Pasutri Korban Salah Tangkap Di Bogor Cileungsi, Polisi Polres Bogor Minta Maaf

Beritamega4d.com
Minggu, 11 Feb 2024 09:57 WI

Pasutri korban salah tangkap di Bogor
Foto: Pasutri korban salah tangkap di Bogor

Jakarta – Viral di media sosial pasangan suami-istri (pasutri) jadi korban salah tangkap oleh belasan orang mengaku polisi di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Korban mengaku disergap dan dituduh anggota sindikat perampokan.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan kejadian dan narasi dalam video viral tersebut. Menurutnya, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap anggota yang diduga ada dalam kejadian tersebut.

“Betul, itu (video viral) betul (kejadiannya). Sedang dilakukan pemeriksaan siapa anggota yang berbuat dan siapa berperan apa,” kata Rio dihubungi Jumat (9/2/2024) malam.

“Jadi lagi diteliti, kalau itu benar, ini kita lakukan pemeriksaan kepada anggota anggota yang hari ini terkena sprin, lakukan penyelidikan. Insyaallah saya akan berikan jawaban besok,” imbuhnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan, peristiwa terjadi pada Rabu (7/2/2024), yakni ketika proses pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di Rancabungur, Kabupaten Bogor. 4 pelaku yang sudah tertangkap, kata Teguh, menyebutkan identitas pelaku lain dengan ciri-ciri mobil seperti yang dimiliki korban.

“Pelaku kemudian memberikan informasi penting terkait rekan-rekannya yang terlibat dalam kejahatan tersebut, termasuk menyebutkan ciri-ciri kendaraan yang sesuai dalam video viral tersebut, yang diduga adalah milik rekan-rekan pelaku sesuai yang disebutkan,” kata Teguh.

“Operasi penyelidikan dan penangkapan dilakukan oleh team resmob gabungan di beberapa daerah, mencakup Pasir Angin Cileungsi. Yang mana memang team resmob memberhentikan kendaraan dimaksud. akan tetapi tidak sesuai dengan apa yang sudah didapatkan informasi dari tersangka yang sudah tertangkap,” sambungnya.

Teguh mengatakan, korban Dilepaskan di lokasi kejadian. Pihak korban disebut sudah menerima permohonan maaf dari pihak kepolisian atas peristiwa tersebut.

“Para penumpang di dalam kendaraan tersebut pun sudah dilepaskan kembali, dan permintaan maaf atas ketidaknyamanan pada saat pemberhentian kendaraannya dan sudah diterima dengan baik dari pemilik kendaraan,” kata Teguh.

Viral di Media Sosial

Rekaman CCTV yang menayangkan, detik-detik penyergapan oleh sekelompok pria terhadap pasangan suami istri, viral di media sosial.

Dalam video viral, tampak sekelompok orang membawa mobil menyergap pemobil yang sedang antre untuk mengisi BBM di salah satu SPBU. Beberapa orang tampak berlari mendekati minibus warna silver.

Tampak dalam video viral, beberapa warga mencoba berlari diduga untuk menghindar. Di lokasi, tampak juga pemotor yang sedang mengisi BBM di depan mobil silver yang disergap sekelompok pria.

Korban diduga salah tangkap Subur (45) menyebutkan, peristiwa terjadi ketika ia sedang bersama istrinya bernama Titin hendak membeli BBM di SPBU Pasir Angin, Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Rabu (7/2/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Subur mengaku kaget tiba-tiba disergap orang mengaku anggota kepolisian.

“Iya (jadi korban salah tangkap).
(Lokasi kejadian) di pasir angin, di Pom Bensin,” kata korban bernama Subur ketika dihubungi beritamega4d.com, Jumat (8/2/2024).

“Saya lagi bawa mobil, mau isi bensin, mau jualan keripik. (Dalam mobil) berdua sama istri. Awalnya begitu saja, saya langsung disergap sama buser. Iya, ngaku polisi, dia ngaku anggota. ‘Saya buser, saya aparat’ begitu bilangnya,” imbuhnya.

Subur kemudian mengaku dipaksa keluar dari mobilnya dan dibawa masuk ke dalam mobil yang dibawa pria mengaku polisi. Di dalam mobil, Subur mengaku diikat kedua tangannya menggunakan tali rapia hingga ditodong pistol.

“Yang buka pintu (mobil) dia lah, dibuka paksa, ditarik, saya dimasukin ke mobil avanza, terus di dalam mobil saya diikat,” kata Subur.

