Oknum Buruh Tendang dan Injak-injak 2 Petugas Satpol PP Dilaporkan ke Polisi

Oknum Buruh Tendang dan Injak-injak 2 Petugas Satpol PP Dilaporkan ke Polisi

Satpol PP Surabaya akan dipukul pakai barier

Surabaya – Dua petugas Satpol PP Surabaya dianiaya buruh yang menyuarakan kenaikan UMK 2024. Aksi brutal itu terjadi di pedestrian Jalan A Yani sekitar pukul 14.30 WIB. Atas penganiayaan dan kekerasan itu, Satpol PP melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya.

“Hari ini kami mau buat laporan kepolisian terkait dengan kekerasan yang dilakukan kepada anggota Satpol PP,” kata Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser saat dikonfirmasi, Kamis (30/11/2023).

Fikser mengaku menyayangkan kejadian ini. Sebab, baginya tugas Satpol PP adalah menjaga dan membantu masyarakat, namun harus mendapat imbalan berupa kekerasan dari orang lain.

“Tugas mereka (Anggota Satpol PP) membantu warga yang mau lewat tetapi tidak bisa, tetapi tidak diberikan (Buruh) malah dianiaya,” ujarnya.

Ia mengatakan, sebelum melaporkan peristiwa kekerasan dan penganiayaan itu pihaknya melakukan visum terlebih dahulu. Kemudian langsung dilaporkan ke Polrestabes Surabaya malam ini juga.

“Malam ini, sekarang mereka kami bawa dulu ke RS Soewandhie untuk mendapatkan perawatan dulu sama visum. Kalau memang harus visum ke kepolisian kami buat laporan,” jelasnya.

Visum dilakukan karena ada sejumlah luka yang dialami dua petugas berinisial AM dan TA. Visum juga dilakukan untuk memperkuat laporan dengan bukti luka.

“Jadi kalau luka ada di tangan, dipukul. Jadi ada ini harus divisum supaya tahu lebih jelas,” katanya.

Fikser menjelaskan insiden itu bermula saat petugas Satpol PP berinisial AM dan TA sedang bertugas menjaga pedestrian kawasan Bundaran Dolog hingga Royal Plaza dengan sepeda angin. Lalu di Jalan A Yani arah masuk Kota Surabaya ditutup ribuan massa.

Ada warga meminta tolong untuk membuka akses jalan agar bisa berangkat bekerja. Petugas Satpol PP pun berinisiatif berbicara ke salah satu pendemo meminta izin agar membuka sedikit akses jalan. Namun, petugas Satpol PP ini justru diserang pendemo.

“Dia mau membantu warga untuk memberikan jalan. Pada saat itu ada perdebatan lalu oknum buruh itu tidak terima. Terus oknum buruh itu melakukan kekerasan. Ada dua anggota saya yang satu yang ditendang yang viral itu dan satunya diinjak-injak. Diambil terus dinjak-injak,” katanya.

Pria Di Konawe Banting Calon Istri Saat Diminta Bayar Baju Lamaran Batal Nikah

Pria Di Konawe Banting Calon Istri Saat Diminta Bayar Baju Lamaran Batal Nikah

Konawe - Pria berinisial AS (26) di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tega membanting calon istrinya berinisial IU (25) saat diminta membayar baju lamaran. Insiden tersebut membuat keduanya batal menikah.

Konawe – Pria berinisial AS (26) di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tega membanting calon istrinya berinisial IU (25) saat diminta membayar baju lamaran. Insiden tersebut membuat keduanya batal menikah.

“Iya gagal menikah, karena pihak laki-laki sudah membatalkan,” kata IU kepada beritamega4d.com, Rabu (27/12/2023).

Pernikahan keduanya sebenarnya direncanakan berlangsung pada Minggu (24/12) lalu. Namun setelah keduanya cekcok, pihak keluarga AS pun membatalkan rencana pernikahan tersebut.

Keluarga pria membatalkan pernikahan, katanya mereka sudah tidak mau karena ada kejadian itu. Seharusnya kita menikah itu tanggal 24 Desember kemarin,” terang IU.

