Yogyakarta, Indonesia – Salah satu dari tujuh tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diketahui bekerja sebagai petugas keamanan atau satpam di sebuah SMA di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Tersangka yang dimaksud adalah AP, yang ditangkap oleh jajaran Polda DIY beberapa waktu lalu.
“Ya, sekuriti di salah satu SMA di Kabupaten Sleman,” ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat dikonfirmasi, Kamis (13/3).
Ditangkap di Sleman dengan Bukti Senjata Api
Menurut Endri, AP dititipi beberapa pucuk senjata api oleh salah seorang saudaranya dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.
Polda DIY kemudian bergerak sebagai pendukung dalam penangkapan AP setelah menerima informasi bahwa ada warga di wilayahnya yang menjadi DPO Polda Papua.
AP ditangkap di rumahnya di Minggir, Sleman. Saat penggeledahan, polisi menemukan sekitar 200 butir amunisi dan empat senjata api organik, yaitu dua pucuk jenis M-16, satu pucuk SS1, dan satu pucuk Mauser.
“Setelah (AP) kami amankan dan diinterogasi awal, Polda Papua datang pukul 22.00 WIB untuk menjemputnya. Kasus ini juga sudah dirilis kemarin di Polda Papua,” ujar Endri.
Tujuh Tersangka Jaringan Penyuplai Senjata ke KKB
Sebelumnya, Satgas Operasi Damai Cartenz kembali menangkap tujuh orang tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi ke KKB.
Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin menjelaskan bahwa keterlibatan tujuh tersangka ini terungkap dari hasil pengembangan penyelidikan terhadap jaringan yang sebelumnya telah ditangkap.
Operasi gabungan ini dilakukan dengan bekerja sama antara Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DIY. Ketujuh tersangka yang diamankan adalah YE, TW, MH, MK, P, ES, dan AP.
“Operasi ini merupakan bagian dari upaya serius memberantas penyelundupan senjata ke Papua. Kami tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memasok senjata ke kelompok bersenjata,” ujar Patrige dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3).
Peran Para Tersangka dan Barang Bukti
Penangkapan ketujuh tersangka dilakukan dalam periode 6 hingga 9 Maret 2025. Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam jaringan penyelundupan ini.
- YE alias JAS: Penyedia dana dan koordinator pembelian senjata untuk KKB Puncak Jaya.
- TW: Bertugas membeli dan menyelundupkan senjata dari Jawa Timur ke Papua.
- ES: Berperan sebagai perantara penyimpanan senjata dan amunisi di Manokwari.
- MK: Operator pembuatan senjata api rakitan di Bojonegoro, Jawa Timur.
- P: Membantu dalam pembuatan popor dan menguji kelayakan senjata di Bojonegoro.
Dalam operasi ini, penyidik menyita total 17 senjata api yang terdiri dari enam laras panjang, enam laras pendek, dan lima senjata rakitan. Selain itu, ditemukan 3.573 butir amunisi berbagai kaliber serta peralatan perakitan senjata seperti mesin bubut, gerinda, las listrik, dan kompresor.
Tak hanya itu, polisi juga menyita dua detonator, komponen senjata seperti magasin, popor, laras senjata rakitan, serta uang tunai sebesar Rp369 juta.
“Barang bukti ini ditemukan di berbagai lokasi, termasuk rumah tersangka di Bojonegoro, Sleman, dan Manokwari, serta dalam tabung kompresor yang dimodifikasi untuk mengelabui pemeriksaan di pelabuhan,” tambah Patrige.
Link Terkait :
https://inmobiliariacastellano.es/
https://www.tascadasfodinhas.com/
https://journal.pbnsurabaya.co.id/
https://wheelzupaccessibletravel.com
https://www.barito-pacific.it.com/
https://www.chandra-asri.it.com/
https://www.wilmarcahayaindonesia.it.com/
https://www.mncfinancialservices.it.com/
https://www.eaglehighplantations.id/
https://www.nusakonstruksi.org/