“(Di dalam mobil) Saya diikat, pakai tali rapia. Saya katanya sindikat, tersangka saya. Ada (yang todong pistol). Saya di dalam mobil sempet ditodong,” imbuhnya.

Bocah Di Bawah Umur Di Siksa Ayahnya, Dan Di Paksa Ngamen Di Lampu Merah – Bogor

Jakarta – Beritamega4d.com
Senin, 05 Feb 2024 17.00 WIB

kekerasan terhadap anak (Foto: beritamega4d)

Bogor – Bocah perempuan berusia 7 tahun di Parung, Bogor, disiksa ayah kandungnya. Tak hanya itu saja, pelaku juga menyuruh korban untuk mengamen.

“Kalau disuruh mengamen, ini pengakuan dari anak memang bahwa yang bersangkutan disuruh mengamen,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara saat dihubungi wartawan, Senin (5/2/2024).

Teguh mengatakan selama ini ayah korban menganggur. Sehingga ia tega menyuruh anaknya untuk mengamen.

“Bapak nganggur,” imbuhnya.

Korban selama ini tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Namun, sejauh ini, kata Teguh, tidak ada keterlibatan ibu tiri dalam kasus penganiayaan tersebut.

“Sampai saat ini belum ada fakta alat bukti yang mengarah ke sana (ibu tiri ikut menganiaya), lagi mengumpulkan alat bukti,” tuturnya.


Ayah Jadi Tersangka

Sebelumnya, polisi menyampaikan perkembangan kasus ayah yang tega aniaya anak kandung di Parung. Sang ayah kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Betul, sudah tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan, Senin (5/2/2024).

Saat ini ayah tersebut ditahan polisi. Akibat perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

“Iya, sudah tersangka (dan) sudah kita tahan juga,” ucapnya.

Kepada polisi, pelaku mengaku tega menganiaya anak kandungnya sendiri karena sering rewel. Korban diketahui tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

“Pengakuan sementara (korban) dianiaya informasi karena katanya sering rewel. Itu saja sih alasan yang disampaikan si bapak (pelaku), sering rewel makanya dilakukan penganiayaan itu,” imbuh Teguh.

Jambret yang Bikin Wanita Pesepeda di Menteng Tersungkur Ditangkap!

Jakarta – Polisi bergerak cepat menyelidiki penjambretan yang menyasar wanita pesepeda di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Pelaku tersebut kini telah ditangkap polisi.

“Sudah diungkap gabungan Jatanras Polda. Sekarang LP ditarik ke Polda,” kata Kapolsek Menteng Kompol Bayu Marfiando saat dihubungi Beritamega4d.com, Jumat (26/1/2024).

Dihubungi terpisah, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membenarkan soal penangkapan pelaku penjambretan tersebut.

“Benar, saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan,” kata Wira.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richar Mahenu mengatakan pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

“Nanti ya, masih pemeriksaan,” kata Rovan.

Kronologi Singkat Penjambretan

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Latuharhary, tepatnya di depan SD Santo Ignatius, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (24/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban berinisial NW saat itu sedang gowes di bahu jalan sebelah kiri.

Pelaku dua orang bermotor tiba-tiba memepet korban yang ada di bahu jalan sebelah kiri. Seketika pelaku merampas ponsel milik korban yang ada di holder handphone.

Korban pun terjatuh ke trotoar. Akibat kejadian itu, korban kehilangan ponsel miliknya.

“Korban sedang melintas di Jalan Latuharhary, kemudian dari belakang ada pengendara motor Yamaha Aerox dengan nopol tidak dikenal berboncengan dua orang,” jelas Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu Marfiando.

Kedua pelaku tersebut kemudian mendekati dan memepet korban. Seketika itu, salah satu pelaku yang duduk di belakang merampas ponsel korban.

“Mengakibatkan korban terjatuh. Korban sempat syok dan kemudian mengejar pelaku, tetapi tidak terkejar,” katanya.

Potensi Curah Hujan di Jabodetabek 18-23 Desember 2023

Potensi Curah Hujan di Jabodetabek 18-23 Desember 2023

BeritaMega4D.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk periode 18-23 Desember 2023.

BeritaMega4D.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk periode 18-23 Desember 2023.

Prakirawan BMKG, Nanda Alfuadi mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, potensi hujan di wilayah Jabodetabek terpantau cukup rendah.

