Komplotan Maling Motor Bersenjata Tajam Beraksi di Kontrakan Cibitung

Komplotan Maling Motor Bersenjata Tajam Beraksi di Kontrakan Cibitung
Komplotan maling motor terekam CCTV saat beraksi di sebuah kontrakan kawasan Cibuntu Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa dini hari (9/1/2024).
Komplotan maling motor terekam CCTV saat beraksi di sebuah kontrakan kawasan Cibuntu Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa dini hari (9/1/2024).

Beritamega4d.com, BEKASI – Komplotan maling motor terekam CCTV saat beraksi di sebuah kontrakan kawasan Cibuntu Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa dini hari (9/1/2024). Dalam rekaman kamera pengawas itu, pelaku berjumlah tiga orang.

Dua orang pelaku nampak mengenakan jaket hoddie. Satu pelaku lainnya masih memakai helm.

Salah satu dari mereka bahkan membawa senjata tajam jenis celurit sambil berjaga di depan kontrakan. Dua pelaku lainnya bertugas menjebol kontak sepeda motor yang berada di depan kontrakan, sementara satu mengawasi situasi sekitar.

Menurut akun @Rini Clarens, satu unit sepeda motor dibawa kabur komplotan pencuri tersebut.

“Kemalingan motor beat plat B 5405 FJI, tadi sekitar jam 3.30 subuh,” kata akun tersebut melaporkan.

Menurut akun tersebut, kejadian itu terjadi tidak lama setelah dirinya bersama suami hendak tidur. Ia menyatakan bahwa sebelum kejadian, beberapa orang berkumpul di sekitar kontrakannya.

“Padahal gak lama saya sm suami masuk kamar karena ngantuk dan emang sebelumnya malem kemarinnya lihat banyak orang ngumpul dibawah tangga kayaknya lagi mantau,” katanya.

Pencurian di kontrakan itu sebelumnya sebelumnya sudah pernah terjadi. Korban pencurian kendaraan saat ini belum membuat laporan polisi. (oke)

Hujan Deras di Bekasi, Wilayah Cikarang dan Serang Baru Diserbu Banjir

Hujan Deras di Bekasi, Wilayah Cikarang dan Serang Baru Diserbu Banjir

Beritamega4d.com - Kabupaten Bekasi mengalami hujan deras pada, Kamis, 4 Januari 2024, dilaporkan telah terjadi banjir di sejumlah titik.

Beritamega4d.com – Kabupaten Bekasi mengalami hujan deras pada, Kamis, 4 Januari 2024, dilaporkan telah terjadi banjir di sejumlah titik.

Wilayah di Bekasi yang dilaporkan alami banjir hari ini yaitu di beberapa titik Kecamatan Cikarang Baru, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, sampai Cikarang Pusat. Tak hanya itu banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Setu dan Serang Baru.

Terpantau beritamega4d.com dari laman Instagram @liputancikarang, tinggi air sudah mencapai kaki orang dewasa tepatnya di Jln Bumi Perumahan Graha Karya, Desa Mekarmukti, lalu di Area Mega Regency dan Rawa Lintah, Cikarang Utara.

Begitupun situasi di Jababeka 2, Cikarang Selatan sore hari pukul 17.00 WIB banyak kendaraan yang mogok akibat banjir. Tidak sedikit warga yang melaporkan bahwa banjir dan longsor terjadi di wilayahnya akibat tanggul jebol.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk waspada bencana hidrometeorologi, hingga puncak musim hujan yang di prediksi pada Februari- Maret 2024 mendatang.

“Prakiraan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), untuk Jawa Barat puncak musim penghujan di Februari- Maret. Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bekasi, untuk sama-sama mengantisipasi, dan siaga kebencanaan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, Kamis, 4 Januari 2024 dilansir dari Instagram @bekasi_kab.***

Mayat Ditemukan di Kali Malang, Jakasampurna, Bekasi

Gambar ilustrasi soal mayat, tidak berhubungan langsung dengan isi berita. (Beritamega4d.com)

Jakarta – Jl Raya Kalimalang di Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, macet pada petang ini. Ada ramai-ramai orang berkumpul di pinggir Kali Malang. Ternyata ada mayat.

