Olok-olok Menlu Iran Sebut Drone Israel Cuma Mainan

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency)

Beritamega4d.com
Minggu, 21 Apr 2024 07:48 WIB

Jakarta – Israel dilaporkan menyerang Iran dengan drone di wilayah Isfahan. Namun, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mencemooh drone Israel tersebut sebagai mainan anak-anak.

Laporan kantor berita Iran, Fars, sebelumnya menyebut tiga ledakan terdengar di dekat area Qahjavarestan, di dekat bandara Isfahan dan di dekat pangkalan udara militer ke-8 Shekari di Provinsi Isfahan pada Jumat (19/4). Sedangkan kantor berita resmi IRNA menyatakan “tidak ada kerusakan besar” di wilayah Iran.

Sementara fasilitas nuklir yang ada di wilayah Isfahan, menurut kantor berita Tasnim, dalam kondisi “sepenuhnya aman” menyusul laporan ledakan tersebut.

Drone Mainan Anak-anak

Seperti dilansir NBC News dan Al Jazeera, Sabtu (20/4/2024), Amir-Abdollahian sama seperti para pejabat Iran lainnya terkesan mengecilkan dan meremehkan rentetan ledakan yang terdengar di kota Isfahan pada Jumat (19/4) waktu setempat.

Sumber-sumber pejabat Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menyebut ledakan itu sebagai serangan Tel Aviv untuk membalas rentetan serangan drone dan rudal Teheran pekan lalu. Namun pemerintah Iran menegaskan tidak ada serangan dari luar negeri di wilayahnya.

“Apa yang terjadi semalam itu bukan serangan,” ucap Amir-Abdollahian dalam wawancara dengan wartawan NBC News, Tom Llamas, di sela-sela menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.

“Itu lebih seperti mainan yang dimainkan oleh anak-anak kita — bukan drone,” cetusnya dengan nada mencemooh.

“Belum terbukti bagi kami bahwa ada hubungan antara hal ini dan Israel,” ucap Amir-Abdollahian, sembari menyatakan bahwa Teheran sedang menyelidiki insiden tersebut dan menyebut laporan-laporan media asing tidak akurat.

Drone Ditembak Jatuh

Juru bicara Pusat Siber Nasional Iran, Hossein Dalirian, dalam pernyataan via media sosial X menyebut tiga drone “berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara negara ini, tidak ada laporan mengenai serangan rudal untuk saat ini”. Tidak disebutkan lebih lanjut soal siapa yang meluncurkan drone-drone itu.

Seorang pejabat Iran, yang tidak disebut namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa sejauh ini tidak ada rencana untuk merespons insiden tersebut. Dikatakan juga oleh pejabat Iran tersebut bahwa belum ada kejelasan soal siapa yang ada di balik insiden ini.

Iran Tak Berencana Merespons

Amir-Abdollahian dalam pernyataannya juga menyatakan bahwa Iran tidak berencana merespons, kecuali Israel melancarkan serangan signifikan terhadap kepentingan negaranya.

“Selama tidak ada petualangan baru Israel terhadap kepentingan kami, maka kami tidak akan memberikan reaksi baru apa pun,” ucapnya.

“Jika Israel mengambil tindakan tegas terhadap negara saya dan hal ini terbukti oleh kami, maka respons kami akan segera dan maksimum, dan akan membuat mereka menyesalinya,” tegas Amir-Abdollahian dalam wawancara dengan NBC News tersebut.

Israel menolak untuk berkomentar soal laporan serangan di Iran tersebut, dengan kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu enggan mengonfirmasi apakah Tel Aviv memang berada di balik rentetan ledakan di Isfahan.

Pidato Presiden Iran Tak Bahas Serangan

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan pidato terbaru di hadapan rakyatnya dengan memuji serangan udara Teheran terhadap Israel sepekan lalu. Namun Raisi sama sekali tidak menyinggung soal rentetan ledakan di kota Isfahan pada Jumat (19/4), yang dilaporkan sejumlah sumber Barat sebagai serangan Israel.

