Batam – Buntut permasalahan pengungsi Rohingya di Aceh berujung pada dijadikannya Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai opsi tempat penampungan.
Gagasan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu disambut baik oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Dirinya mengaku siap jika memang opsi itu menjadi kebijakan pemerintah pusat.
“Pemerintah kabupaten kota adalah penyelenggara negara di lini terbawah. Artinya, kalau negara sudah memiliki kebijakan terkait pengungsi Rohingya diberikan dukungan dan negara memutuskan Batam (sebagai tempat penampungan) dan disambut gagasan pak wakil presiden, tentunya kami pemerintah daerah siap melaksanakan itu,” kata Amsakar, Rabu (6/12/2023).
Adapun Pulau Galang yang ada di Kepri tersebut dulunya juga pernah menjadi tempat penampungan para manusia perahu. Dilansir dari arsip beritamega4d.com dan sumber lainnya, simak rangkuman informasi tentang Pulau Galang berikut ini.
Baca juga : Pulau Galang Jadi Opsi Penampungan Pengungsi Rohingya, Wawalkot Batam: Siap
Lokasi Pulau Galang Batam
Disebutkan dalam Pulau Galang sebagai Penampungan Pengungsi Vietnam oleh Bunari (2017), berdasarkan cerita rakyat yang beredar di masyarakat, galang memiliki arti ‘landasan’.
Pulau Galang terletak di Kepulauan Riau dengan luas sekitar 80 km persegi. Pulau ini hanya berjarak 7 km dari Pulau Batam.
Wilayahnya merupakan gabungan dari tiga pulau, yakni Batam, Rempang, dan Galang. Ketiganya dihubungkan dengan sebuah jembatan yang dikenal dengan nama Jembatan Barelang.
Jembatan tersebut dibangun pada 1992-1998. Membentang sejauh 54 km, Jembatan Barelang merupakan buah tangan dari mendiang Presiden BJ Habibie dan menjadi ikon wilayah tersebut hingga saat ini.
Sejarah Singkat Pulau Galang Batam
Pulau Galang sudah dikenal bahkan sejak era Kerajaan Melayu Riau. Masih berdasarkan Bunari (2017), pulau seluas 80 km persegi tersebut mulanya dikenal sebagai “pulau para Lanun”.
Julukan tersebut erat kaitannya dengan konflik antara kolonial Belanda dan Kerajaan Melayu Riau pada peristiwa tahun 1784 dan 28 Juni 1837.
Catatan sejarah menunjukkan pula bahwa pulau yang pernah ditanami pohon karet ini pernah beberapa kali menjadi sebuah tempat penampungan.
Yang paling pertama adalah sebagai penampungan tentara Jepang pada 1945 sebelum mereka dikembalikan ke negaranya. Kemudian, pada 1979, Pulau Galang menjadi tempat pengungsian para manusia perahu dari Vietnam.
a. Pulau Galang dan Kampung Vietnam
Berlangsung saat Presiden Soeharto masih menjabat, beritamega4d memberitakan, mengungsinya orang-orang Vietnam ke berbagai negara dipicu oleh konflik di negara mereka, yakni jatuhnya Saigon dan kemenangan Partai Komunis pada 1975.
Masyarakat Vietnam takut diperlakukan buruk oleh kepemimpinan yang baru sehingga mereka terpaksa mengarungi lautan dengan perahu kayu untuk mencari suaka di berbagai negara.
Beberapa ada yang terdampar ke Malaysia dan Filipina. Sementara itu, ada pula yang tiba di Indonesia.
Pada kedatangan pertama, setidaknya ada 97 warga negara Vietnam yang terdampar. Oleh penduduk setempat, mereka pun ditampung. Hanya saja, jumlah warga Vietnam yang tiba semakin banyak. Dari laporan PBB pada 1979, ada 43.000 manusia perahu masuk ke Indonesia.
Alhasil, atas dasar kemanusiaan, Presiden Soeharto memutuskan untuk memberi izin para pengungsi untuk tinggal di Pulau Galang untuk sementara waktu.
Pemerintah saat itu membangun barak-barak, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan pos keamanan di atas lahan seluas 80 ha. Para pengungsi menetap di kawasan tersebut hampir 17 tahun lamanya.
Barulah pada 1996, sekitar 250 ribu pengungsi yang menetap di Pulau Galang dipulangkan kembali ke negara asal mereka.
Adapun lokasi bekas tempat pengungsian warga Vietnam tersebut dijuluki sebagai Kampung Vietnam. Meski sudah ditinggal oleh para pengungsi, wilayah tersebut masih tetap dijaga.
Bahkan, bangunan-bangunan peninggalan Kampung Vietnam kini menjadi wisata sejarah kemanusiaan yang dikelola oleh BP Batam.
b. Menjadi Lokasi Penanganan COVID-19 di Era Presiden Jokowi
Pemerintah akan membangun RS khusus penyakit menular, termasuk virus Corona di Pulau Galang, Kepulauan Riau. RS ini akan merehat bangunan yang sudah ada. (Foto: Agus Siswanto Siagian/beritamega4d.com)
Jika pada masa pemerintahan Soeharto menjadi suaka pengungsi Vietnam, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Pulau Galang juga pernah menjadi lokasi penanganan COVID-19.
Diberitakan beritamega4d.com, gedung bekas rumah sakit yang ada di kampung Vietnam disulap menjadi Rumah Sakit Khusus Infeksi COVID-19.
Setelah beroperasi untuk penanganan COVID-19, RSKI Pulau Galang yang sebelumnya dikelola oleh BNPB RI kini diserahkan pengelolaannya ke Kemenhan pada Desember 2022 lalu.
Selama beroperasi RSKI telah merawat 21 ribu pasien. Sejak Mei 2022, sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat di rumah sakit ini.