beritamega4d.com
Minggu, 05 Mei 2024 10:10 WIB
Jakarta – Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
Tarsum (41), membuat geger dan ketakutan warga di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat. Tarsum membunuh dan memutilasi istrinya, Yanti (40) hingga menawarkan jasad itu kepada warga di sekitar.
Dirangkum detikcom, Minggu (5/5/2024), peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat (3/5) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Kapolres Ciamis AKBP Akmal membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Akmal menyebut aksi sadis pelaku dilakukan di sebuah jalan kampung.
“Kejadiannya kurang lebih pukul 07.30 WIB. Kejadiannya di jalan Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol. Petugas kami mendapat laporan dari masyarakat dan langsung ke TKP. Barusan selesai olah TKP,” ujar Akmal di lokasi.
Aksi Tarsum menawarkan jasad mutilasi istrinya kepada warga itu terekam video amatir. Warga dibuat ketakutan hingga berlarian saat Tarsum berkeliling menawarkan jasad istrinya itu.
Warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian. Tarsum ditangkap oleh TNI dan polisi yang dibantu warga.
Jasad Istri Ditawarkan ke Warga
Ketua RT setempat, Yoyo Tarya, mengungkap kesaksiannya saat ditawari jasad mutilasi Yanti. Yoyo ketakutan hingga ialari menyelamatkan diri.
“Awalnya saya tidak tahu ada pembunuhan. Pelaku itu bawa baskom isi daging sambil berkata ‘peserdaging si Yanti,peserdaging si Yanti’ (beli daging si Yanti). Jadi dagingnya dibawa keliling,” kata Yoyo menirukan Tarsum.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan pihaknya masih menggali apa motif Tarsum membunuh dan memutilasi istrinya. Namun, polisi mengungkap Tarsum membunuh istrinya dengan menggunakan kayu.
“Penyebab kematian korban adalah trauma benda tumpul di belakang dan depan kepala. Setelah itu dimutilasi,” tambahnya.
Akmal mengatakan Tarsum memutilasi jasad istrinya menjadi lima bagian. Jasad Yanti yang telah dimutilasi itu lalu dibawa keliling ke tiga tempat di sekitar rumahnya.
“Setelah dibawa, lalu dikumpulkan lagi di depan rumah warga, jaraknya 100 meter dari rumah pelaku. Jadi ada lima potong, bagian lengan dua, dua kaki dari lutut ke bawah dan bagian dada,” ungkap Akmal.
Sempat Titip Anak
Yoyo mengungkap Tarsum sempat menitipkan anak keduanya yang masih SMA ke RT dan tetangga. Alasannya, pelaku akan merantau ke Kalimantan.
“Pelaku sempat menitipkan anak, katanya mau merantau ke Kalimantan. Pangdidikeun budak (tolong didik anak saya),” jelasnya.
Informasi yang Yoyo terima, Tarsum mengeksekusi istrinya di jalan saat korban hendak berangkat pengajian ke masjid. Tarsum diduga memukul korban menggunakan kayu balok hingga kemudian memutilasi jasad istrinya.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal membenarkan adanya kejadian itu. Akmal menyebut pelaku dalam kondisi labil.
“Pada saat diamankan pelaku syok juga kejiwaannya reaktif atau labil,” kata AKBP Akmal.
Detik-detik Dramatis Penangkapan
Anggota TNI Babinsa Cisontrol, Serka Karnita, menceritakan detik-detik penangkapan pelaku. Berawal ketika Karnita mendapat telepon dari Kepala Dusun Sindangjaya soal kejadian pembunuhan dan mutilasi seorang warga.
Karnita pun langsung izin ke Danramil Rancah bergegas menelusuri kejadian itu. Tak lama kemudian, pelaku Tarsum datang sambil membawa bagian tubuh korban.
Saat itu, kata Karnita, tampak pelaku juga membawa sebilah pisau. Karnita pun langsung mengimbau warga agar tidak melakukan pergerakan untuk menjaga keselamatan.
“Saya coba lakukan pendekatan supaya pelaku sadar karena infonya stres, tapi kan kita tidak bisa memastikannya. Saya ajak komunikasi mencoba didekati. Saya bilang jangan takut karena saya tidak bawa apa-apa. Intinya saya coba dekati dan meminta agar pisau yang dibawa dilemparkan,” kata Karnita, dilansir detikJabar.
Mendapat informasi bahwa pelaku menawarkan daging korban untuk dijual. Karnita pun berpura-pura akan membeli daging tersebut agar pelaku mau diajak komunikasi.
Upaya itu dilakukan Karnita untuk mengulur waktu sambil menunggu bantuan dari Polsek Rancah dan Koramil merapat sekitar setengah jam. Karnita pun kembali mendekati pelaku, kali ini bersama Kepala Desa Cisontrol.
Pelaku sempat melemparkan pisau yang dibawanya. Namun, karena resah oleh masyarakat yang banyak berteriak, pelaku pun kembali membawa pisau yang dilemparnya itu.
“Pelaku sempat akan menyerang Pak Kuwu (Kepala Desa). Lalu saya alihkan. Kemudian pelaku berbalik menyerang saya. Sempat terjatuh terpeleset. Ketika akan mengacungkan pisau, alhamdulillah bisa saya tangkis dan sayafitting. Kemaluan pelaku saya tendang sampai akhirnya saya tindih. Warga saya panggil untuk membantu mengamankan. Setelah itu diikat dan dibawa ke Polsek Rancah,” jelasnya.
Karnita menyebutkan proses penangkapan pelaku cukup menegangkan, mengingat pelaku membawa potongan tubuh korban serta membawa pisau. “Saat melakukan penangkapan murni tidak ada kekerasan,” imbuhnya.
Tarsum Ditahan Polisi
Tarsum kini ditahan polisi. Tarsum seakan tidak ingat perbuatan yang telah ia lakukan hingga bertanya kepada petugas.
Tarsum seakan tidak sadar atas apa yang telah dilakukannya kepada istrinya. Saat ditahan, Tarsum berkata-kata yang tidak jelas.
“Nyata teu ieu, jam sabaraha ieu, nyata teu ieu,macet di jalan. (Nyata tidak ini, jam berapa ini, nyata tidak ini, macet di jalan),” kata Tarsum dalam video yang beredar, dilansir detikJabar, Sabtu (4/5).
Tarsum kemudian meminta kepada petugas untuk melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya. Terdengar seorang anggota kepolisian pun dengan tegas melarangnya.