Israel Kembalikan Jenazah 80 Warga Palestina

Israel Kembalikan Jenazah 80 Warga Palestina

Jakarta – Israel mengembalikan jenazah 80 warga Palestina yang tewas di Gaza. Puluhan jenazah itu pun langsung dikuburkan di kuburan massal.

Dilansir mega4dnews, Rabu (27/12/2023), jenazah tersebut dikembalikan Israel melalui Palang Merah kepada otoritas Hamas.

Sumber Kemenkes Palestina mengatakan setelah jenazah itu tiba, mereka langsung menguburkannya di kuburan massal. Israel disebut memulangkan puluhan jenazah ini untuk memastikan tidak ada sandera.

Fotografer mega4dnews melihat seseorang menurunkan puluhan kantong jenazah berwarna biru ke dalam tanah di Rafah. Jenazah itu dikuburkan dalam satu liang lahad.

Hingga saat ini tentara Israel tidak berkomentar terkait pemulangan warga yang tewas itu. Diketahui, Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah serangan 7 Oktober.

Lebih dari 20.900 orang tewas dalam serangan Israel ke Gaza. Menurut Kemenkes Palestina jumlah tersebut sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Kemudian sekitar 55.000 orang juga terluka. Lalu, pada 7 Oktober lalu 1.140 orang tewas dalam peperangan Israel dengan Hamas.

Israel Tembak Staf Medis saat Konferensi Pers di RS Kamal Adwan Gaza

Israel Tembak Staf Medis saat Konferensi Pers di RS Kamal Adwan Gaza

Screenshot video korban yang tertimpa reruntuhan puing Rumah Sakit Kamal Adwan (Al Jazeera)
Puing bekas buldoser Israel kubur hidup-hidup warga Gaza Palestina. 

Jakarta, beritamega4d.com — Pasukan Israel dengan sengaja terlihat menembak ke arah staf medis yang sedang menggelar konferensi pers di halaman depan Rumah Sakit Kamal Adwan, Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Palestina Minggu (17/12).

Dalam klip video yang beredar di media sosial dan dikutip Middle East Monitor (MEMO), terlihat sejumlah dokter, perawat, dan staf medis RS tengah berkumpul dan melakukan pernyataan ke media.

Tak lama, terdengar suara tembakan yang mengarah ke kerumunan dokter dan staf medis tersebut hingga membuat mereka panik dan segera membubarkan diri untuk menghindar.

Menurut laporan MEMO, beberapa staf medis itu berasal dari Kementerian Kesehatan Palestina. Sejauh ini, tak ada korban luka atau yang meninggal dalam insiden itu.

Kejadian ini berlangsung kala pasukan Israel mengepung RS Kamal Adwan selama beberapa hari terakhir. Tentara Zionis juga melakukan serangan hingga membuldoser warga Palestina yang mengungsi di rumah sakit tersebut.

Kekejaman Israel terekam dalam video yang diunggah reporter Al Jazeera Anas Al Sharif di media sosial.

Di rekaman itu tampak halaman yang berisi banyak tenda dibuldoser Israel sebelum warga melarikan diri.

“Puluhan orang yang mengungsi, sakit, dan terluka dikubur hidup-hidup,” kata Al Sharif dalam video tersebut.

Dia lalu berujar, “Buldoser pasukan pendudukan [Israel] melindas tenda para pengungsi di halaman rumah sakit dan menghancurkan mereka secara brutal.”

Ia lalu menunjukkan halaman yang porak-poranda, tanah dan batu menjadi gundukan, serta mayat yang terkubur di reruntuhan.

Menurut saksi mata, terdapat puluhan orang yang mengungsi di halaman rumah sakit saat pasukan Israel menyerang.

Detik detik Israel Bom Gedung Mahkamah Agung Palestina, Rata dengan Tanah

Detik detik Israel Bom Gedung Mahkamah Agung Palestina, Rata dengan Tanah

BERITAMEGA4D.COM - Pasukan pendudukan Israel tak hanya menyerang rumah penduduk di Jalur Gaza namun juga menyerang fasilitas pemerintah. Terbaru, tentara rezim Zionis meledakkan gedung Mahkamah Agung Palestina yang berada di tengah Jalur Gaza.