Dia membahas serangan udara Iran terhadap Israel pada 13-14 April lalu, yang diberi nama “Operation True Promise”, yang disebutnya “menunjukkan tekad baja dan persatuan kepada otoritas kita, rakyat kita”.

Namun dalam pidatonya, Raisi sama sekali tidak menyinggung soal ledakan di kota Isfahan, yang menjadi lokasi fasilitas nuklir Iran.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi baik dari pemerintah Iran maupun pemerintah Israel.

Link Terkait :

Toto Slot Togel Online

Peringatan Raja Yordania ke Israel Jika Serang Gaza saat Ramadan

Peringatan Raja Yordania ke Israel Jika Serang Gaza saat Ramadan

beritamega4d.com
Senin, 28 Feb 2024 01:01 WIB

Gaza City – Israel masih terus meluncurkan serangan di Jalur Gaza, Palestina. Raja Yordania Abdullah II pun memperingatkan Israel agar tak meluncurkan serangan saat bulan suci Ramadan.

Sebagaimana diketahui, Israel masih melakukan serangan di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Sementara itu, perundingan gencatan senjata terbaru untuk Jalur Gaza kembali dilanjutkan di Doha, Qatar, seperti dilaporkan media lokal Mesir pada Minggu (25/2) waktu setempat.

Namun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa kesepakatan apa pun tidak akan mencegah operasi militer di Rafah.

Netanyahu bahkan menyebut bahwa operasi militer di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, akan membawa Israel semakin dekat dengan “kemenangan total” atas Hamas. Rencana Israel menyerang Rafah menuai kecaman internasional mengingat Rafah menjadi tempat berlindung bagi 1,4 juta warga sipil Palestina.

Peringatan Israel ke Hamas

Pekan lalu, Israel memperingatkan jika Hamas tidak juga membebaskan sandera-sandera yang tersisa di Jalur Gaza hingga awal Ramadan, maka pasukannya akan terus berperang selama bulan suci bagi umat Muslim tersebut, termasuk di wilayah Rafah yang terletak dekat perbatasan Mesir.

“Dunia harus mengetahui, dan para pemimpin Hamas harus mengetahui — jika pada Ramadan, para sandera kami tidak dipulangkan, pertempuran akan berlanjut di mana-mana, termasuk di area Rafah,” tegas Menteri Israel Benny Gantz, yang merupakan pensiunan kepala staf militer, dalam konferensi pers pada 18 Februari.

“Hamas memiliki pilihan. Mereka bisa menyerahkan diri, melepaskan para sandera dan warga sipil Gaza bisa merayakan Ramadan,” cetus Gantz yang kini merupakan anggota kabinet perang Israel.

Saat Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, lebih dari 250 orang diculik dan disandera di Jalur Gaza. Puluhan orang di antaranya telah dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata singkat pada November lalu, dan kini tersisa sekitar 130 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Namun menurut Israel, sekitar 31 sandera di antaranya diperkirakan telah tewas.

Peringatan Raja Yordania

Terbaru, Raja Yordania Abdullah II memberikan peringatan untuk Israel jika terus melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza selama bulan suci Ramadan, yang akan dimulai dua pekan lagi.

Raja Abdullah II memperingatkan bahwa perang regional yang lebih luas mungkin terjadi jika Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/2/2024), peringatan itu disampaikan Raja Abdullah II saat bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berkunjung ke Amman, ibu kota Yordania.

Kantor berita resmi Yordania, Petra, melaporkan bahwa Raja Abdullah dalam pertemuan dengan Abbas memperingatkan bahwa “berlanjutnya perang di Gaza selama bulan suci Ramadan, akan meningkatkan ancaman semakin meluasnya konflik”.

Peringatan Raja Abdullah II ini disampaikan di tengah laporan yang saling bertentangan bahwa upaya-upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza telah mencapai kemajuan.