Dia mengatakan pembatalan tersebut juga sudah melalui kesepakatan adat istiadat dan pemerintahan desa kedua calon mempelai. Keluarga korban sempat mengambil pertimbangan mediasi namun pihak laki-laki menolak.

“Pembatalan sudah diselesaikan secara adat dan pemerintahan desa. Keluarga sempat ingin dibicarakan baik-baik, tapi ditolak,” ujarnya.

IU mengungkapkan bahwa AS telah menyerahkan uang panaik Rp 40 juta. Uang tersebut sudah digunakan untuk menyewa panggung pernikahan, foto prewed, hingga membuat undangan.

“Kita sudah DP panggung karena kan di kampung pernikahannya, terus dipakai urus foto prewed, dan buat undangan. Tapi undangan saat kejadian memang belum disebar,” ungkapnya.

IU menambahkan uang panaik sebesar Rp 40 juta telah disepakati tidak dikembalikan. Alasannya, pembatalan pernikahan datang dari pihak keluarga pria.

“Uang Rp 40 juta tidak dikembalikan karena pihak laki-laki yang membatalkan,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Unaaha Ipda Edy Rambulangi membenarkan bahwa AS dan IU batal melangsungkan pernikahan. Menurut Edy, pemicunya adalah cekcok antara keduanya yang berujung penganiayaan.

“Iya mereka gagal menikah karena ada insiden ini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, AS menganiaya dengan cara memukul dan membanting calon istrinya berinisial IU. Penganiayaan itu terjadi karena persoalan pakaian lamaran.

“Ini perkara penganiayaan, karena dia marah soal bahas pakaian lamaran,” kata IU.

Penganiayaan itu terjadi di sebuah tempat pencucian mobil di Kelurahan Tumpas, Kecamatan Unaaha, Konawe pada Selasa (28/11) lalu. Korban kemudian melaporkan pelaku ke polisi.

Alasan Ajudan Bupati Kubar Hajar Sopir Truk: Mobil Tak Dikasih Jalan

Alasan Ajudan Bupati Kubar Hajar Sopir Truk: Mobil Tak Dikasih Jalan

Tangkapan layar oknum ajudan Bupati Kubar aniaya brutal sopir truk. Dokumen Istimewa

Jakarta – Bupati Kutai Barat (Kubat) FX Yapan secara tak langsung membenarkan video yang menampilkan ajudan pribadinya menghajar sopir truk hingga bonyok. Dia menjelaskan, insiden itu bermula setelah sopir tersebut tak memberinya ruang untuk melintas.

Kepada wartawan, Yapan mengaku, penganiayaan itu terjadi di daerah Jembatan Kinong, Kampung Jenang Danum, Kubar pada Rabu (20/12).

“Saya arah mau ke Kutai Barat dari Tanjung Isuy,” ujar Yapan kepada wartawan di Kubar, dikutip dari Beritamega4d.com, Kamis (21/12).

Viral pria diduga ajudan Bupati Kutai Barat aniaya sopir truk. Foto: Tangkapan layar.
Menurut pengakuannya, sebelum adanya insiden penganiayaan, sopir truk tak mau memberikan jalan saat kendaraannya hendak menyalip. Bahkan, kata dia, kondisi tersebut membuat pihaknya hampir celaka.

“Kami hampir kecelakaan. Kami minta dari jauh jalan, terus keluar tangan minta jalan enggak mau beri jalan. Malah dia kasih kita terompet keras, hampir kami kecelakaan,” terangnya.

Saat penganiayaan terjadi, Yapan mengklai, dirinya bertindak sebagai pelerai. Namun ajudannya telanjur emosi dan melayangkan tendangan ke arah sopir truk.

“Saya di situ ngelerai. Saat itu ajudan emosi mobil kami hampir kejepit,” ungkapnya.

Viral pria diduga ajudan Bupati Kutai Barat aniaya sopir truk. Foto: Tangkapan layar.
Pada tayangan singkat yang dibagikan akun Instagram @romansasopirtruck, pria yang diduga ajudan Bupati FX Yapan itu terlihat membuka paksa pintu truk. Dia kemudian menarik sopir hingga terpelanting ke permukaan tanah.

