Muncul Desakan Konser Coldplay di Jakarta Dibatalkan

Muncul Desakan Konser Coldplay di Jakarta Dibatalkan

Ilustrasi konser Coldplay

Jakarta – Desakan agar konser Coldplay di Jakarta dibatalkan bermunculan. Isu soal dukungan band Inggris tersebut ke LGBT menjadi alasan.

Setidaknya ada dua pihak yang sudah menyuarakan keberatan soal rencana konser Coldplay. Sebagai informasi, Coldplay akan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu (15/11) nanti.

Mereka menuntut agar promotor membatalkan rencana konser Coldplay. Berikut sejumlah informasinya:

1. Partai Ummat Tolak Konser Coldplay
Partai Ummat menolak konser grup musik Coldplay di Jakarta. Mereka menolak karena menganggap grup musik ini mendukung gerakan LGBT.

Baca juga: Jalan Merdeka Barat Ditutup Jelang Demo Penolakan Konser Coldplay

“Masih ada waktu bagi promotor untuk membatalkan konser ini karena sangat merusak generasi muda kita. Khususnya untuk agama Islam, larangan terhadap seks sesama jenis jelas larangannya dalam Al-Qur’an,” kata Ketua Bidang Pendidikan DPP Partai Ummat, Aspizain Caniago, dalam keterangan tertulis diterima, Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, larangan terhadap perilaku LGBT tak hanya disampaikan agama Islam melainkan juga oleh semua agama yang tumbuh di Indonesia. Menurutnya, perilaku LGBT tak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama.

Aspizain mengatakan kecenderungan seks personel Coldplay dan dukungan mereka ke gerakan LGBT berpotensi mempengaruhi penggemar mereka di Indonesia yang rata-rata masih muda usia. Dia menyatakan usaha kampanye LGBT melalui musik sangat berbahaya sehingga harus dihentikan.

“Musik sangat halus mempengaruhi jiwa manusia dan tanpa sadar mereka terbawa arus dan perilaku idola mereka. Sebagai pendidik, kita paham bagaimana proses internalisasi nilai melalui seni. Seni musik sangat efektif bisa mengubah psikologi manusia,” kata dia.

Dia mendesak kepolisian dan lembaga terkait yang berwenang untuk mencabut izin konser Coldplay.

Baca juga: Massa Demo Tolak Konser Coldplay Bergerak ke Mabes Polri, Lalin Macet

2. Demo Tolak Coldplay
Pihak menamakan Gerakan Nasional Anti (Geranati) L98T akan menggelar aksi menolak kampanye LGBT yang dinilainya dilakukan Coldplay. Mereka akan demo di sejumlah titik.

“Besok kita akan melakukan aksi mulai kumpul di Masjid Al-Azhar, habis itu kita salat dan setelah itu kita menyampaikan di Mabes Polri. Setelah dari Mabes Polri akan ke Menparekraf. Kita akan audiensi, bersama seluruh masyarakat akan turun, itu sampai kita akan ke Menkopolhukam, sampai kita bisa ada jaminan, tidak ada kampanye LGBT,” kata Juru bicara Geranati L98T Novel Bamukmin kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (9/11).

Mereka juga mendesak promotor membatalkan konser Coldplay karena dinilai mendukung LGBT yang dilarang oleh agama Islam. Hal itu juga ia sampaikan kepada Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang turut menolak adanya kampanye LGBT.

Novel mengancam akan mencekal Coldplay jika pihak terkait tak merespons aspirasinya.

“Dan kalau memang tidak ada jawaban yang jelas, maka kita akan sambungkan tanggal 15 hari H-nya, bisa kemungkinan kita kepung GBK atau sebelumnya kita kepung bandara atau bisa hotelnya. Kita serahkan kepada masyarakat, bagaimana mereka menyikapi secara langsung yang kalau tidak ada tindakan dari institusi-institusi terkait saat ini,” katanya.

3. Polisi Siap Amankan Konser Coldplay
Pihak kepolisian menyatakan siap mengamankan rangkaian konser band Coldplay. Pengamanan itu sepaket dengan pengamanan tempat latihan para pemain FIFA World Cup U-17 di area Stadion GBK.

“Tidak ada masalah ya, GBK digunakannya venue ada stadion madya, lap A, B pelatihan, venue yang digunakan latihan. Nanti (pertandingan) akan dilaksanakan di JIS, tentu proses kegiatan masyarakat nasional atau internasional di wilayah Jakarta ini sudah biasa kita lakukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (9/11).

Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. (Kurniawan Fadilah/beritamega4d.com/)

Lurah Ungkap Sosok Ayah di Jakut Tewas Membusuk di Rumah Bersama Anaknya

Lurah Ungkap Sosok Ayah di Jakut Tewas Membusuk di Rumah Bersama Anaknya
Penampakan rumah bapak dan balita yang tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara. (Kurniawan Fadilah/beritamega4d.com/)

Jakarta – Seorang pria berinisial HR (50) ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Tugu, Koja, Jakarta Utara (Jakut). HR tewas bersama anaknya berinisial AQ (2), sementara istri korban ditemukan lemas dengan seorang anak balita lainnya.
Lurah Tugu Selatan, Sukarmin, mengatakan korban tergolong keluarga mampu dengan kategori ekonomi keluarga menengah ke atas.

Sukarmin mengatakan HR diketahui memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah, selain itu status kepemilikan rumah yang merupakan milik sendiri. HR pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.

Baca juga: Dea OnlyFans Pamer Surat Bebas dari Penjara

“Kalau dilihat dari ekonominya tergolong menengah ke atas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi,” kata Sukarmin saat dimintai konfirmasi, dilansir Antara, Senin (30/10/2023).

Hal senada dikatakan Ketua RT 06 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Jumadi, yang mengatakan bahwa pendataan dasawisma keluarga HR tercatat sebagai keluarga berekonomi menengah ke atas. HR juga santer dikenal tetangga memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah.

“Setahu saya keluarga HR adalah keluarga baik-baik. Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus,” kata Jumadi.

Dia mengatakan berdasarkan kategori ekonomi seperti itu, keluarga HR tidak tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial, baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu,” tutur Jumadi.

Diketahui, di dalam rumah beralamat Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 06 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, juga ditemukan istri HR berinisial NP (32) dan ADA (4) yang dalam keadaan lemas. Kasus tersebut kini sedang dalam penanganan aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Utara.

Korban Sudah Meninggal Sepekan
Mayat pria (50) dan balita (2) yang ditemukan tewas dalam rumah di Koja, Jakut kini tengah diautopsi. Keduanya diautopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Sudah sampai dan sedang diautopsi dengan kondisi makros yang sudah busuk,” kata Kepala RS Polri, Brigjen Hariyanto saat dimintai konfirmasi, Minggu (29/10).

Hariyanto menjelaskan kedua jenazah saat ini sedang dalam pemeriksaan sampel jaringan untuk menentukan penyebab kematian. Dia memperkirakan kedua jenazah sudah meninggal selama satu minggu.

“Masih dilakukan pemeriksaan mikroskopik (histopatologi) dan toksikologi. Kondisi sama-sama busuk. Sudah semingguan meninggal,” ujar Hariyanto.

Hariyanto juga mengatakan kondisi istri korban sedang dalam perawatan di rumah sakit. Dia menyebutkan keadaannya masih lemah.

“Yang ibunya masih perawatan karena kondisi lemah,” ucap Hariyanto.