melepasnya.

Setidaknya ada delapan perjalanan KRL yang direkayasa dan enam perjalanan KRL terlambat akibat insiden ini.

“KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line (KRL) No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung,” ujar Leza.

Buru oknum yang buang kawat spring bed

Leza mengatakan, PT KCI memburu oknum tidak bertanggungjawab yang membuang kawat kasur spring bed di rel dekat Stasiun Pondok Ranji.

“Petugas kami akan mendatangi warga sekitar area rel dan stasiun dekat dengan TKP (tempat kejadian perkara),” kata Leza.

“Sekaligus melakukan sosialisasi bahayanya aktivitas atau membuang sesuatu di rel karena membahayakan perjalanan kereta dan penumpang juga,” lanjut dia.

Selain itu, PT KCI juga akan bekerja sama dengan kepolisian setempat.

“Biasanya akan berkoordinasi dengan pihak berwajib,” tutur Leza.

PT KCI sangat menyayangkan adanya kejadian itu. Sebab, membuang benda di jalur kereta termasuk sebagai pelanggaran UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

“Sesuai dengan UU No 23 Tahun 2007, pelanggaran atas hal tersebut juga bisa kena denda sebesar Rp 15 juta,” ujar dia.

Karena itu, ia mengajak agar masyarakat, khususnya yang berada di sepanjang jalur rel untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.

“KAI Commuter juga mengimbau pengguna Commuter Line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan,” imbuh Leza.