“Potensi hujan di Jabodetabek diprakirakan mulai meningkat pada tanggal 23 Desember 2023,” kata Nanda, saat dihubungi BeritaMega4D.com, Minggu (17/12/2023).

Pantauan BMKG, beberapa terakhir hujan di wilayah Jabodetabek relatif tidak terlalu signifikan.

Baca juga: Sejumlah Wilayah Alami Penurunan Curah Hujan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Potensi curah hujan di Jabodetabek 18-23 Desember 2023

Dilansir dari laman Instagram @infobmkg, berikut potensi curah hujan di Jabodetabek 18-23 Desember 2023:

  • Senin, 18 Desember 2023: secara umum berpotensi cerah berawan
  • Selasa, 19 Desember 2023: secara umum berpotensi cerah berawan
  • Rabu, 20 Desember 2023: secara umum berpotensi cerah berawan
  • Kamis, 21 Desember 2023: secara umum berpotensi cerah berawan
  • Jumat, 22 Desember 2023: secara umum berpotensi cerah berawan
  • Sabtu, 23 Desember 2023: secara umum cerah berawan. Namun, Bogor dan Bekasi berpotensi hujan ringan

Baca juga: Warganet Keluhkan Cuaca yang Kembali Terasa Panas, BMKG Ungkap Penyebabnya

Alasan curah hujan wilayah Jabodetabek rendah

Meskipun sudah mulai memasuki musim hujan, curah hujan di wilayah Jabodetabek justru menurun pada periode 18-23 Desember 2023.

“Kondisi tersebut secara umum dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer yang turut memicu berkurangnya potensi hujan di wilayah Jabodetabek,” jelas Nanda.

Selain itu, Nanda menerangkan, dalam sepekan terakhir terdapat pola tekanan rendah di sekitar Utara Indonesia, salah staunya pola tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia Barat Aceh dan Laut Natuna.

Bahkan beberapa hari terakhir, terdapat pola tekanan rendah yang telah meningkat menjadi siklon tropis Jelawat di sekitar Laut Filipina.

“Kondisi dinamika atmosfer ini secara tidak langsung dapat turut memicu berkurangnya massa udara basah di sebelah selatan ekuator, sehingga potensi awan hujan menjadi relatif berkurang di wilayah selatan ekuator seperti di Jawa, termasuk Jabodetabek,” lanjut Nanda.

Baca juga: Warganet Sebut Gempa Sering Terjadi Saat Akhir Tahun, Ini Penjelasan BMKG

Wilayah dengan potensi curah hujan tinggi

Berbeda dengan Jabodetabek, kondisi sebaliknya justru terjadi di wilayah lain yang menunjukkan terjadi peningkatan potensi awan hujan.

Berikut wilayah yang menunjukkan peningkatan curah hujan:

  • Sumatera
  • Kalimantan
  • Sulawesi
  • Maluku
  • Papua bagian tengah hingga utara

Peningkatan potensi curah hujan di wilayah tersebut merupakan dampak terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin akibat dari pola tekanan rendah di Utara.

“Fenomena el nino juga menyebabkan suplai uap air dari Pasifik tengah tak sekuat biasanya, Maden Jullian Oscillation (MJO) yang aktif di Indonesia timur dan Pasifik Barat menyebabkan Indonesia bagian tengah dan barat berada pada area suppressed/subsiden,” tandas Nanda.

Ayah Kandung Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Ayah Kandung Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Ayah Tega Banting Anak di Penjaringan hingga Tewas, Ini Fakta-faktanya

Jakarta – Seorang ayah tega membanting anaknya di Penjaringan, Jakarta Utara hingga korban meninggal dunia. Pelaku kini sudah ditangkap polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu, anak laki-laki tersebut diketahui mengalami luka di kepala dan hidung usai mendapat kekerasan dari ayahnya. Simak informasinya berikut ini.

1. Viral Ayah Banting Anak di Penjaringan

Sebuah rekaman video viral menunjukkan aksi seorang ayah membanting anaknya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/12/2023) di Penjaringan, Jakarta Utara. Awalnya, pelaku yang memakai pakaian hitam memukul dan menendang sang anak yang berpakaian oranye hingga jatuh ke tanah.

Setelah itu, pelaku menggendong korban dan mengangkatnya ke atas, kemudian membanting korban ke tanah. Korban terlihat lemas dan tak sadarkan diri.

“Benar, meninggal, anak kandungnya sendiri,” kata Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi saat dihubungi, Kamis (14/12/2023).

