Dua Anak Jadi Korban Pembakaran di Karo, Keluarga Wartawan Tribrata TV Lapor Ke KPAI

Dua Anak Jadi Korban Pembakaran di Karo, Keluarga Wartawan Tribrata TV Lapor Ke KPAI

JAKARTA, beritamega4d.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima laporan pengaduan yang diajukan oleh Eva Pasaribu, anak dari wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu yang tewas dalam kebakaran di Karo, Sumatera Utara.

Laporan Eva diterima langsung oleh Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, pada Senin (15/7/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.

“Kami melakukan sesuai tugas dan fungsi KPAI, yakni melakukan pengawasan sehingga memastikan bahwa anak-anak yang menjadi korban dalam kasus tersebut itu juga tetap mendapatkan haknya,” ujar Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini saat dihubungi pada Senin.

Diyah menjelaskan, meski dua anak yang menjadi korban dalam peristiwa ini telah meninggal dunia, hak-hak mereka tetap harus dipenuhi.

Kedua anak yang menjadi korban adalah SP (12) yang merupakan anak Rico dan LS (3), cucu dari Rico sekaligus anak kandung Eva.

Sempat Beritakan Judi, Wartawan Tribrata.tv dan Keluarga di Karo Tewas dalam Kebakaran Rumah Artikel Kompas.id “Haknya (kedua anak korban adalah) mendapatkan keterbukaan, kejelasan kematian, dan juga tanpa ada yang ditutupi, termasuk hasil otopsi juga pendampingan terhadap keluarga korban,” jelas Diyah. KPAI akan berkoordinasi dengan Komnas HAM dan LPSK untuk memproses laporan dari Eva.

Terlebih, dalam peristiwa pembakaran ini terjadi pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak.

Diyah menjelaskan, ada dua kemungkinan atau dugaan pelanggaran yang terjadi. Pertama, kemungkinan anak menjadi korban kekerasan fisik.

Atau, kemungkinan kedua, anak menjadi korban dalam situasi darurat (kebakaran).

“Maka, KPAI akan melakukan pengawasan dan temuan-temuan yang dihasilkan di KPAI ini akan menjadi masukan dan rekomendasi agar penyelesaian kasus ini bisa sesegera mungkin dan juga terbuka,” jelas Diyah lagi.

Selain itu, KPAI juga mendorong agar pihak keluarga korban bisa mendapatkan pendampingan, baik pendampingan secara psikososial maupun bantuan sosial.

KPAI pun mendorong agar keluarga korban bisa mendapatkan bantuan berupa perlindungan hukum.

“Dan, kami juga berharap agar Polda (Sumatera Utara) tetap mengawal kasus ini sampai tuntas, sampai pelaku betul-betul dihukum karena ada unsur pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak,” kata Diyah lagi.

KPAI pun akan melakukan pengkajian dan pengawasan terhadap indikasi unsur perencanaan dalam proses pembakaran yang menimpa Rico Sempurna Pasaribu dan tiga orang anggota keluarganya.

Sebelum memasukkan laporan ke KPAI, Eva yang ditemani oleh kuasa hukumnya telah lebih dahulu mendatangi Komnas HAM untuk membuat laporan pengaduan.

Kuasa hukum Eva, Irvan Saputra mengatakan, pihaknya meminta agar Komnas HAM dapat melakukan investigasi mandiri dan memanggil sejumlah pihak-pihak yang terlibat dalam kebakaran yang terjadi pada Kamis (27/6/2024) lalu.

“Kami meminta Komnas HAM untuk memanggil pihak-pihak terkait, semisal Kapolda, Kapolres, dan Denpom atau Pangdam dengan adanya masalah ini,” ujar Irvan saat memberikan keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024). Keluarga korban juga mendesak agar Komnas HAM dapat memanggil dan memeriksa oknum TNI yang diduga terlibat dalam pembakaran rumah Rico, yaitu Koptu HB.

Polisi menyatakan telah menangkap otak pembakaran rumah Rico. Polisi menyebut, otak pembakaran rumah Rico adalah Bebas Ginting alias B alias Bulang.

Ia berperan memerintahkan dua eksekutor yakni Rudi Apri Sembiring alis RAS (37) dan Yunus Syahputra alias SYT (36) untuk membakar rumah Rico.

“Pelaku ketiga yang kita tetapkan sebagai tersangka ini berinisial B alias Bulang, dia memerintahkan kedua eksekutor untuk membakar rumah korban,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (11/7/2024). Hadi Wahyudi mengatakan, Bebas tercatat sebagai warga Jalan Veteran Gang Sempakata Ujung, Kelurahan Kampung Dalam, Kabanjahe, Tanah Karo.

Bebas jadi tersangka setelah serangkaian penyidikan 28 saksi dan juga analisis forensik terhadap pola komunikasi antara Bebas dan YST.

“Tersangka B memberikan uang Rp 130.000 kepada RAS untuk dibelikan minyak pertalite dan solar yang dicampur dan digunakan membakar rumah korban,” jelasnya. Polisi hingga kini masih belum menentukan motif para pelaku melakukan aksi pembakaran ini.

Sementara, TNI Angkatan Darat menyatakan terbuka apabila ada bukti keterlibatan prajurit dalam kebakaran rumah Rico Sempurna.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, TNI AD selalu merespons indikasi-indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran setiap informasi.

“Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut.

Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya,” kata Kristomei, Selasa (2/7/2024). Kadispenad mengatakan, TNI AD akan memproses hukum prajurit yang terlibat jika benar-benar terbukti dalam kebakaran tersebut.

Namun, ia mewanti-wanti bahwa dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tersebut mesti disertai bukti-bukti pendukung.

Danau Toba Di Lirik NewYork Times Masuk Dalam Daftar 52 Places To Go 2024

Danau Toba Di Lirik NewYork Times Masuk Dalam Daftar 52 Places To Go 2024

Danau Toba Di Lirik NewYork Times Masuk Dalam Daftar 52 Places To Go 2024

Beritamega4d.com – New York Times merilis daftar 52 Places To Go 2024, yang berisi rekomendasi tempat-tempat wisata terbaik di dunia untuk dikunjungi pada tahun ini.

Daftar ini disusun oleh para ahli dengan memperhatikan aspek-aspek seperti keberlanjutan, budaya, dan keindahan alam.

Salah satu tempat yang masuk dalam daftar tersebut adalah Danau Toba, yang berada di posisi ke-24.

Danau Toba adalah danau vulkanik raksasa yang terletak di Sumatra Utara, Indonesia.

Danau ini memiliki luas sekitar 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, menjadikannya danau terbesar dan terdalam di Asia Tenggara.

Danau ini juga memiliki pemandangan yang spektakuler, dengan air biru yang berkilauan dan pulau-pulau hijau yang menghiasi permukaannya.

Danau Toba merupakan salah satu dari sepuluh destinasi super prioritas yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Danau ini menawarkan berbagai macam pengalaman wisata, mulai dari menikmati alam, berenang, berperahu, hingga mengenal budaya dan tradisi masyarakat Batak yang tinggal di sekitar danau.

Danau Toba juga memiliki sejarah yang menarik, karena terbentuk akibat letusan gunung berapi dahsyat yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Letusan ini membentuk kaldera raksasa yang kemudian terisi air dan menjadi danau.

Kaldera Danau Toba diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2020.

Selain Danau Toba, ada banyak destinasi lain yang layak dikunjungi pada tahun ini, menurut New York Times.

Misalnya, Path of Totality, jalur sempit di mana matahari akan tertutup sepenuhnya oleh bulan saat gerhana matahari total pada bulan April, atau Maui, pulau tropis di Hawaii yang sedang berusaha pulih dari kebakaran hutan yang melanda tahun lalu.

Bagi yang ingin menjelajahi keajaiban bawah laut, ada Hurghada, kota resor di Mesir yang terkenal dengan terumbu karangnya yang indah, atau bagi yang ingin merasakan suasana magis, ada Salar de Uyuni, dataran garam terluas di dunia yang berada di Bolivia.

Viral Polisi ‘Pukul Mundur’ Minibus Lawan Arah di Deli Serdang

Viral Polisi ‘Pukul Mundur’ Minibus Lawan Arah di Deli Serdang

Polisi saat menghadang bus melawan arah ketika menerobos kemacetan.

Jakarta – Baru-baru ini, viral di media sosial, polisi lalu lintas mengadang dan ‘memukul mundur’ minibus yang hendak menerobos macet dengan lawan arah. Aksi petugas itu terjadi di kawasan Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Pada video viral yang banyak beredar di media sosial, kondisi lalu lintas memang terlihat sangat padat di satu arah. Minibus berkelir merah itu kemudian mengambil arah berlawanan untuk mempersingkat waktu. Namun, niatnya tersebut dihalangi polisi.

Petugas yang mengendarai motor itu memaksa minibus segera mundur dan melintas di jalur seharusnya. Aksi tersebut membuat sejumlah warganet kagum dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya.

“Mundur… Mundur… Mundur…,” demikian perintah polisi ke sopir minibus dengan suara lantang, dikutip beritamega4d.com, Sabtu (30/12).

Viral polisi hadang minibus yang lawan arah. Foto: Tangkapan layar Instagram.
Kanit Lantas Polsek Pancur Batu Iptu Rizal membenarkan informasi video viral tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Jamin Ginting KM 37, Kecamatan Sibolangit.

“Kejadiannya tadi sekitar jam 12.00 WIB,” ujar Iptu Rizal, dikutip dari beritamega4d.com.

Rizal menjelaskan, saat kejadian minibus tersebut datang dari arah Medan menuju Berastagi. Setibanya di lokasi kejadian, kendaraan itu hendak menerobos kemacetan dengan mengambil arah berlawanan. Melihat hal itu, petugas polisi yang berada di lokasi langsung sigap mengadang kendaraan.

“Ngambil jalur kanan dia, datang anggota dari atas ke bawah, jumpa, makanya disuruhnya mundur. Bus mau ke Berastagi dia,” ungkapnya.

Perwira pertama Polri itu sangat menyayangkan aksi sopir minibus tersebut. Sebab, aksi menerobos jalan itu dapat menimbulkan kemacetan.

“Takut nanti jumpa (kendaraan lain), kalau sudah jumpa jadi macet,” tegasnya.

Rizal menegaskan, petugas polisi dan sopir minibus tidak sampai ribut di lokasi. Setelah kejadian, sopir minibus memundurkan kendaraannya dan kembali ke jalur yang benar.

“Nggak (sampai ribut), mundur, masuk lagi di ke jalur,” kata dia.