“Yang Mulia menegaskan … perlunya mengerahkan segala upaya untuk mencapai gencatan senjata segera,” sebut Istana Kerajaan Yordania dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir The National News.

AS Lancarkan 5 Serangan Baru di Laut Merah Sasar Sistem Senjata Houthi

beritamega4d.com
Senin, 19 Feb 2024 00:45 WIB

Foto: Ilustrasi kapal induk AS
Foto: Ilustrasi kapal induk AS

Washington – Pasukan militer Amerika Serikat (AS) melancarkan lima serangan baru di wilayah Laut Merah. Serangan itu diarahkan untuk menyasar sistem senjata pasukan Houthi.

Serangan tersebut terjadi pada Minggu (18/2) pukul 15.00 dan 20.00 waktu setempat. Serangan itu bertujuan untuk menghentikan kelompok Houthi yang melakukan pemberontakan di jalur pelayaran Laut Merah.

“Lima serangan tersebut termasuk penggunaan UUV (kapal bawah air tak berawak) yang pertama kali diamati oleh Houthi sejak serangan dimulai pada bulan Oktober,” bunyi pernyataan dari Komando Pusat AS dilansir AFP, Senin (19/2/2024).

Salah satu dari lima serangan itu melibatkan kapal permukaan tak berawak atau USV. Tiga serangan lainnya melibatkan rudal jelajah anti-kapal.

“CENTCOM mengidentifikasi rudal jelajah anti-kapal, kapal bawah air tak berawak, dan kapal permukaan tak berawak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut menimbulkan ancaman terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut,” kata militer AS.

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman memulai serangan mereka di Laut Merah pada November 2023. Houthi mengatakan akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

Pasukan AS dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi. Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran, memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah, rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.

Israel Kembalikan Jenazah 80 Warga Palestina

Israel Kembalikan Jenazah 80 Warga Palestina

Jakarta – Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas di Gaza. Puluhan jenazah itu pun langsung dikuburkan di kuburan massal.

Dilansir mega4dnews, Rabu (27/12/2023), jenazah tersebut dikembalikan Israel melalui Palang Merah kepada otoritas Hamas.

Sumber Kemenkes Palestina mengatakan setelah jenazah itu tiba, mereka langsung menguburkannya di kuburan massal. Israel disebut memulangkan puluhan jenazah ini untuk memastikan tidak ada sandera.

Fotografer mega4dnews melihat seseorang menurunkan puluhan kantong jenazah berwarna biru ke dalam tanah di Rafah. Jenazah itu dikuburkan dalam satu liang lahad.

Hingga saat ini tentara Israel tidak berkomentar terkait pemulangan warga yang tewas itu. Diketahui, Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah serangan 7 Oktober.

Lebih dari 20.900 orang tewas dalam serangan Israel ke Gaza. Menurut Kemenkes Palestina jumlah tersebut sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Kemudian sekitar 55.000 orang juga terluka. Lalu, pada 7 Oktober lalu 1.140 orang tewas dalam peperangan Israel dengan Hamas.

Israel Tembak Staf Medis saat Konferensi Pers di RS Kamal Adwan Gaza

Israel Tembak Staf Medis saat Konferensi Pers di RS Kamal Adwan Gaza
Screenshot video korban yang tertimpa reruntuhan puing Rumah Sakit Kamal Adwan (Al Jazeera)
Puing bekas buldoser Israel kubur hidup-hidup warga Gaza Palestina. 

Jakarta, beritamega4d.com — Pasukan Israel dengan sengaja terlihat menembak ke arah staf medis yang sedang menggelar konferensi pers di halaman depan Rumah Sakit Kamal Adwan, Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Palestina Minggu (17/12).

Dalam klip video yang beredar di media sosial dan dikutip Middle East Monitor (MEMO), terlihat sejumlah dokter, perawat, dan staf medis RS tengah berkumpul dan melakukan pernyataan ke media.

Tak lama, terdengar suara tembakan yang mengarah ke kerumunan dokter dan staf medis tersebut hingga membuat mereka panik dan segera membubarkan diri untuk menghindar.