Berdasarkan pantauan di Google Maps dengan menu live traffic, Rabu (4/1/2024), pukul 18.20 WIB tadi, terdapat warna merah indikator kemacetan di ruas jalan arah Metropolitan Mall Bekasi.

Kemacetan terjadi menjelang persimpangan Jl Jatiluhur Raya. Kemacetan sepanjang sekitar 350 meter.

Berdasarkan informasi di media sosial X, sore ini, warganet mengabarkan ada penemuan mayat di Kali Malang pinggir jalan ini. Warga pengguna jalan berhenti melihat peristiwa penemuan mayat ini.

Cuitan di X menyebutkan ada penemuan mayat di sekitar Kota Bintang ini. Ada pula warganet yang memberitahukan terjebak macet pada jam pulang kerja ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi membagikan informasi lewat akun Instagram resminya mengenai penemuan mayat tersebut. Terlihat mayat itu berada di permukaan air yang cokelat, tertelungkup. Baju masih menempel di badan.

“Ditemukan jenazah di Kalimalang arah Jakasampurna, Bekasi Barat, Kamis sore, 4/1/2023. Belum diketahui identitasnya. Personel BPBD dan Tim SAR lainnya sudah melakukan evakuasi,” tulis BPBD Kota Bekasi.

BPBD Kota Bekasi mengabarkan, mayat tersebut adalah mayat laki-laki. Diperkirakan, usia pria ini adalah 40 tahun.

Pagi-pagi, Gibran Blusukan di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Minggu

Pagi-pagi, Gibran Blusukan di Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Minggu
Foto: Gibran Rakabuming blusukan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, 23 Desember 2023.
Foto: Gibran Rakabuming blusukan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, 23 Desember 2023.

Jakarta – Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melanjutkan hari ke-26 kampanye dengan blusukan ke dua pasar di Jakarta. Pertama Gibran berkunjung Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Gibran memulai lawatannya pada Sabtu (23/12/2023) sekira pukul 08.30 WIB. Kunjungannya diawali dengan menyambangi kompleks kios buah di Pasar Induk Kramat Jati.

Gibran yang mengenakan jaket berwarna biru muda mengunjungi bebergai kios dan menyapa para pedagang. Dia juga tampa sempat menyantap durian bersana pedagang.

Selepas itu, cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu juga mengunjung bagian sayur mayur di pasar itu. Dia mengaku menerima sejumlah keluhan dari para pedagang.

“(Tujuannya) silaturahmi dengan pedagang sambil ngecek-ngecek harga ya. (Keluhan pedagang) yaitu (harga) cabe Rp80.000,” kata Gibran Singkat.

Usai berkeliling di Pasar Kramat Jati, Gibran melanjutkan lawatannya ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sama seperti sebelumnya Gibran langaung bergerak menyapa para pedagang.

Dalam kunjungannya, putra sulung Presiden RI Joko Widodo itu turut memborong sejumlah barang dan makanan, di antaranya daging ayam, ikan teri, cabai, minyak, dan sejumlah bahan lainnya.

Gibran Rakabuming blusukan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, 23 Desember 2023. (beritamega4d.com)
Dia juga berbincang dengan pedagang mengenai kondisi Pasar Minggu. Kepada pedagang, Gibran menanyakan mengenai harga komoditas hingga bagaimana situasi dan kondisi Pasar Minggu.

Di sela-sela kegiatan belanjanya, sejumlah pedagang dan pengunjung pasar tampak mengajak Gibran berfoto bersama. Gibran lantas meladeni permintaan itu.

Usai berkeliling dan berbelanja, Gibran langsung menuju area luar pasar dan menerima deklarasi dukungan dari sejumlah pedagang dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Kegiatan di pasar tersebut pun berakhir sekitar pukul 11. 40 WIB. Setelahnya, Gibran dijadwalkan melanjutkan kampanye di Manado, Sulawesi Utara.

Masdi Dapat “Durian Runtuh”, Sawahnya Dibeli Pertamina Rp 1,1 Miliar karena Ada Sumber Migas

Masdi Dapat “Durian Runtuh”, Sawahnya Dibeli Pertamina Rp 1,1 Miliar karena Ada Sumber Migas

BEKASI, beritamega4d.com - Masdi (53), warga Kampung Gubug, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mendapatkan Rp 1,1 miliar dari hasil penjualan sawahnya.