2. Polisi: Pelaku Temperamental dan Pecandu Narkoba

Polisi telah menangkap ayah yang menganiaya anak kandung hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi mengatakan pelaku temperamental karena merupakan pecandu narkoba.

“Pelaku sudah ditangkap. Kejadian di Penjaringan, tapi untuk penanganan LP-nya (laporan polisi) di Polres,” kata Bobby saat dihubungi, Kamis (14/12/2023)

“Bapaknya ini memang temperamental karena pencandu,” ujarnya.

3. Pelaku Emosional Akut

Ayah berinisial U tega membanting anaknya, K alias Awan (10), hingga meninggal dunia. Pelaku kini diperiksa intensif di Mapolres Metro Jakarta Utara.

“Atas nama U, seorang ayah dari korban atas nama K sedang diamankan di Polres Metro Jakarta Utara dan kami lakukan pemeriksaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dilansir Antara, Kamis (14/12/2023).

Belum diketahui secara pasti penyebab pelaku membanting anaknya hingga meninggal dunia. Polisi menduga pelaku dalam kondisi emosional akut.

“Mungkin pada kondisi emosional yang akut ya. Kami mendalami lagi apa latar belakang persoalan yang sebelum peristiwa terjadi,” ujar Gideon.

4. Kesaksian Warga

Ayah secara sadis membanting anaknya hingga tewas di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (13/12/2023). Warga mengungkap kesaksian saat K alias Awan (10) dibanting ayahnya, U, hingga meninggal dunia.

“Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, enggak menyangka ibu-ibu pas itu lihat dia dibanting,” kata pengurus RT 02 RW 017, Kelurahan Penjaringan, Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12).

Setelah itu, korban langsung dibawa oleh pelaku ke rumah sakit karena Awan sadarkan diri. Warga tidak mengetahui keberadaan ibu Awan, H, saat peristiwa terjadi.

5. Hasil Tes Urine Pelaku

Polisi melakukan tes urine pada U (44), ayah yang membanting anaknya, K alias Awan (10) hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara. Hasilnya, U dinyatakan negatif narkoba.

“Dan kita telah lalukan pemeriksaan laboratoris terhadap sampel urine dan menunjukkan negatif narkoba serta negatif obat-obat berbahaya lainnya,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).

Gidion mengatakan U melakukan perbuatan sadisnya itu secara sadar. Dengan demikian, dia dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Artinya pada waktu dia melakukan itu (kekerasan) dalam kondisi fisikal psikologi yang dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Polres Depok Buka Layanan Titip Motor bagi Warga Mudik Natal-Tahun Baru

Polres Depok Buka Layanan Titip Motor bagi Warga Mudik Natal-Tahun Baru

Kapolres Depok Kombes Ahmad Fuady (keempat dari kiri) (Beritamega4d.com)

Depok – Polres Metro Depok membuka layanan penitipan motor selama perayaan Natal dan tahun baru 2024 (Nataru). Polres Depok mengimbau warga untuk menggunakan angkutan umum untuk bepergian saat libur Natal dan tahun baru serta menitipkan sepeda motor jika khawatir meninggalkannya di rumah.

“Nantinya sama-sama kita berharap untuk warga masyarakat Depok yang ingin berpergian jauh menggunakan sepeda motor, untuk menitipkan kendaraannya tersebut di kami agar menghindari hal yang tidak sama sama kita inginkan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Baca juga : COVID-19 di Malaysia Naik Hampir 2 Kali Lipat dalam Sepekan, Tembus 6 Ribu Kasus

Layanan ini dikhususkan bagi warga yang berada di wilayah hukum Polres Metro Depok. Warga yang ingin menitipkan kendaraannya dapat menghubungi hotline ‘Titip Kendaraan Bermotor’ Polres Metro Depok pada nomor 0852-1822-9912.

“Untuk layanan titip motor, mudik luar kota mengendarai roda dua memiliki risiko kecelakaan yang tinggi, saran kepada warga Depok agar mudik pakai mobil atau angkutan umum resmi,” jelasnya.

Fuady mengimbau warga Depok untuk menitipkan motornya ke Polres Metro Depok dengan membawa syarat fotokopi KTP atau BPKB atau STNK yang sah. Dia juga mengimbau warga agar membawa selimut motor agar motor tidak rusak karena cuaca.