Menurut laporan MEMO, beberapa staf medis itu berasal dari Kementerian Kesehatan Palestina. Sejauh ini, tak ada korban luka atau yang meninggal dalam insiden itu.

Kejadian ini berlangsung kala pasukan Israel mengepung RS Kamal Adwan selama beberapa hari terakhir. Tentara Zionis juga melakukan serangan hingga membuldoser warga Palestina yang mengungsi di rumah sakit tersebut.

Kekejaman Israel terekam dalam video yang diunggah reporter Al Jazeera Anas Al Sharif di media sosial.

Di rekaman itu tampak halaman yang berisi banyak tenda dibuldoser Israel sebelum warga melarikan diri.

“Puluhan orang yang mengungsi, sakit, dan terluka dikubur hidup-hidup,” kata Al Sharif dalam video tersebut.

Dia lalu berujar, “Buldoser pasukan pendudukan [Israel] melindas tenda para pengungsi di halaman rumah sakit dan menghancurkan mereka secara brutal.”

Ia lalu menunjukkan halaman yang porak-poranda, tanah dan batu menjadi gundukan, serta mayat yang terkubur di reruntuhan.

Menurut saksi mata, terdapat puluhan orang yang mengungsi di halaman rumah sakit saat pasukan Israel menyerang.

Pengeboman Besar-besaran Israel, Bom dan Roket Hantam Jalur Gaza

Pengeboman Besar-besaran Israel, Bom dan Roket Hantam Jalur Gaza

Pengeboman besar-besaran pasukan udara dan darat Israel terlihat pada malam hari Jumat (10/12) di perbatasan antara Israel dan Gaza.

Pengeboman besar-besaran pasukan udara dan darat Israel terlihat pada malam hari Jumat (10/12) di perbatasan antara Israel dan Gaza.

Berbagai ledakan terlihat di Gaza utara pada Jumat malam setelah militer Israel mengatakan bahwa pasukan daratnya akan memperluas aktivitasnya di wilayah yang dikuasai Hamas.

Pasukan Israel telah berkumpul di luar Gaza sebagai persiapan untuk serangan darat sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.400 orang.

Jet dan artileri Israel sejak menggempur di kawasan Gaza telah menghancurkan wilayah yang luas dan menewaskan lebih dari 7.000 orang Palestina, menurut angka Kementerian Kesehatan Gaza.

Detik detik Israel Bom Gedung Mahkamah Agung Palestina, Rata dengan Tanah

Detik detik Israel Bom Gedung Mahkamah Agung Palestina, Rata dengan Tanah

BERITAMEGA4D.COM - Pasukan pendudukan Israel tak hanya menyerang rumah penduduk di Jalur Gaza namun juga menyerang fasilitas pemerintah. Terbaru, tentara rezim Zionis meledakkan gedung Mahkamah Agung Palestina yang berada di tengah Jalur Gaza.

BERITAMEGA4D.COM – Pasukan pendudukan Israel tak hanya menyerang rumah penduduk di Jalur Gaza namun juga menyerang fasilitas pemerintah. Terbaru, tentara rezim Zionis meledakkan gedung Mahkamah Agung Palestina yang berada di tengah Jalur Gaza.

Melansir dari MEGA4DNEWS, pasukan pendudukan sebelumnya telah mengubah gedung tersebut manjadi barak militer sementara. Setelahnya, gedung yang dikenal sebagai Istana Kehakiman itu diledakkan pada Senin (4/12/2023).

Media Zionis sebelumnya telah menerbitkan gambar tentara Israel yang maju di tengah Jalur Gaza. Selanjutnya melaporkan bahwa tentara tersebut telah merebut Istana Keadilan Palestina.

Sebelumnya, tentara rezim Zionis juga meratakan gedung parlemen Palestina pada Rabu (15/11). Tindakan tersebut digambarkan sebagai bagian dari upaya untuk melenyapkan Hamas.