BEKASI, beritamega4d.com – Masdi (53), warga Kampung Gubug, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mendapatkan Rp 1,1 miliar dari hasil penjualan sawahnya.

Masdi mengatakan, sekitar 10 bulan lalu, PT Pertamina membeli kemudian mengeruk tanah di sana karena terdapat sumber minyak dan gas (migas).

“Pokoknya dibayarnya sekitar Rp 230.000 per meter dikali 5.000 meter. Area jalan mahalan dikit, daratnya mah sekitar Rp 400.000 (per meter) kalau enggak salah,” ujar Masdi saat ditemui di Desa Sukawijaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/12/2023).

Masdi bukan satu-satunya warga yang lahan sawahnya dibeli Pertamina.  Masdi mengatakan, PT Pertamina membeli di atas harga pasar yang biasa dipatok, yaitu Rp 100.000 sampai Rp 120.000 per meter.

Namun, warga sebenarnya ingin PT Pertamina membeli dengan harga yang lebih tinggi.

“Kalau pasaran sini paling juga Rp 100.000 sampai Rp 120.000. Tapi, penginnya sih waktu itu (warga) ada yang Rp 500.000, ada yang pengin Rp 300.000,” paparnya.

Masdi menuturkan, PT Pertamina membeli lahan sawah warga berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan di kantor kepala desa.

“(Hasil didapatkan dari) musyawarah dulu,” kata dia.

Adapun penemuan sumber migas di Kampung Bulag itu telah diketahui sejak 10 tahun lalu berdasarkan hasil pengujian PT Pertamina.

“Sudah (diketahui) hampir 10 tahun, ada seperti dibom gitu, dimasukkan dinamit (ke dalam tanah). Itu saya masih garap (sawah),” tutur Masdi.

Masdi menuturkan, ledakan dinamit itu berdampak pada lingkungan dan menyebabkan rumah-rumah warga retak.

Karena itu, sejumlah warga yang terdampak diberi dana kompensasi oleh PT Pertamina senilai Rp 300.000 per kepala keluarga (KK).

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) melalui subholding upstream PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa menemukan dua sumber migas baru di Jawa Barat.

Penemuan tersebut merupakan hasil dari pengeboran dua sumur eksplorasi.

Kedua sumur itu yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu, dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.

Pengeboran sumur eksplorasi EPN-001 ditajak pada 18 Agustus 2023 dengan menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.

Pengeboran berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 bopd dan rate gas mencapai 1,09 mmscfd di kedalaman 2.590 mMD.

VIDEO: Ngamuk dan Ogah Bayar Perawatan Salon di Bali, 2 WNA Ditangkap

VIDEO: Ngamuk dan Ogah Bayar Perawatan Salon di Bali, 2 WNA Ditangkap

Jakarta, Beritamega4d.com -- Dua perempuan warga negara asing, yang mengamuk dan tidak mau membayar perawatan di salon di kawasan Seminyak, Bali, akhirnya ditangkap petugas Imigrasi.

Jakarta, Beritamega4d.com — Dua perempuan warga negara asing, yang mengamuk dan tidak mau membayar perawatan di salon di kawasan Seminyak, Bali, akhirnya ditangkap petugas Imigrasi.

Keduanya ditangkap saat hendak kabur meninggalkan Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada Sabtu malam.

WNA asal Amerika Serikat dan Inggris ini bahkan berusaha mengelabui petugas saat tengah antre di pengecekan imigrasi dengan cara menutupi wajah menggunakan masker dan topi.

Atas perbuatannya, kedua WNA ini terancaman pidana 2 tahun 8 bulan penjara.

Polres Depok Buka Layanan Titip Motor bagi Warga Mudik Natal-Tahun Baru

Polres Depok Buka Layanan Titip Motor bagi Warga Mudik Natal-Tahun Baru
Kapolres Depok Kombes Ahmad Fuady (keempat dari kiri) (Beritamega4d.com)

Depok – Polres Metro Depok membuka layanan penitipan motor selama perayaan Natal dan tahun baru 2024 (Nataru). Polres Depok mengimbau warga untuk menggunakan angkutan umum untuk bepergian saat libur Natal dan tahun baru serta menitipkan sepeda motor jika khawatir meninggalkannya di rumah.