BERITAMEGA4D.COM – Pasukan pendudukan Israel tak hanya menyerang rumah penduduk di Jalur Gaza namun juga menyerang fasilitas pemerintah. Terbaru, tentara rezim Zionis meledakkan gedung Mahkamah Agung Palestina yang berada di tengah Jalur Gaza.

Melansir dari MEGA4DNEWS, pasukan pendudukan sebelumnya telah mengubah gedung tersebut manjadi barak militer sementara. Setelahnya, gedung yang dikenal sebagai Istana Kehakiman itu diledakkan pada Senin (4/12/2023).

Media Zionis sebelumnya telah menerbitkan gambar tentara Israel yang maju di tengah Jalur Gaza. Selanjutnya melaporkan bahwa tentara tersebut telah merebut Istana Keadilan Palestina.

Sebelumnya, tentara rezim Zionis juga meratakan gedung parlemen Palestina pada Rabu (15/11). Tindakan tersebut digambarkan sebagai bagian dari upaya untuk melenyapkan Hamas.

Rekaman video yang menampilkan gedung parlemen Gaza hancur diunggah oleh juru bicara Perdana Menteri Israel, Ofir Gendelman. Terlihat gedung yang semula kokoh mendadak lenyap dalam sekejap mata. Pasukan Israel yang berada di sekitar lokasi terdengar bersorak merayakan kehancuran.

Menlu Retno Desak DK PBB Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Menlu Retno Desak DK PBB Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Jakarta - Menlu RI Retno Marsudi bersama Menlu negara OKI melakukan sejumlah pertemuan di markas besar PBB dengan Menlu China, Sekjen PBB, hingga menghadiri pertemuan di DK PBB yang membahas tentang Gaza. Dalam pertemuan di DK PBB, Menlu Retno sempat menyoroti ancaman PM Israel yang menyebut akan melanjutkan operasi militer ketika gencatan senjata berakhir.
Menlu RI Retno Marsudi di Sidang Majelis Umum di Markas PBB, New York, 28 November 2023. (Akun X Menlu RI)

Jakarta – Menlu RI Retno Marsudi bersama Menlu negara OKI melakukan sejumlah pertemuan di markas besar PBB dengan Menlu China, Sekjen PBB, hingga menghadiri pertemuan di DK PBB yang membahas tentang Gaza. Dalam pertemuan di DK PBB, Menlu Retno sempat menyoroti ancaman PM Israel yang menyebut akan melanjutkan operasi militer ketika gencatan senjata berakhir.

“Saya menghadiri berbagai pertemuan di markas PBB terkait Gaza, yaitu bertemu dengan Menlu China, sebagai pemegang Presidensi DK PBB bersama dengan Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Persatuan Emirat Arab, Turki, Malaysia, dan Sekjen Liga Arab,” kata Retno, kepada wartawan, melalui YouTube MoFA Indonesia, Kamis (29/11/2023).

Di markas PBB, Retno juga bertemu dengan Sekjen PBB, menghadiri Peringatan International Day of Solidarity with the Palestinian People, dan hadir dalam High-Level Debate on Gaza di DK PBB. Selain itu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Lord Ahmad of Wimbledon, Menteri Negara Inggris untuk PBB.

Retno mengatakan saat ini Menlu China sedang memegang Presidensi DK PBB. Pertemuan DK PBB tersebut juga dipimpin oleh Menlu China. Dalam pertemuan dengan Menlu China, Retno mengatakan saat ini Indonesia memiliki pandangan sama mengenai pentingnya mengirimkan pesan yang kuat dari pertemuan DK untuk menekankan kembali pentingnya gencatan senjata, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan, dan juga pentingnya dimulainya proses perdamaian.