Rekaman video yang menampilkan gedung parlemen Gaza hancur diunggah oleh juru bicara Perdana Menteri Israel, Ofir Gendelman. Terlihat gedung yang semula kokoh mendadak lenyap dalam sekejap mata. Pasukan Israel yang berada di sekitar lokasi terdengar bersorak merayakan kehancuran.

Di Balik Aksi Seorang Mahasiswa Kibarkan Bendera Palestina Saat Wisuda: Mereka Hanya Berdoa untuk Israel

Di Balik Aksi Seorang Mahasiswa Kibarkan Bendera Palestina Saat Wisuda: Mereka Hanya Berdoa untuk Israel

Di video TikTok yang kini viral, ia menulis, “‘AKHIRI PENDUDUKAN PALESTINA’ ps🍉 #laurieruniversity #freepalestine #gaza #endtheoccupationofpalestine #freegaza.” Rekaman berdurasi 15 detik yang dibagikan pada 2 Desember 2023 itu memperlihatkan bahwa aksi tersebut disambut teriakan dan tepuk tangan audiens.

Keterangan videonya berbunyi, “Selama acara wisuda saya, mereka HANYA berdoa untuk Isr**l, jadi saat saya naik panggung, saya harus mengingatkan mereka bahwa dunia mendukung Palestina.”

Bentuk solidaritas pada Palestina memang telah lantang disuarakan mahasiwa di kampus-kampus di seluruh dunia, namun sayang, dukungan ini tidak selalu disambut baik. Sebuah serikat mahasiswa di salah satu universitas terkemuka di Inggris, misalnya, yang memberhentikan pengurus terpilihnya setelah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Palestina.

Mengutip Middle East Eye, Senin (11/12/2023), Persatuan Mahasiswa King’s College London (KCLSU) menskors tiga personel setelah mereka secara kolektif merilis pernyataan di Instagram yang menunjukkan dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza.

Tiga pejabat serikat mahasiswa yang diberhentikan KCLSU, yakni Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan dan Kemasyarakatan, Hassan Ali; Wakil Presiden Bidang Pendidikan Seni dan Sains, Sadaf Abbas Cheema; serta Wakil Presiden Mahasiswa Pascasarjana, Alizeh Abrar.

Dikucilkan karena Membela Palestina

Beritamega4d.com, Jakarta - Aksi solidaritas untuk Palestina di tengah perang Israel-Hamas yang masih berlangsung terus diperlihatkan warga dunia maya. Yang terbaru, seorang mahasiswa Wilfrid Laurier University, Kanada terekam merentangkan bendera Palestina di acara wisudanya.
Bendera Palestina dikibarkan di depan spanduk saat orang-orang berkumpul dalam unjuk rasa pro-Palestina di Sydney, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Dalam sebuah pernyataan, ketiga petugas yang diberhentikan tersebut mengatakan bahwa mereka menghadapi “ancaman verbal” dari manajer senior di KCLSU dan “taktik menakut-nakuti” guna memaksa mereka menghapus pernyataan solidaritas untuk Palestina.

“Sangat disayangkan bahwa ironi ancaman terhadap tiga petugas Muslim dengan skorsing karena ‘kejahatan’ membela hak asasi manusia warga Palestina selama bulan kesadaran Islamofobia belum disadari pimpinan senior KCLSU,” kata petugas tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Fakta bahwa taktik menakut-nakuti adalah jalan pertama yang diambil para pemimpin senior sebagai tanggapan atas pernyataan kami, yang menekankan semakin buruknya perjuangan kita dalam bidang kesehatan mental, menunjukkan ketidakpedulian yang mengerikan oleh para pemimpin senior terhadap kesehatan mental para wakil terpilih mereka.”