“Nantinya sama-sama kita berharap untuk warga masyarakat Depok yang ingin berpergian jauh menggunakan sepeda motor, untuk menitipkan kendaraannya tersebut di kami agar menghindari hal yang tidak sama sama kita inginkan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Baca juga : COVID-19 di Malaysia Naik Hampir 2 Kali Lipat dalam Sepekan, Tembus 6 Ribu Kasus

Layanan ini dikhususkan bagi warga yang berada di wilayah hukum Polres Metro Depok. Warga yang ingin menitipkan kendaraannya dapat menghubungi hotline ‘Titip Kendaraan Bermotor’ Polres Metro Depok pada nomor 0852-1822-9912.

“Untuk layanan titip motor, mudik luar kota mengendarai roda dua memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, saran kepada warga Depok agar mudik pakai mobil atau angkutan umum resmi,” jelasnya.

Fuady mengimbau warga Depok untuk menitipkan motornya ke Polres Metro Depok dengan membawa syarat fotokopi KTP atau BPKB atau STNK yang sah. Dia juga mengimbau warga agar membawa selimut motor agar motor tidak rusak karena cuaca.

“Layanan ini termasuk salah satu upaya polisi memberikan layanan kepada masyarakat. Mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi agar angka kriminal curanmor dan laka lantas dapat dihindari dengan tidak berkendara jauh atau mudik menggunakan sepeda motor,” tuturnya.

“Upaya tersebut untuk mengajak partisipasi masyarakat dalam mencegah tindak kejahatan kriminal seperti curanmor pada rumah yang ditinggalkan dan cegah laka lantas serta hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” tambahnya.

John Kei Klaim Larang Kelompok Nus Kei Sebelum Anak Buahnya Diserang

John Kei Klaim Larang Kelompok Nus Kei Sebelum Anak Buahnya Diserang
John Refra alias John Kei (BeritaMega4D.com)

Jakarta – John Refra atau yang dikenal John Kei disebut-sebut sempat dihubungi kelompok Nus Kei sebelum terjadinya penembakan maut di Bekasi. John Kei telah diperiksa polisi terkait kasus tersebut.

“Perkembangan kemarin, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. (Pemeriksaan) di Lapas Salemba, ternyata yang bersangkutan di Lapas Salemba,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Pemeriksaan tersebut dilakukan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (16/11). John Kei diketahui saat ini tengah menjalani masa hukumannya di Lapas Salemba terkait kasus keributan pada 2019.

Dalam pemeriksaan tersebut, kata Hengki, John Kei mengaku sempat berkomunikasi dengan kelompok Nus Kei. John Kei mengaku dirinya sudah melarang.

“Yang bersangkutan mengakui dihubungi, namun yang bersangkutan menyatakan bahwa yang bersangkutan melarang, katanya seperti itu. Namun kami akan dalami lebih lanjut,” kata Hengki.

Hengki mengatakan John Kei mengakui menerima panggilan telepon dari kelompok Nus Kei sebelum anak buahnya diserang pada Minggu (29/10) malam.

Baca juga: Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei

“Artinya begini, yang bersangkutan mengakui menerima telpon, sifatnya hanya telepon, bukan bukti berupa teks ya,” katanya.

John Kei disebutkan mengaku telah melarang kelompok Nus Kei terkait bentrokan tersebut. Namun polisi masih akan mendalami lebih lanjut keterangan John Kei tersebut.

“Kita sudah periksa menyatakan ‘ya benar saya dihubungi, namun saya melarang’. Tapi kami tidak percaya begitu saja dan kami akan kejar terus pembuktian-pembuktian apakah ada keterlibatan John Kei di kasus ini,” paparnya.

Komunikasi Kubu Nus Kei dengan John Kei

Sebelum penyerangan terjadi, kelompok Nus Kei sempat berkomunikasi dengan John Kei melalui telepon. Diketahui, John Kei saat ini masih menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, terkait kasus bentrokan di Kosambi, Jakarta Barat, pada beberapa tahun lalu.

“Akan kami dalami, karena HP baru kita sita siang ini sebelum rilis, kita akan dalami. Sementara kita lihat ada komunikasi cocok dengan keterangan saksi bahwa sebelum penyerangan itu terjadi komunikasi, di mana penyerangnya sebelumnya kumpul di basecamp-nya di Pondok Gede,” kata Hengki.