Baca juga: Surat Habib Rizieq untuk Munajat 212, Ungkap Alasan Tak Hadir

“Secara khusus dalam pertemuan dengan Menlu China saya sampaikan bahwa perhatian juga harus diberikan ke Tepi Barat, di mana kekerasan terus terjadi dan semakin meningkat, bahkan ketika masa truce dijalankan. Dan angka tahanan yang dibebaskan oleh Israel hampir sama jumlahnya dengan warga Palestina yang baru ditangkap di Tepi Barat,” kata Retno.

“Dalam kaitan inilah pesan kuat harus keluar dari DK PBB hari ini dan penghentian kekerasan dan kekejaman harus dilakukan sekarang,” sambungnya.

Selanjutnya, setelah melakukan pertemuan dengan Menlu China, Retno bersama para menlu negara OKI, melakukan pertemuan dengan Sekjen PBB. Retno mengatakan, para menlu negara OKI menekankan pentingnya dikeluarkan resolusi DK PBB yang lebih kuat, dengan fokus utama mengenai masalah kemanusiaan.

“Isu penting terkait gencatan senjata kembali disampaikan. Dan dibahas pula mengenai penjajakan pembukaan akses lain pengiriman bantuan kemanusiaan, dan pentingnya penyederhanaan pengecekan keamanan agar bantuan kemanusiaan dapat lebih cepat tersalurkan karena memang kebutuhannya sangat mendesak,” kata Retno.

Baca juga: Habib Rizieq Puji Menlu Retno soal Konsistensi Bela Kemerdekaan Palestina

Selanjutnya dalam pertemuan di DK PBB, Retno dan sejumlah Menlu negara OKI menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Hal ini merupakan bagian dari tindak lanjut mandat Pemimpin OKI dalam KTT di Riyadh 11 November lalu untuk menggunakan semua upaya guna mencari penyelesaian situasi di Gaza.

Retno pada pertemuan di DK PBB tersebut kembali menyampaikan posisi Indonesia dalam membela keadilan dan kemanusiaan di Palestina. Retno juga menyampaikan kekhawatirannya atas situasi di Gaza dan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

“Di dalam pembacaan statement nasional atau posisi nasional, di awal pidato saya menyampaikan bahwa saya hadir kembali di pertemuan DK PBB karena saya ingin berada di sisi yang benar dari sejarah, yaitu membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” kata Retno.

Baca juga: Seruan Habib Rizieq Shihab soal Pemilu dan Palestina di Munajat 212

Retno juga mempertanyakan jumlah tawanan yang dibebaskan Israel dengan warga Palestina yang kembali ditangkap oleh Israel. “Apabila jumlah tawanan yang dibebaskan Israel sama banyaknya atau kurang lebih sama banyaknya dengan penangkapan baru di Tepi Barat, pertanyaannya adalah apa gunanya?” ujarnya.

Lebih lanjut, Retno mengatakan menyambut baik adanya gencatan senjata sementara yang kini berlangsung. Namun Indonesia menilai hal ini tidak cukup karena belum ada penyelesaian perdamaian yang berkesinambungan.

“Indonesia menyambut baik truce yang berlangsung saat ini, namun pertanyaannya adalah apakah ini cukup? Indonesia berpendapat bahwa hal ini tidak cukup, karena humanitarian pause masih terlalu sempit dan rapuh untuk betul-betul membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan,” kata Retno.

Retno menyinggung pernyataan PM Israel yang menyebut akan melanjutkan operasi militer setelah gencatan senjata sementara berakhir. Retno meminta agar DK PBB mencegah hal tersebut.

“Saya kutip pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat truce selesai. Saya sampaikan saya tidak dapat memahami pernyataan semacam ini. Saya juga tidak bisa memahami jika DK PBB membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan ini pada akhirnya menjadi kenyataan. DK PBB harus dapat mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza,” kata Retno.

Karena itu, Retno meminta DK PBB melakukan pentingnya pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Gaza dan dapat termonitor dengan baik. Kedua, penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang harus betul-betul dilakukan.

“Ketiga, pentingnya gencatan senjata yang permanen untuk mengakhiri semua kekejaman,” ujar Retno.

Di akhir pernyataan, Retno kembali menegaskan bahwa bangsa Palestina memiliki hak untuk merdeka berdasarkan two-state solution. Menurutnya, saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai kembali proses perdamaian tersebut.