Beberapa anggota staf di KCLSU yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada MEE bahwa para petugas tersebut telah “dikucilkan” dan “dikecualikan” karena berusaha meminta agar serikat mengeluarkan pernyataan yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Serangan Israel Berlanjut

Beritamega4d.com, Jakarta - Aksi solidaritas untuk Palestina di tengah perang Israel-Hamas yang masih berlangsung terus diperlihatkan warga dunia maya. Yang terbaru, seorang mahasiswa Wilfrid Laurier University, Kanada terekam merentangkan bendera Palestina di acara wisudanya.
Asap mengepul di Rafah setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza Selatan pada 1 Desember 2023.

Sementara itu, Al Jazeera melaporkan pada Minggu, 10 Desember 2023, bahwa pertempuran sengit telah menewaskan hampir 300 warga Palestina dalam 24 jam terakhir di Gaza ketika Hamas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling bertukar ancaman.

Serangan Israel berlanjut di seluruh wilayah yang terkepung pada Minggu. Tidak hanya di bagian utara, daerah di dekat Rafah di Gaza selatan juga telah jadi sasaran pengeboman hebat ketika pendudukan Israel memperluas operasi militernya di selatan.

Di kota selatan Khan Younis, bom dan tank Israel mengusir orang-orang. Mereka telah diperintahkan mengungsi ke tempat lain demi keselamatan, namun warga sipil mengatakan tidak ada lagi tempat aman yang tersisa di Gaza.

Banyak korban jiwa dilaporkan di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tengah setelah serangan Israel. Sebuah video online yang divalidasi unit verifikasi Al Jazeera, kantor berita Sanad, menunjukkan sekelompok warga Palestina berupaya menyelamatkan diri keluar dari reruntuhan bangunan.

Menurut video yang dibagikan jurnalis Palestina Hani Abu Rizq, para korban yang selamat adalah pengungsi dari Gaza utara yang mencari perlindungan di al-Maghazi. Di video tersebut, seorang perempuan Palestina menyebut sebanyak 55 orang tewas. “Ada 69 orang di rumah itu. Hanya 14 dari kami yang selamat dan sisanya terbunuh,” sebut dia.

Serangan Israel di Gaza Tengah

Israel dinilai memberi isyarat mereka sedang bersiap melancarkan serangan darat ke Gaza selatan dalam eskalasi perang yang signifikan. Militer Israel dilaporkan telah menyebarkan selebaran di sejumlah area di Khan Younis, yang isinya peringatan agar warga mengungsi lebih jauh ke selatan menuju Rafah.
Israel dinilai memberi isyarat mereka sedang bersiap melancarkan serangan darat ke Gaza selatan dalam eskalasi perang yang signifikan. Militer Israel dilaporkan telah menyebarkan selebaran di sejumlah area di Khan Younis, yang isinya peringatan agar warga mengungsi lebih jauh ke selatan menuju Rafah.

Pesawat militer Israel juga telah melancarkan serangkaian serangan intens di wilayah selatan Gaza, sebelah timur Kegubernuran Khan Younis, sebut sumber dari wilayah tersebut pada Al Jazeera. Jumlah korban belum diketahui secara pasti.

Pertempuran di wilayah yang sama juga meningkat, menurut sebuah video yang dibagikan di Instagram dan divalidasi Sanad. Klip yang diunggah jurnalis Palestina Moaz Miqdad menunjukkan langit malam Khan Younis di tengah suara tembakan keras yang terdengar di latar belakang.

Sementara itu, media Palestina, termasuk kantor berita Wafa, melaporkan bahwa pasukan Israel melancarkan serangan dan penggerebekan di seluruh Gaza tengah, dengan korban dilaporkan di Deir el-Balah dan kamp pengungsi Magazhi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan Al Jazeera bahwa 297 orang tewas dan lebih dari 550 orang terluka dalam 24 jam terakhir di Gaza, menjadikan jumlah korban tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023 jadi lebih dari 18 ribu orang.

Beritamega4d.com, Jakarta - Aksi solidaritas untuk Palestina di tengah perang Israel-Hamas yang masih berlangsung terus diperlihatkan warga dunia maya. Yang terbaru, seorang mahasiswa Wilfrid Laurier University, Kanada terekam merentangkan bendera Palestina di acara wisudanya.