Baca juga: Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak

Saat berkumpul di basecamp tersebut, kata Hengki, ada salah satu anggota kelompok Nus Kei yang menghubungi John Kei. Namun apa yang dibicarakan dalam sambungan telepon itu masih didalami polisi.

“Kumpul di basecamp, telepon ke John Kei, keterangan saksi, dan bukti digitalnya ada dan akan kami dalami, baru kemudian berjalan ke arah TKP,” imbuh Hengki.

Bentrokan terjadi di kompleks Titian Murni, Medan Satria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10) malam. Bentrokan berujung satu orang tewas bernama Gaspar (44) akibat penembakan yang dilakukan oleh kelompok Nus Kei.

Bentrokan tersebut dipicu dendam lama antara dua kelompok. Pemicunya konflik di Maluku Utara pada September 2023.

Sebelas orang dari dua kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Berikut daftarnya.

Baca juga: John Kei Ditahan di Lapas Salemba, Kok Bisa Terima Telepon Pihak Nus Kei?

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak
Kelompok John Kei:

1. Felix (31) penembak Gaspar
2. EU (40) mengumpulkan massa dan menyiapkan sajam
3. MWT (44) membantu menyerahkan senpi dari Roy ke Felix
4. Adex (DPO)
5. Roy (DPO) Menyerahkan senpi ke Felix
6. PM alias Oscar (42) membawa pipa besi

Kelompok Nus Kei:

1. ARK (36), sopir mobil dan ikut perencanaan penyerangan EU
2. YBR (36), ikut perencanaan penyerangan EU
3. BMR (31), ikut perencanaan penyerangan EU
4. HDR (18), ikut perencanaan penyerangan EU
5. YR (18), ikut perencanaan penyerangan EU

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak
Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Jakarta – Konflik antar-kelompok John Kei dan Nus Kei berujung penembakan maut. Satu orang bernama Gaspar (44) dari kelompok Nus Kei, tewas dalam insiden tersebut.
Penembakan itu terjadi di markas kelompok John Kei, Jalan Titian Indah, Medansatria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10) malam. Sebelas orang dari dua kelompok tersebut ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus keributan tersebut.

Sembilan tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Sementara dua tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO) dan kini tengah diburu.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya akan menindak tegas tindakan premanisme yang kerap meresahkan masyarakat. Hengki menyebutkan kedua kelompok tersebut kerap berulah, mulai dari keributan di Kosambi, Jakarta Barat pada 2019 silam hingga keributan di kafe kawasan Jakarta Selatan.

“Tidak ada kelompok manapun yang merasa kebal hukum dan mampu berbuat di atas hukum, sebagaimana kita ketahui berbagai fenomena yang terjadi seharusnya apabila mendapat informasi penyerangan melapor pada polisi, tetapi justru tindakan perlawanan dan penembakan dan justru ini merupakan tindakan ilegal,” tegas Hengki Haryadi, di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11).

Baca juga: Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei

Dipicu Konflik di Maluku Utara

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan peristiwa penembakan yang terjadi di Komplek Titian Indah, Medansartia, Bekasi itu dipicu dendam. Polisi menyatakan dendam itu terkait insiden bentrokan pada September lalu.

“Kasus ini bermotif antarbeberapa kelompok yang sumbernya bukan di Jakarta yang terjadi pada September 2023 di Maluku Utara. Jadi ini adalah motifnya balas dendam,” kata Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Senin (6/11).

Konflik yang terjadi di Maluku Utara itu berlanjut. Pihak yang menjadi korban hendak menyerang kelompok John Kei di kawasan Titian Indah, Medansatria, Bekasi, pada Minggu (29/10) malam.

Kelompok John Kei lalu mendapatkan informasi bahwa kelompok Nus Kei akan menyerang. Mereka lalu mempersiapkan diri dan melakukan penembakan saat akan diserang kelompok Nus Kei.

“Hasil pemeriksaan kami, memang mereka bersepakat akan turun. Salah satunya ini korban atas nama Gaspar dengan mengeluarkan atau membawa senjata tajam ataupun parang, senjata panjang,” katanya.

Detik-detik Penembakan

Saat itu ada 6 anggota kelompok Nus Kei yang datang dengan satu mobil ke Titian Indah, Minggu (29/10) malam. Mereka membawa senjata tajam.