“Dan mengingat hari ini kita peringati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina, maka kita jangan menutup mata atau tinggal diam terhadap perjuangan rakyat Palestina,” katanya.

Habib Rizieq Puji Menlu Retno soal Konsistensi Bela Kemerdekaan Palestina

Habib Rizieq Puji Menlu Retno soal Konsistensi Bela Kemerdekaan Palestina

Jakarta - Habib Rizieq Shihab (HRS) memuji Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. HRS menyebut Retno konsisten membela kemerdekaan Palestina.
Foto: Beritamega4d.com

Jakarta – Habib Rizieq Shihab (HRS) memuji Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. HRS menyebut Retno konsisten membela kemerdekaan Palestina.

“Dalam sambutan singkat ini, saya juga ingin mengajak segenap rakyat Indonesia untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Marsudi, yang sejak dulu hingga kini tetap konsisten membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” kata Habib Rizieq Shihab dalam surat yang dibacakan Ketua SC Munajat Kubro 212 sekaligus menantu HRS Muhammad Bin Husein Alatas di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga:  Surat Habib Rizieq untuk Munajat 212, Ungkap Alasan Tak Hadir

HRS mengatakan Retno telah berani mengecam aksi Israel terhadap Palestina. Dia mengapresiasi tuntutan Retno yang meminta Israel dibawa ke Pengadilan Internasional.

“Serta dengan sangat berani menghantam Israel di forum-forum resmi PBB bahkan paling akhir dengan secara resmi Menlu RI atas nama negara Indonesia, telah mengajukan tuntutan agar Israel diseret ke Pengadilan Internasional, atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat di Gaza, Palestina. Takbir… takbir…,” ujarnya.

Ucapan terima kasih HRS dalam surat yang dibacakan menantunya, Muhammad Bin Husein, untuk Menlu Retno juga disambut takbir peserta Munajat Kubro 212. Dia mendoakan Retno sukses menjalankan tugasnya.

Baca juga:  Seruan Habib Rizieq Shihab soal Pemilu dan Palestina di Munajat 212

“Terima kasih untuk Ibu Menlu RI semoga selalu sukses dalam melaksanakan tugas negara, amin ya rabbal alamin,” ujarnya.

Seruan Habib Rizieq Shihab soal Pemilu dan Palestina di Munajat 212

Seruan Habib Rizieq Shihab soal Pemilu dan Palestina di Munajat 212

Jakarta - Habib Rizieq Shihab (HRS) menyampaikan seruannya terkait serangan Israel terhadap rakyat Palestina. Habib Rizieq meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menindak tegas pihak yang terang-terangan membela zionis Israel.
Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat (Beritamega4d.com)

Jakarta – Habib Rizieq Shihab (HRS) menyampaikan seruannya terkait serangan Israel terhadap rakyat Palestina. Habib Rizieq meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menindak tegas pihak yang terang-terangan membela zionis Israel.

“Dan melalui sambutan saya juga, saya bersama umat memohon dengan sangat hormat kepada Bapak Presiden RI dan jajaran Polhukam RI, termasuk TNI dan Polri serta Kejaksaan RI, agar segera menindak tegas siapa pun dari kelompok mana pun di NKRI yang secara vulgar membela zionis Israel atau dengan sengaja mengibarkan bendera zionis Israel atau membangun museum holocaust Israel atau mendirikan arau menyerang umat yang sedang aksi damai bela Palestina,” kata Habib Rizieq Shihab.

Sambutan Habib Rizieq itu dibacakan Ketua SC Munajat Kubro sekaligus menantu HRS Muhammad Bin Husein Alatas di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12/2023). Habib Rizieq tidak hadir karena sedang mendampingi istrinya yang sedang sakit.

Habib Rizieq mengatakan pembelaan terhadap Israel bertentangan dengan UUD 1945. Habib Rizieq kemudian menyinggung bentrok ormas di Bitung, Sulawesi Utara.