Setelah tersungkur, sopir truk itu harus menerima tendangan keras di area wajahnya. Kemudian tendangan berikutnya mengenai tubuh belakangnya. Sementara FX Yapan yang mengenakan seragam merah dengan logo banteng itu berdiri di dekat mereka.

Berkat tendangan keras tersebut, wajah sopir truk terlihat bonyok, terutama di area mata. Dia juga sempat sempoyongan dan kesulitan berjalan. Namun, beruntungnya, ada banyak warga sekitar yang buru-buru membantunya.

Ayah Kandung Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Ayah Kandung Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Ayah Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Jakarta – Seorang ayah tega membanting anaknya di Penjaringan, Jakarta Utara hingga korban meninggal dunia. Pelaku kini sudah ditangkap polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, anak laki-laki tersebut diketahui mengalami luka di kepala dan hidung usai mendapat kekerasan dari ayahnya. Simak informasinya berikut ini.

1. Viral Ayah Banting Anak di Penjaringan

Sebuah rekaman video viral menunjukkan aksi seorang ayah membanting anaknya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/12/2023) di Penjaringan, Jakarta Utara. Awalnya, pelaku yang memakai pakaian hitam memukul dan menendang sang anak yang berpakaian oranye hingga jatuh ke tanah.

Setelah itu, pelaku menggendong korban dan mengangkatnya ke atas, kemudian membanting korban ke tanah. Korban terlihat lemas dan tak sadarkan diri.

“Benar, meninggal, anak kandungnya sendiri,” kata Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi saat dihubungi, Kamis (14/12/2023).

2. Polisi: Pelaku Temperamental dan Pecandu Narkoba

Polisi telah menangkap ayah yang menganiaya anak kandung hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi mengatakan pelaku temperamental karena merupakan pecandu narkoba.

“Pelaku sudah ditangkap. Kejadian di Penjaringan, tapi untuk penanganan LP-nya (laporan polisi) di Polres,” kata Bobby saat dihubungi, Kamis (14/12/2023)

“Bapaknya ini memang temperamental karena pencandu,” ujarnya.

3. Pelaku Emosional Akut

Ayah berinisial U tega membanting anaknya, K alias Awan (10), hingga meninggal dunia. Pelaku kini diperiksa intensif di Mapolres Metro Jakarta Utara.

“Atas nama U, seorang ayah dari korban atas nama K sedang diamankan di Polres Metro Jakarta Utara dan kami lakukan pemeriksaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dilansir Antara, Kamis (14/12/2023).

Belum diketahui secara pasti penyebab pelaku membanting anaknya hingga meninggal dunia. Polisi menduga pelaku dalam kondisi emosional akut.

“Mungkin pada kondisi emosional yang akut ya. Kami mendalami lagi apa latar belakang persoalan yang sebelum peristiwa terjadi,” ujar Gideon.

4. Kesaksian Warga

Ayah secara sadis membanting anaknya hingga tewas di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (13/12/2023). Warga mengungkap kesaksian saat K alias Awan (10) dibanting ayahnya, U, hingga meninggal dunia.

“Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, enggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting,” kata pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12).

Setelah itu, korban langsung dibawa oleh pelaku ke rumah sakit karena Awan sadarkan diri. Warga tidak mengetahui keberadaan ibu Awan, H, saat peristiwa terjadi.

5. Hasil Tes Urine Pelaku

Polisi melakukan tes urine pada U (44), ayah yang membanting anaknya, K alias Awan (10) hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara. Hasilnya, U dinyatakan negatif narkoba.

“Dan kita telah lalukan pemeriksaan laboratoris terhadap sampel urine dan menunjukkan negatif narkoba serta negatif obat-obat berbahaya lainnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Gidion mengatakan U melakukan perbuatan sadisnya itu secara sadar. Dengan demikian, dia dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Artinya pada waktu dia melakukan itu (kekerasan) dalam kondisi fisikal psikologi yang dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.