Salah satu anggota Nus Kei, yakni Gaspar, turun dari mobil sambil mengacungkan senjata tajam. Kubu Nus Kei kemudian melawan dengan melepaskan dua kali tembakan.

Tersangka menembak Gaspar sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset, peluru mengenai mobil hingga meninggalkan bekas tembakan.

“Dilakukan penembakan oleh tersangka Felix dari kelompok berseberangan. Sekali tidak kena, ini buktinya kena mobil ya. Kemudian ditembak kedua kali kena ke pelipis,” bebernya.

Gaspar tertembak di pelipis. Saat itu kelompoknya menyelamatkan Gaspar dan langsung melarikan diri. Gaspar tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Ada Komunikasi ke John Kei

Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus penembakan di Bekasi yang melibatkan kelompok John Kei vs Nus Kei. Polisi mengungkap adanya jejak komunikasi antara kelompok Nus Kei dan John Kei sebelum terjadi penyerangan di Komplek Titian Murni, Bekasi.

“Kami temukan fakta baru dan akan kami dalami, bahwa sebelum terjadi penyerangan terjadi komunikasi antara kelompok penyerang dengan John Kei,” kata Hengki.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini mengatakan pihaknya masih mendalami peran John Kei dalam kasus penembakan tersebut.

“Kemudian peranan John Kei sedang kita dalami, apakah ini memang dari kelompok penyerang mengancam atau seperti apa,” ujar lulusan Akpol 96 itu.

Oleh karena itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. John Kei sendiri saat ini tengah menjalani masa hukuman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

“Dan kami akan konfirmasi dan apabila perlu kami akan ke Nusakambangan untuk memeriksa (John Kei),” kata Hengki.

Baca juga:
Terungkap, Kelompok Nus Kei Berkomunikasi dengan John Kei Sebelum Menyerang

 

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

11 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan maut di Komplek Titian Indah, Medansatria, Kota Bekasi. Kejadian itu melibatkan kelompok John Kei dan Nus Kei, di mana dari kedua kelompok tersebut sama-sama ditetapkan sebagai tersangka.

“Ini penyerang jumlahnya enam orang, salah satu meninggal dunia. Kemudian yang melakukan perlawanan itu enam orang juga, dua DPO,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11).

Kelompok John Kei:

1. Felix (31) penembak Gaspar
2. EU (40) mengumpulkan massa dan siapkan sajam
3. MWT (44) membantu menyerahkan senpi dari Roy ke Felix
4. Adex (DPO)
5. Roy (DPO) Menyerahkan senpi ke Felix
6. PM alias Oscar (42) membawa pipa besi

Kelompok Nus Kei:

1. ARK (36), sopir mobil dan ikutan perencanaan nyerang EU
2. YBR (36), ikut perencanaan nyerang EU
3. BMR (31), ikut perencanaan nyerang EU
4. HDR (18), ikut perencanaan nyerang EU
5. YR (18), ikut perencanaan nyerang EU

Jeratan Pasal bagi 11 Tersangka

Terhadap kelompok Nus Kei, polisi menjerat dengan pasal permufakatan jahat. Diketahui para tersangka menyusun strategi penyerangan ke kelompok John Ki itu di basecamp Pondokgede, Bekasi.

“Kami dari tim penyidik mengkonstruksikan pasal yang antara lain adalah Pasal 169 KUHP di mana di sana apabila turut serta ataupun ikut campur daripada perkumpulan yang akan melakukan perbuatan yang melawan hukum, akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dengan ancaman hukuman 6 tahun,” kata Hengki.

Kelompok Nus Kei juga dijerat dengan Pasal 358 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP.

Sementara, kelompok John Kei ditetapkan sebanyak 6 orang tersangka. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan serta UU Darurat atas kepemilikan senjata api.

“Dan khusus untuk pelaku penembakan atas nama tersangka Felix, kita kenakan Pasal 340 dan juga Pasal 338 dengan ancaman maksimal 20 tahun termasuk Undang-Undang Darurat penguasaan senjata api,” sebutnya.