Baca juga: Habib Rizieq, Menlu Retno marsudi, palestine

“Karena yang demikian itu telah nyata melanggar konstitusi, yaitu Pembukaan UUD 1945 dan Permenlu RI Nomor 3 Tahun 2019 serta bisa menimbulkan keonaran dan kerusuhan seperti yang terjadi baru-baru ini di Kota Bitung, Manado, Sulawesi Utara,” kata Rizieq.

“Mereka harus ditindak dengan tegas, bubarkan ormasnya dan tangkap pengurusnya, serta tutup Museum Holocaust Israelnya, dan robohkan zionis Israelnya agar tidak menimbulkan kegaduhan yang bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional. Semoga pemerintah segera mengambil langkah cepat dan tepat sesuai amanat perundang-undangan,” ujarnya.

Berkaitan dengan pemilu, Habib Rizieq juga menyampaikan tiga seruan dalam aksi Munajat Kubro 212. Berikut seruan tersebut:

  •  Bahwa ulama dan umaro bersama segenap rakyat wajib beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, karena iman dan takwa itulah kunci keselamatan dunia dan akhirat.
  • Bahwa Pemilu 2024 wajib digelar dengan jujur adil dan damai sesuai amanat konstitusi, sehingga semua pihak harus fokus serius dan tulus untuk berpolitik dengan ahlakul karimah, tanpa kecurangan atau tipu-tipu atau caci maki atau politik uang atau kampanye hitam atau menghalalkan segala cara, supaya rakyat dan bangsa Indonesia tidak lagi terbelah dan tidak lagi terpolarisasi, insyaallah.
  • Bahwa segenap bangsa Indonesia wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 18 Agustus 1945.
Ngerinya Robot Canggih Israel Lumpuhkan Terowongan Gaza

Ngerinya Robot Canggih Israel Lumpuhkan Terowongan Gaza

Jakarta, BeritaMega4d.com Indonesia - Israel menggunakan robot canggih untuk melumpuhkan terowongan di Gaza. Pasukan militer Israel memanfaatkan drone pembunuh dan robot anjing pelacak yang mampu mendeteksi pergerakan di bawah tanah.
Jakarta, BeritaMega4d.com Indonesia – Israel menggunakan robot canggih untuk melumpuhkan terowongan di Gaza. Pasukan militer Israel memanfaatkan drone pembunuh dan robot anjing pelacak yang mampu mendeteksi pergerakan di bawah tanah.

 

Jakarta, BeritaMega4d.com Indonesia – Israel menggunakan robot canggih untuk melumpuhkan terowongan di Gaza. Pasukan militer Israel memanfaatkan drone pembunuh dan robot anjing pelacak yang mampu mendeteksi pergerakan di bawah tanah.

 Unit robot anjing tersebut dinamai ‘Oketz’ dan ‘Samur’, yang telah dilatih sedemikian rupa untuk melacak terowongan di Gaza sepanjang 500 kilometer.

Menurut analis pertahanan, Israel menggunakan radar penetrasi tanah dan pendeteksi gravitasi berteknologi tunggu untuk memetakan sistem di bawah terowongan.

Hamas sendiri telah membangun labirin di bawah tanah selama hampir 1 dekade. Beberapa terowongan memiliki kedalaman 70 meter di bawah tanah untuk menyimpan senjata dan cadangan makanan.

Baca Juga :  15.000 Ilmuwan Kompak Ungkap Jadwal Kiamat Bumi, Kapan?

Kehancuran terowongan itu krusial untuk keberhasilan serangan balik Israel, sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan 1.400 warga sipil Israel.

Memasuki terowongan itu bukan hal mudah, sebab ada banyak jebakan yang disiapkan Hamas.

Namun, robot-robot Israel telah dilengkapi sensor dan peralatan untuk menemukan berbagai jebakan yang dipasang Hamas.

Robot anjing pelacak mampu mendeteksi bom dan bahan peledak, menemukan jalan masuk, dan menyerang personil musul dengan mengigit tangan mereka.