“Layanan ini termasuk salah satu upaya polisi memberikan layanan kepada masyarakat. Mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi agar angka kriminal curanmor dan laka lantas dapat dihindari dengan tidak berkendara jauh atau mudik menggunakan sepeda motor,” tuturnya.

“Upaya tersebut untuk mengajak partisipasi masyarakat dalam mencegah tindak kejahatan kriminal seperti curanmor pada rumah yang ditinggalkan dan cegah laka lantas serta hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” tambahnya.

Ada Demo di DPR Bikin Macet, Polisi Imbau Masyarakat Pakai Jalur Alternatif

Ada Demo di DPR Bikin Macet, Polisi Imbau Masyarakat Pakai Jalur Alternatif

Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali (Foto: TMC Polda Metro Jaya)

Jakarta – Sejumlah massa demo dari Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) berkumpul di depan DPR. Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali mengimbau masyarakat menggunakan jalur alternatif lain untuk menghindari kepadatan.

“Selamat pagi kami sampaikan hari ini tanggal 5 Desember 2023 agar masyarakat yang akan melintas dari arah Semanggi menuju ke Slipi mencari rute alternatif lain dikarenakan di tempat MPR DPR sedang ada aksi penyampaian pendapat,” kata Karosekali, dikutip dari Instagram TMC Polda Metro Jaya, Selasa (5/12/2023).

Polisi mengimbau masyarakat menggunakan alternatif jalan lain untuk menghindari kemacetan. Misalnya menggunakan tol dari arah Cawang menuju Slipi.

“Untuk menghindari kepadatan, saya sampaikan kembali masyarakat mencari rute alternatif lain atau bisa menggunakan jalur tol yang datang dari arah Cawang,” katanya.

Baca juga: Eddy Hiariej Dicecar KPK soal Uang Urus Administrasi di Kemenkumham

Lalin Dialihkan

Sebelumnya, jalan di depan gedung MPR/DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, tidak dapat dilewati kendaraan akibat adanya demo. Jalan Gerbang Pemuda arah Slipi juga dialihkan imbas demo.

Pantauan di lokasi, Selasa (5/12/2023) pukul 9.45 WIB, terlihat massa demo mulai berkumpul di lokasi. Sejumlah massa terlihat memakai baju putih dan krem.

Pengendara tak bisa menuju Slipi dari Jalan Gerbang Pemuda. Begitu juga Jalan Gatot Subroto dari arah Pancoran menuju Slipi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda.

Lalu lintas di Tol Dalam Kota maupun jalan arteri macet dari sekitar Halte Gatsu Menara Jamsostek. Sementara itu, jalan arteri padat dari Plaza Mandiri.

Kendaraan juga menumpuk di depan Polda Metro Jaya. Kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan kurang lebih 10-15 km per jam.

Petugas polisi dan Dishub berjaga di sekitar lokasi. Mereka mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.

Surat Habib Rizieq untuk Munajat 212, Ungkap Alasan Tak Hadir

Surat Habib Rizieq untuk Munajat 212, Ungkap Alasan Tak Hadir

Jakarta - Habib Rizieq Shihab (HRS) tak menghadiri Munajat Kubro 212 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. HRS berhalangan hadir karena harus menjaga istri yang tengah sakit.
Munajat 212 di Monas (Beritamega4d.com)

Jakarta – Habib Rizieq Shihab (HRS) tak menghadiri Munajat Kubro 212 di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. HRS berhalangan hadir karena harus menjaga istri yang tengah sakit.

Hal itu terungkap dalam surat Habib Rizieq untuk Munajat Kubro 212. Surat itu dibacakan oleh panitia munajat.

“Kepada segenap panitia dan umat yang menghadiri Munajat Kubro 212 tahun 2023, dengan ini saya al fakir Muhammad Rizieq Shihab, memohon berjuta maaf berhalangan hadir karena harus menjaga istri yang masih terbaring di rumah sakit, sejak beberapa waktu lalu. Doakanlah agar Allah SWT menyembuhkan dengan sebaik-baiknya penyembuhan,” kata Habib Rizieq Shihab dalam surat yang dibacakan Ketua SC Munajat Kubro sekaligus menantu HRS Muhammad Bin Husein Alatas di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Habib Rizieq Puji Menlu Retno soal Konsistensi Bela Kemerdekaan Palestina

Dia mengaku sengaja menggunakan bahasa Arab di awal sambutannya. Dia ingin suara itu langsung didengar dan dipahami oleh warga Palestina.