Artikel Terkait : Bandara Dhoho Kediri Diresmikan Paling Lambat Akhir Februari 2024

Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Kami Ingin Mengakhiri Perang

Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Kami Ingin Mengakhiri Perang
Seorang petempur Hamas di dalam terowongan bawah tanah yang membentang di wilayah Jalur Gaza

Gaza City – Gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza disepakati untuk diperpanjang selama dua hari, setelah sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Senin (27/11) waktu setempat. Hamas dalam pernyataannya menyampaikan harapan untuk memperpanjang gencatan senjata lebih lama dan mengakhiri perang dengan Israel.

Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (28/11/2023), kesepakatan memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza itu pertama diumumkan oleh Qatar, yang bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS), menjadi mediator dalam perundingan antara Israel dan Hamas.

Seorang pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, menyatakan harapannya agar gencatan bisa diperpanjang lebih lama lagi.

“Itu (kemungkinan perpanjangan) tertulis dalam perjanjian, bahwa jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak hari untuk gencatan senjata,” tutur Hamad kepada Al Jazeera.

Baca juga: Usai Ditangkap, Penghina Nabi Muhammad Diperiksa di Polda Sumut

“Kami kini sepakat untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjang kesepakatan selama dua hari. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat kami, khususnya masyarakat Gaza,” sebutnya.

“Saya berharap kita bisa memperpanjangnya hingga kita mencapai akhir perang ini. Kami ingin mengakhiri perang. Kami berada dalam gencatan senjata sementara, namun kami berupaya untuk memperpanjangnya. Ada banyak dukungan dari Qatar, Mesir dan banyak negara Barat untuk mengakhiri bencana ini,” ujar Hamad dalam pernyataannya.

Berdasarkan kesepakatan awal, gencatan senjata di Jalur Gaza seharusnya berakhir pada Senin (27/11) waktu setempat, setelah berlangsung selama empat hari sejak Jumat (24/11) lalu. Namun beberapa jam sebelum jadwal gencatan senjata itu berakhir, Qatar mengumumkan kesepakatan perpanjangan selama dua hari.

“Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan untuk tambahan dua hari di Jalur Gaza,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam pernyataan via media sosial X.

Qatar bersama Mesir dan AS telah terlibat dalam negosiasi intensif untuk mewujudkan dan memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza, yang menurut para mediator dirancang untuk diperluas dan diperpanjang.

Dalam kesepakatan awal, total 50 sandera sipil, yang terdiri atas sandera perempuan dan anak-anak, harus dibebaskan secara bertahap oleh Hamas selama empat hari gencatan senjata. Sebagai imbalannya, total 150 tahanan Palestina harus dibebaskan, juga secara bertahap, dari penjara-penjara Israel.

Selama empat hari gencatan senjata, Israel dan Hamas telah memenuhi komitmen pembebasan sandera dan tahanan itu. Hamas, menurut Al Jazeera, telah membebaskan total 50 sandera Israel, dengan masing-masing 13 sandera dibebaskan pada tiga hari pertama dan 11 sandera dibebaskan pada hari keempat.

Sementara Israel telah membebaskan total 150 tahanan Palestina, yang terdiri atas masing-masing 39 tahanan pada tiga hari pertama dan 33 tahanan pada hari keempat.

Selain memenuhi komitmennya, Hamas juga membebaskan sejumlah warga negara asing yang mereka sandera, yang mencakup 17 sandera asal Thailand, satu sandera Filipina dan satu sandera berkewarganegaraan ganda Rusia-Israel. Para sandera asing itu dibebaskan dalam kesepakatan terpisah dengan Hamas.

Baca juga: Vonis Mati 5 Preman Bangkalan yang dengan Biadab Bunuh-Perkosa Sejoli Pacaran

Israel Belum Berkomentar Soal Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza

Setelah Qatar mengumumkan kesepakatan memperpanjang gencatan senjata selama dua hari, otoritas Israel belum juga memberikan pernyataan resminya.