Sebagai informasi, Hamas memperkerjakan 900 orang untuk membangun sistem terowongannya, menurut Rand Corporation. Hamas juga dilaporkan telah mengirim tim engineer ke Iran untuk belajar soal persediaan listrik, ventilasi, dan air, di dalam terowongan.

Baca Juga : Pesan Sadis Netanyahu Usai Israel Tembus ‘Jantung’ Gaza

Konflik antara Hamas dan Israel sudah berlangsung selama satu bulan. Setiap hari ada saja korban berjatuhan.

Berdasarkan data terbaru, ada lebih dari 11.000 warga Palestina yang menjadi korban tewas dalam konflik berdarah ini.

10.560 Tewas, Israel Sebut Tak Ada Krisis Kemanusiaan di Gaza

10.560 Tewas, Israel Sebut Tak Ada Krisis Kemanusiaan di Gaza

 Foto: Pasukan Israel di Gaza
Foto: Pasukan Israel di Gaza

Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia – Pejabat militer Israel membantah adanya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Kamis (9/11/2023). Padahal data kementerian kesehatan menyebut 10.500 orang lebih sudah tewas dan PBB serta pemantau internasional menyebut bencana besar di wilayah kantong itu.

“Kami tahu situasi sipil di Jalur Gaza tidak mudah,” kata kepala koordinasi dan penghubung COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang menangani urusan sipil di Gaza, Kolonel Moshe Tetro.

“Tetapi saya dapat mengatakan bahwa tidak ada krisis kemanusiaan di Jalur Gaza,” katanya kepada wartawan.

Tetro mengklaim militer Israel telah memfasilitasi transfer bantuan ke Gaza di sejumlah sektor. Seperti air, makanan, pasokan medis dan bantuan kemanusiaan untuk tempat penampungan.

Pernyataan Tetro ini muncul ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron membuka konferensi tentang bantuan untuk Gaza di Paris pada hari Kamis. Macron menyerukan “jeda kemanusiaan” secepatnya di wilayah Palestina dan mendesak masyarakat internasional untuk berupaya “menuju gencatan senjata”.

Sebelumnya, Israel mengaku mengalahkan Hamas di pos terdepan kelompok itu, di Gaza, Kamis. Ini setelah pertempuran sengit 10 jam terjadi.

Mengutip Al-Jazeera, tentara Israel mengatakan pertempuran berlanjut semalaman di Jabalia, sebelah utara Kota Gaza. “Tentaranya mengambil alih pos terdepan Hamas,” ujar laporan itu.

Selama pertempuran 10 jam, militer Israel mengatakan tentaranya menghadapi dan membunuh pejuang Hamas. Israel juga menambahkan bahwa senjata Hamas telah disita dan terowongan dihancurkan.

Hal sama juga dilaporkan media Israel, Times of Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukan Brigade Infanteri Nahal merebut benteng Hamas, yang dikenal sebagai pos terdepan 17.

“Menemukan banyak senjata dan menemukan terowongan, termasuk satu terowongan yang terletak berdekatan dengan taman kanak-kanak yang mengarah ke rute bawah tanah yang luas,” klaimnya.

Belum ada pernyataan resmi dari Hamas soal ini. Kemarin, Israel mengumumkan telah sampai ke jantung kota Gaza, di Gaza Utara, di mana saat bersamaan berbondong-bondong warga Gaza mengungsi ke wilayah Selatan sambal membawa bendera putih.

Angka korban di Gaza terus bertambah. Dari data Kementerian Kesehatan Gaza Rabu, 10.568 orang tewas karena serangan Israel sementara 4.324 luka-luka.

Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Namun hingga kini, Israel mengatakan tak akan melakukan gencatan senjata.

Sementara itu, lebih dari 155 orang telah terbunuh dan 2.250 orang terluka di Tepi Barat. Di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.

Update Terkini Perang Gaza: Netanyahu Menggila, Israel Pecah

Update Terkini Perang Gaza: Netanyahu Menggila, Israel Pecah

Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden (tidak dalam gambar), saat Biden mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023.  
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden (tidak dalam gambar), saat Biden mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023.

Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kesepakatan gencatan senjata selama 5 hari dengan kelompok Hamas di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan beberapa sandera yang ditahan di wilayah tersebut pada awal perang.

Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, sebagaimana dilansir The Guardian, Jumat (10/11/2023), Netanyahu langsung menolak kesepakatan tersebut dalam perundingan segera setelah militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 orang.

Negosiasi dilanjutkan setelah peluncuran serangan darat Israel pada 27 Oktober, namun sumber yang sama mengatakan Netanyahu terus mengambil tindakan keras terhadap proposal yang melibatkan gencatan senjata dengan jangka waktu berbeda dengan imbalan sejumlah sandera.

Pihak lain mengindikasikan bahwa negosiasi yang dilakukan sebelum invasi darat melibatkan jumlah sandera yang jauh lebih besar, dengan Hamas mengusulkan pembebasan puluhan warga negara asing yang disandera di Gaza.

Diperkirakan 240 orang disandera setelah pejuang dari Hamas, Jihad Islam Palestina, dan kelompok lain yang berbasis di Gaza, serta warga sipil, melintasi pagar perbatasan yang memisahkan wilayah tersebut dari kota-kota Israel dan kibbutzim.

Kemarahan masyarakat dan tuntutan agar Israel memprioritaskan negosiasi penyanderaan makin meningkat, dengan keluarga korban yang ditahan di Gaza berkumpul di luar kediaman Netanyahu awal pekan ini.

Menurut tiga sumber yang mengetahui perundingan tersebut, kesepakatan awal yang dibahas adalah pembebasan anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan orang sakit dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari, namun pemerintah Israel menolaknya dan menunjukkan penolakannya dengan meluncurkan serangan darat.

Adapun pengeboman Israel serta invasi darat yang berkelanjutan di ujung utara Jalur Gaza, yang dihuni 2,3 juta orang, telah menewaskan lebih dari 10.500 orang dalam sebulan terakhir dan melukai lebih dari 25.000 orang.

Abu Obeida, juru bicara sayap militan Hamas, Izz ad-Din al-Qassam, mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak dapat membebaskan lebih banyak sandera di tengah meningkatnya serangan.

Baca Juga : 10.560 Tewas, Israel Sebut Tak Ada Krisis Kemanusiaan di Gaza

Jeda Kemanusiaan

Pada Kamis, juru bicara dewan keamanan nasional AS John Kirby mengatakan Israel telah menyetujui “jeda kemanusiaan” selama empat jam setiap hari, dengan tujuan agar jeda kecil dalam pemboman dapat membantu keluarnya sandera dari Gaza. Kirby mengatakan Israel juga setuju untuk membuka koridor kedua bagi warga sipil untuk meninggalkan Kota Gaza.

Letkol Richard Hecht, juru bicara militer Israel, mengatakan: “Tidak ada gencatan senjata, saya ulangi tidak ada gencatan senjata. Apa yang kami lakukan, jangka waktu empat jam itu, adalah jeda lokal yang taktis untuk bantuan kemanusiaan.”

Jihad Islam Palestina merilis sebuah video yang menunjukkan dua sandera, seorang wanita berusia 70-an dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, ditahan di Gaza. Seorang juru bicara sayap militer kelompok tersebut mengatakan pihaknya “siap melepaskan mereka atas dasar kemanusiaan ketika kondisi keamanan di lapangan terpenuhi”.

Hecht mengatakan rekaman itu merupakan “terorisme psikologis terburuk yang pernah saya lihat dalam hidup saya”.

Negosiasi tidak langsung antara pejabat Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar karena kedua kelompok tersebut tidak memiliki kontak resmi, baru-baru ini berfokus pada kemungkinan gencatan senjata yang berlangsung antara satu hingga tiga hari, terkait dengan pembebasan antara 10 hingga 15 sandera.

Sebuah sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan bahwa dorongan untuk menghentikan permusuhan dalam waktu singkat dan menukarkan sejumlah kecil sandera merupakan ujian lakmus dan pintu gerbang bagi perundingan sandera lebih lanjut.