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Susun Strategi di Basecamp

Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan kelompok Nus Kei berkumpul di basecamp di Pondok Gede, Kota Bekasi, sebelum melakukan penyerangan ke Komplek Titian Indah yang merupakan markas John Kei. Mereka berkumpul pada sore hari sebelum melakukan serangan pada Minggu (29/10) malam.

Di sana, mereka menyusun strategi dan merencanakan penyerangan terhadap anak buah John Kei.

“Iya (menyusun strategi). Mereka, GR (Gaspar), YR, ARK, BMR, YBR dan HDR membuat rencana untuk melakukan penyerangan tersebut,” kata Yudho.

Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei

Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei
Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei. (BeritaMega4D.com)

Jakarta – Penyidik Polda Metro Jaya mengungkap bentrokan maut antara kelompok John Kei dan Nus Kei di Kompleks Titian Indah, Medansatria, Bekasi, Jawa Barat, dipicu dendam di Maluku. Penembakan ini diawali penyerangan kelompok Nus Kei ke markas John Kei di Kompleks Titian Indah.

“Jadi ini adalah motifnya balas dendam, kemudian pada hari kejadian, muncul niat dari salah satu kelompok khususnya yang menjadi korban saat itu, untuk melakukan penyerangan ke daerah ataupun Jalan Titian Murni,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11/2023).

Sebanyak enam orang dari kubu Nus Kei melakukan penyerangan. Rencana penyerangan ini sudah diberitahukan oleh kelompok Nus Kei kepada kelompok John Kei.

“Sehingga, saat itu dari kelompok yang ada di Titian Murni Bekasi persiapan untuk melakukan perlawanan,” jelasnya.

Baca juga:
11 Tersangka di Kasus Penembakan: 6 Anggota John Kei, 5 Kelompok Nus Kei

Anggota Nus Kei Ditembak

Saat itu ada 6 anggota kelompok Nus Kei yang datang dengan satu mobil ke Titian Indah, Minggu (29/10) malam. Mereka membawa senjata tajam.

Salah satu anggota Nus Kei, yakni Gaspar, turun dari mobil sambil mengacungkan senjata tajam. Kubu Nus Kei kemudian melawan dengan melepaskan dua kali tembakan.

Tersangka menembak Gaspar sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset, peluru mengenai mobil hingga meninggalkan bekas tembakan.

“Dilakukan penembakan oleh tersangka Felix dari kelompok berseberangan. Sekali tidak kena, ini buktinya kena mobil ya. Kemudian ditembak kedua kali kena ke pelipis,” bebernya.

Baca juga:
Ulah Meresahkan Kelompok John Kei Vs Nus Kei, Terbaru di Bekasi

Dipicu Konflik di Maluku Utara

Hengki menjelaskan konflik antara kelompok Nus Kei dan John Kei ini merupakan konflik lama. Kedua kelompok tersebut sebelumnya pernah terlibat konflik di Maluku Utara pada September 2023.

“Kasus ini bermotif antarbeberapa kelompok yang sumbernya bukan di Jakarta yang terjadi pada September 2023 di Maluku Utara. Jadi ini adalah motifnya balas dendam,” beber Hengki.

Dia mengatakan konflik yang terjadi di Maluku Utara itu berlanjut. Pihak yang menjadi korban hendak menyerang kelompok John Kei di kawasan Titian Indah, Medansatria, Bekasi, pada Minggu (29/10) malam.

Kelompok John Kei lalu mendapatkan informasi bahwa kelompok Nus Kei akan menyerang. Mereka lalu mempersiapkan diri dan melakukan penembakan saat akan diserang kelompok Nus Kei.

Baca juga: John Kei Ditahan di Lapas Salemba, Kok Bisa Terima Telepon Pihak Nus Kei?

“Hasil pemeriksaan kami, memang mereka bersepakat akan turun. Salah satunya ini korban atas nama Gaspar dengan mengeluarkan atau membawa senjata tajam ataupun parang, senjata panjang,” katanya.

Saat hendak menyerang, Gaspar ditembak Felix, yang merupakan pihak lawan. Setelah tertembak, Gaspar diselamatkan rekannya lalu meninggalkan lokasi.

“Sekali (tembakan) tidak kena, ini buktinya, kemudian ditembak kedua kali kena pelipis. Setelah itu dari kelompok penyerang menyelamatkan korban dan melarikan diri, termasuk yang melakukan perlawanan,” katanya.