Puting Beliung Hantam Jakarta Utara, Tiga RW Alami Kerusakan

Puting Beliung Hantam Jakarta Utara, Tiga RW Alami Kerusakan

Angin puting beliung melanda Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (22/3) dini hari. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB itu mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengungkapkan bahwa puting beliung menerjang tiga RW di kawasan tersebut. Meski demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa.

Kerusakan Akibat Puting Beliung

BPBD DKI Jakarta masih melakukan pendataan terkait kerugian yang dialami warga. Sejumlah rumah tinggal dan kontrakan dilaporkan mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut.

“Objek yang terdampak adalah rumah tinggal dan kontrakan. Tidak ada korban jiwa, sementara kerugian masih dalam pendataan,” ujar Yohan dalam keterangannya.

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah beredar video yang menunjukkan situasi di lokasi kejadian. Dalam video tersebut, tampak berbagai benda, termasuk atap seng, beterbangan akibat angin kencang.

Wilayah yang Terdampak

Berikut daftar wilayah terdampak puting beliung di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara:

RW 01:

  • RT 007
  • RT 009
  • RT 010
  • RT 011

RW 02:

  • RT 002
  • RT 004
  • RT 005
  • RT 009

RW 03:

  • RT 003
  • RT 004
  • RT 007
Warga : Narkoba dan Penggerebekan, “Lagu Lama” di Kampung Bahari…

Warga : Narkoba dan Penggerebekan, “Lagu Lama” di Kampung Bahari…

JAKARTA, beritamega4d.com – Kasus peredaran narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, tak juga lenyap meski polisi sudah berkali-kali melakukan penggerebekan di wilayah tersebut.

Terbaru, polisi kembali menggerebek wilayah Kampung Bahari terkait peredaran narkoba pada Sabtu (13/7/2024) pagi.

Dalam penggerebekan tersebut, sebanyak 31 orang diamankan dan sejumlah barang bukti narkoba disita, di antaranya sabu dan ganja sintetis.

Hal ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba di Kampung Bahari masih terus hidup, seolah tak terpengaruh dengan penggerebekan yang dilakukan polisi.

Lantas, apa penyebab peredaran narkoba di Kampung Bahari yang seperti tak bertepi?

Siklus

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di Kampung Bahari terus berulang karena siklus.

“Saya bilang narkoba kan siklus ya, maka yang harus kita matikan sebenernya ekosistemnya. Jangan sampai berulang,” kata Gidion di Polres Metro Jakarta Utara, Sabtu (13/7/2024).

Menurut Gidion, ekosistem dalam peredaran narkoba di Kampung Bahari telah dibangun dan ditata oleh para bandar.

Hal itu membuat proses pendistribusian atau proses penyalahgunaan narkoba di Kampung Bahari bisa berjalan cukup lama, sehingga wilayah tersebut menjadi icon tempat penjualan hingga penggunaan narkoba.

“Kita tidak akan pernah lelah untuk melakukan penangkapan, penindakan, kemudian memutus mata rantai peredaran narkotika (di Kampung Bahari),” tutur Gidion.

Faktor ekonomi

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Slamet Riyanto mengungkapkan, faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab penumpasan peredaran narkoba di Kampung Bahari tak kunjung usai.

“Itu kan bagaimana ya, faktor ekonomi. Kalau dari keterangan yang kami tangkap, faktor ekonomi lebih cepat mendapatkan keuntungan,”

kata Slamet saat dikonfirmasi pada Rabu (10/5/2023). Hal senada dengan Slamet juga disampaikan oleh sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat.

Dari kacamata sosiologi, kata Rakhmat, kemiskinan merupakan akar masalah yang membuat sejumlah warga Kampung Bahari terjerat peredaran narkoba yang mereka jadikan sebagai mata pencarian.

“Di Kampung Bahari itu sudah mendarah daging semua orang terlibat, dan itu menjadikan narkotika sebagai satu bisnis, ladang ekonomi, dan dijadikan sumber pencarian mereka,” ujar Rakhmat saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/12/2022).