Laporan Al Jazeera menyebut Tel Aviv sejauh ini belum secara resmi mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata. Namun, laporan media lokal Israel, Army Radio, yang mengutip kantor Perdana Menteri Israel menyebut daftar sandera terbaru yang akan dibebaskan pada Selasa (28/11) telah diterima otoritas Tel Aviv.

Hal itu, menurut Al Jazeera, mengindikasikan bahwa Israel telah menyetujui perpanjangan gencatan senjata meskipun tidak memberikan pernyataan resmi soal hal itu. Mediator perundingan Israel dan Hamas menyatakan bahwa semua pihak menyetujui perpanjangan gencatan senjata.

Sebelumnya, Israel pernah mengatakan bahwa pihaknya mungkin saja memperpanjang gencatan senjata selama satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan oleh Hamas.

10.560 Tewas, Israel Sebut Tak Ada Krisis Kemanusiaan di Gaza

10.560 Tewas, Israel Sebut Tak Ada Krisis Kemanusiaan di Gaza
 Foto: Pasukan Israel di Gaza
Foto: Pasukan Israel di Gaza

Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia – Pejabat militer Israel membantah adanya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Kamis (9/11/2023). Padahal data kementerian kesehatan menyebut 10.500 orang lebih sudah tewas dan PBB serta pemantau internasional menyebut bencana besar di wilayah kantong itu.

“Kami tahu situasi sipil di Jalur Gaza tidak mudah,” kata kepala koordinasi dan penghubung COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang menangani urusan sipil di Gaza, Kolonel Moshe Tetro.

“Tetapi saya dapat mengatakan bahwa tidak ada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza,” katanya kepada wartawan.

Tetro mengklaim militer Israel telah memfasilitasi transfer bantuan ke Gaza di sejumlah sektor. Seperti air, makanan, pasokan medis dan bantuan kemanusiaan untuk tempat penampungan.

Pernyataan Tetro ini muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron membuka konferensi tentang bantuan untuk Gaza di Paris pada hari Kamis. Macron menyerukan “jeda kemanusiaan” secepatnya di wilayah Palestina dan mendesak masyarakat internasional untuk berupaya “menuju gencatan senjata”.

Sebelumnya, Israel mengaku mengalahkan Hamas di pos terdepan kelompok itu, di Gaza, Kamis. Ini setelah pertempuran sengit 10 jam terjadi.

Mengutip Al-Jazeera, tentara Israel mengatakan pertempuran berlanjut semalaman di Jabalia, sebelah utara Kota Gaza. “Tentaranya mengambil alih pos terdepan Hamas,” ujar laporan itu.

Selama pertempuran 10 jam, militer Israel mengatakan tentaranya menghadapi dan membunuh pejuang Hamas. Israel juga menambahkan bahwa senjata Hamas telah disita dan terowongan dihancurkan.

Hal sama juga dilaporkan media Israel, Times of Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukan Brigade Infanteri Nahal merebut benteng Hamas, yang dikenal sebagai pos terdepan 17.

“Menemukan banyak senjata dan menemukan terowongan, termasuk satu terowongan yang terletak berdekatan dengan taman kanak-kanak yang mengarah ke rute bawah tanah yang luas,” klaimnya.

Belum ada pernyataan resmi dari Hamas soal ini. Kemarin, Israel mengumumkan telah sampai ke jantung kota Gaza, di Gaza Utara, di mana saat bersamaan berbondong-bondong warga Gaza mengungsi ke wilayah Selatan sambal membawa bendera putih.

Angka korban di Gaza terus bertambah. Dari data Kementerian Kesehatan Gaza Rabu, 10.568 orang tewas karena serangan Israel sementara 4.324 luka-luka.

Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Namun hingga kini, Israel mengatakan tak akan melakukan gencatan senjata.

Sementara itu, lebih dari 155 orang telah terbunuh dan 2.250 orang terluka di Tepi Barat. Di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.