“Sengaja di pembuka sambutan ini, saya sampaikan dalam bahasa Arab agar didengar langsung dan dipahami oleh saudara-saudara kita di Palestina khususnya, dan seluruh negara Arab pada umumnya,” ujarnya.

HRS juga menyampaikan terima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam gelaran Munajat Kubro 212. Dia juga berterima kasih kepada pihak kepolisian yang memberi izin aksi tersebut.

“Terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah membantu kelancaran digelarnya Munajat Kubro 212 ini, terima kasih khususnya kepada Setneg RI dan Pemda DKI serta Kapolda Metro Jaya dan Kodam Jaya serta lainnya, yang telah mempermudah perizinan penggunaan kawasan Monas untuk acara penuh berkah ini,” katanya.

Baca juga: Seruan Habib Rizieq Shihab soal Pemilu dan Palestina di Munajat 212

Dia juga memuji Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. Menurutnya, Retno telah konsisten membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

“Dalam sambutan singkat ini, saya juga ingin mengajak segenap rakyat Indonesia untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Marsudi, yang sejak dulu hingga kini tetap konsisten membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” demikian kata Habib Rizieq dalam suratnya itu.

John Kei Klaim Larang Kelompok Nus Kei Sebelum Anak Buahnya Diserang

John Kei Klaim Larang Kelompok Nus Kei Sebelum Anak Buahnya Diserang

John Refra alias John Kei (BeritaMega4D.com)

Jakarta – John Refra atau yang dikenal John Kei disebut-sebut sempat dihubungi kelompok Nus Kei sebelum terjadinya penembakan maut di Bekasi. John Kei telah diperiksa polisi terkait kasus tersebut.

“Perkembangan kemarin, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. (Pemeriksaan) di Lapas Salemba, ternyata yang bersangkutan di Lapas Salemba,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Pemeriksaan tersebut dilakukan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (16/11). John Kei diketahui saat ini tengah menjalani masa hukumannya di Lapas Salemba terkait kasus keributan pada 2019.

Dalam pemeriksaan tersebut, kata Hengki, John Kei mengaku sempat berkomunikasi dengan kelompok Nus Kei. John Kei mengaku dirinya sudah melarang.

“Yang bersangkutan mengakui dihubungi, namun yang bersangkutan menyatakan bahwa yang bersangkutan melarang, katanya seperti itu. Namun kami akan dalami lebih lanjut,” kata Hengki.

Hengki mengatakan John Kei mengakui menerima panggilan telepon dari kelompok Nus Kei sebelum anak buahnya diserang pada Minggu (29/10) malam.

Baca juga: Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei

“Artinya begini, yang bersangkutan mengakui menerima telpon, sifatnya hanya telepon, bukan bukti berupa teks ya,” katanya.

John Kei disebutkan mengaku telah melarang kelompok Nus Kei terkait bentrokan tersebut. Namun polisi masih akan mendalami lebih lanjut keterangan John Kei tersebut.

“Kita sudah periksa menyatakan ‘ya benar saya dihubungi, namun saya melarang’. Tapi kami tidak percaya begitu saja dan kami akan kejar terus pembuktian-pembuktian apakah ada keterlibatan John Kei di kasus ini,” paparnya.

Komunikasi Kubu Nus Kei dengan John Kei

Sebelum penyerangan terjadi, kelompok Nus Kei sempat berkomunikasi dengan John Kei melalui telepon. Diketahui, John Kei saat ini masih menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, terkait kasus bentrokan di Kosambi, Jakarta Barat, pada beberapa tahun lalu.

“Akan kami dalami, karena HP baru kita sita siang ini sebelum rilis, kita akan dalami. Sementara kita lihat ada komunikasi cocok dengan keterangan saksi bahwa sebelum penyerangan itu terjadi komunikasi, di mana penyerangnya sebelumnya kumpul di basecamp-nya di Pondok Gede,” kata Hengki.

Baca juga: Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak

Saat berkumpul di basecamp tersebut, kata Hengki, ada salah satu anggota kelompok Nus Kei yang menghubungi John Kei. Namun apa yang dibicarakan dalam sambungan telepon itu masih didalami polisi.

“Kumpul di basecamp, telepon ke John Kei, keterangan saksi, dan bukti digitalnya ada dan akan kami dalami, baru kemudian berjalan ke arah TKP,” imbuh Hengki.

Bentrokan terjadi di kompleks Titian Murni, Medan Satria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10) malam. Bentrokan berujung satu orang tewas bernama Gaspar (44) akibat penembakan yang dilakukan oleh kelompok Nus Kei.

Bentrokan tersebut dipicu dendam lama antara dua kelompok. Pemicunya konflik di Maluku Utara pada September 2023.

Sebelas orang dari dua kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka. Berikut daftarnya.

Baca juga: John Kei Ditahan di Lapas Salemba, Kok Bisa Terima Telepon Pihak Nus Kei?

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak
Kelompok John Kei:

1. Felix (31) penembak Gaspar
2. EU (40) mengumpulkan massa dan menyiapkan sajam
3. MWT (44) membantu menyerahkan senpi dari Roy ke Felix
4. Adex (DPO)
5. Roy (DPO) Menyerahkan senpi ke Felix
6. PM alias Oscar (42) membawa pipa besi

Kelompok Nus Kei:

1. ARK (36), sopir mobil dan ikut perencanaan penyerangan EU
2. YBR (36), ikut perencanaan penyerangan EU
3. BMR (31), ikut perencanaan penyerangan EU
4. HDR (18), ikut perencanaan penyerangan EU
5. YR (18), ikut perencanaan penyerangan EU

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak

Awal Mula Konflik John Kei Vs Nus Kei hingga 1 Orang Tewas Ditembak

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Jakarta – Konflik antar-kelompok John Kei dan Nus Kei berujung penembakan maut. Satu orang bernama Gaspar (44) dari kelompok Nus Kei, tewas dalam insiden tersebut.
Penembakan itu terjadi di markas kelompok John Kei, Jalan Titian Indah, Medansatria, Kota Bekasi, pada Minggu (29/10) malam. Sebelas orang dari dua kelompok tersebut ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus keributan tersebut.

Sembilan tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Sementara dua tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO) dan kini tengah diburu.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya akan menindak tegas tindakan premanisme yang kerap meresahkan masyarakat. Hengki menyebutkan kedua kelompok tersebut kerap berulah, mulai dari keributan di Kosambi, Jakarta Barat pada 2019 silam hingga keributan di kafe kawasan Jakarta Selatan.

“Tidak ada kelompok manapun yang merasa kebal hukum dan mampu berbuat di atas hukum, sebagaimana kita ketahui berbagai fenomena yang terjadi seharusnya apabila mendapat informasi penyerangan melapor pada polisi, tetapi justru tindakan perlawanan dan penembakan dan justru ini merupakan tindakan ilegal,” tegas Hengki Haryadi, di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11).

Baca juga: Detik-detik Penembakan Kelompok John Kei Berakhir Tewas Anggota Nus Kei

Dipicu Konflik di Maluku Utara

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan peristiwa penembakan yang terjadi di Komplek Titian Indah, Medansartia, Bekasi itu dipicu dendam. Polisi menyatakan dendam itu terkait insiden bentrokan pada September lalu.

“Kasus ini bermotif antarbeberapa kelompok yang sumbernya bukan di Jakarta yang terjadi pada September 2023 di Maluku Utara. Jadi ini adalah motifnya balas dendam,” kata Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Senin (6/11).

Konflik yang terjadi di Maluku Utara itu berlanjut. Pihak yang menjadi korban hendak menyerang kelompok John Kei di kawasan Titian Indah, Medansatria, Bekasi, pada Minggu (29/10) malam.

Kelompok John Kei lalu mendapatkan informasi bahwa kelompok Nus Kei akan menyerang. Mereka lalu mempersiapkan diri dan melakukan penembakan saat akan diserang kelompok Nus Kei.

“Hasil pemeriksaan kami, memang mereka bersepakat akan turun. Salah satunya ini korban atas nama Gaspar dengan mengeluarkan atau membawa senjata tajam ataupun parang, senjata panjang,” katanya.

Detik-detik Penembakan

Saat itu ada 6 anggota kelompok Nus Kei yang datang dengan satu mobil ke Titian Indah, Minggu (29/10) malam. Mereka membawa senjata tajam.

Salah satu anggota Nus Kei, yakni Gaspar, turun dari mobil sambil mengacungkan senjata tajam. Kubu Nus Kei kemudian melawan dengan melepaskan dua kali tembakan.

Tersangka menembak Gaspar sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset, peluru mengenai mobil hingga meninggalkan bekas tembakan.

“Dilakukan penembakan oleh tersangka Felix dari kelompok berseberangan. Sekali tidak kena, ini buktinya kena mobil ya. Kemudian ditembak kedua kali kena ke pelipis,” bebernya.

Gaspar tertembak di pelipis. Saat itu kelompoknya menyelamatkan Gaspar dan langsung melarikan diri. Gaspar tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Ada Komunikasi ke John Kei

Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus penembakan di Bekasi yang melibatkan kelompok John Kei vs Nus Kei. Polisi mengungkap adanya jejak komunikasi antara kelompok Nus Kei dan John Kei sebelum terjadi penyerangan di Komplek Titian Murni, Bekasi.

“Kami temukan fakta baru dan akan kami dalami, bahwa sebelum terjadi penyerangan terjadi komunikasi antara kelompok penyerang dengan John Kei,” kata Hengki.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini mengatakan pihaknya masih mendalami peran John Kei dalam kasus penembakan tersebut.

“Kemudian peranan John Kei sedang kita dalami, apakah ini memang dari kelompok penyerang mengancam atau seperti apa,” ujar lulusan Akpol 96 itu.

Oleh karena itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemeriksaan terhadap John Kei. John Kei sendiri saat ini tengah menjalani masa hukuman di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

“Dan kami akan konfirmasi dan apabila perlu kami akan ke Nusakambangan untuk memeriksa (John Kei),” kata Hengki.

Baca juga:
Terungkap, Kelompok Nus Kei Berkomunikasi dengan John Kei Sebelum Menyerang

 

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

11 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan maut di Komplek Titian Indah, Medansatria, Kota Bekasi. Kejadian itu melibatkan kelompok John Kei dan Nus Kei, di mana dari kedua kelompok tersebut sama-sama ditetapkan sebagai tersangka.

“Ini penyerang jumlahnya enam orang, salah satu meninggal dunia. Kemudian yang melakukan perlawanan itu enam orang juga, dua DPO,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/11).

Kelompok John Kei:

1. Felix (31) penembak Gaspar
2. EU (40) mengumpulkan massa dan siapkan sajam
3. MWT (44) membantu menyerahkan senpi dari Roy ke Felix
4. Adex (DPO)
5. Roy (DPO) Menyerahkan senpi ke Felix
6. PM alias Oscar (42) membawa pipa besi

Kelompok Nus Kei:

1. ARK (36), sopir mobil dan ikutan perencanaan nyerang EU
2. YBR (36), ikut perencanaan nyerang EU
3. BMR (31), ikut perencanaan nyerang EU
4. HDR (18), ikut perencanaan nyerang EU
5. YR (18), ikut perencanaan nyerang EU

Jeratan Pasal bagi 11 Tersangka

Terhadap kelompok Nus Kei, polisi menjerat dengan pasal permufakatan jahat. Diketahui para tersangka menyusun strategi penyerangan ke kelompok John Ki itu di basecamp Pondokgede, Bekasi.

“Kami dari tim penyidik mengkonstruksikan pasal yang antara lain adalah Pasal 169 KUHP di mana di sana apabila turut serta ataupun ikut campur daripada perkumpulan yang akan melakukan perbuatan yang melawan hukum, akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dengan ancaman hukuman 6 tahun,” kata Hengki.

Kelompok Nus Kei juga dijerat dengan Pasal 358 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP.

Sementara, kelompok John Kei ditetapkan sebanyak 6 orang tersangka. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan serta UU Darurat atas kepemilikan senjata api.

“Dan khusus untuk pelaku penembakan atas nama tersangka Felix, kita kenakan Pasal 340 dan juga Pasal 338 dengan ancaman maksimal 20 tahun termasuk Undang-Undang Darurat penguasaan senjata api,” sebutnya.

Polda Metro Jaya merilis kasus penembakan di Bekasi yang menewaskan salah satu anggota kelompok Nus Kei usai bentrok dengan kelompok John Kei (BeritaMega4D.com)

Susun Strategi di Basecamp

Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan kelompok Nus Kei berkumpul di basecamp di Pondok Gede, Kota Bekasi, sebelum melakukan penyerangan ke Komplek Titian Indah yang merupakan markas John Kei. Mereka berkumpul pada sore hari sebelum melakukan serangan pada Minggu (29/10) malam.

Di sana, mereka menyusun strategi dan merencanakan penyerangan terhadap anak buah John Kei.

“Iya (menyusun strategi). Mereka, GR (Gaspar), YR, ARK, BMR, YBR dan HDR membuat rencana untuk melakukan penyerangan tersebut,” kata Yudho.