Baca Juga : Israel Tembus Jatung Gaza, Negara Eropa Teriak “Bom” Sanksi

Pembebasan Sandera

Para pejabat dari Mesir dan PBB serta seorang diplomat Barat mengatakan kepada Associated Press bahwa kesepakatan tersebut juga akan memungkinkan lebih banyak bantuan, termasuk sejumlah kecil bahan bakar, untuk masuk ke Gaza setelah Israel mengurangi sebagian besar pasokan makanan, air, bantuan dan bahan bakar beberapa hari setelahnya. serangan Hamas.

Para pejabat AS mengatakan kepada AP bahwa pemerintahan Biden menyarankan untuk menghubungkan lamanya gencatan senjata dengan jumlah sandera yang akan dibebaskan.

Negosiasi untuk membebaskan para sandera menghasilkan pembebasan empat wanita, termasuk dua warga negara Amerika dan dua warga Israel, pada tanggal 20 dan 24 Oktober. Saluran berita kabel Mesir, Al Qahera, melaporkan mediator Mesir hampir mencapai kesepakatan yang akan menghasilkan “gencatan senjata kemanusiaan” di Gaza dan pertukaran sandera.

Noam Sagi, yang ibunya disandera mengatakan telah mendengar banyak rumor dalam 30 hari terakhir. “Kami berada di tengah penyiksaan psikologis selama 34 hari terakhir. Rumor datang dan pergi. Kami mengharapkan semua orang yang terlibat untuk membawa pulang semua sandera sekarang. Itu adalah prioritas nomor satu.”

Yehuda Beinin, yang putrinya dan menantu laki-lakinya diculik dari Kibbutz Nir Oz, mengatakan laporan yang muncul tentang gencatan senjata “sangat tidak jelas”.

“Apa yang harus kami katakan kepada pemerintah Israel adalah: tugas Anda adalah menjamin pembebasan para sandera. Bagaimana Anda melakukan hal itu, itu masalah Anda,” kata pria berusia 70 tahun itu.

“Saya tidak merasa satu bulan telah berlalu, saya tidak punya konsep waktu. Ini benar-benar kabur dan sangat tidak nyata, sangat menakutkan.”

Permintaan Israel

Salah satu sumber yang mengetahui perundingan tersebut, yang melambat setelah invasi darat Israel, mengatakan bahwa poin utama diskusi adalah permintaan pihak Israel agar Hamas memberikan daftar lengkap yang menyebutkan nama dan rincian setiap orang yang ditahan di Gaza. Pihak Israel tidak mau menghentikan pengeboman tanpa menerima daftar ini.

Hamas menjawab bahwa mereka tidak dapat memberikan daftar tersebut tanpa jeda dalam pertempuran, karena diperkirakan 240 sandera disandera oleh sejumlah kelompok berbeda di berbagai tempat di Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan para pemimpin Hamas tidak mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang ditawan, lokasi mereka, atau jumlah orang yang selamat dari pemboman tersebut.

Sumber lain mengatakan Hamas pada awalnya meminta pertukaran tahanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya sebagai imbalan bagi para sandera, namun tuntutan ini dibatalkan demi penghentian serangan udara saja.

“Setiap kali permintaan balasan Israel semakin sulit,” kata sumber itu. Anggota Hamas sebelumnya mengatakan mereka menyandera untuk ditukar dengan ribuan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Perpecahan di Israel

Perundingan ini juga telah memunculkan perpecahan di dalam pemerintahan Israel, yang mempertemukan kelompok garis keras di kalangan militer, kelompok sayap kanan pemerintah, dan khususnya Netanyahu, melawan badan intelijen Mossad, yang merupakan lembaga utama dalam negosiasi penyanderaan, dan beberapa jenderal.

“Setiap kali Bibi [Netanyahu] mencapai kesepakatan, maka tuntutannya akan lebih keras,” kata salah satu sumber. Netanyahu telah berulang kali secara terbuka menolak gagasan gencatan senjata, dan malah memilih untuk meningkatkan serangan terhadap Gaza.

Pada pertengahan bulan Oktober, mantan agen Mossad David Meidan, yang merundingkan pembebasan tentara Israel Gilad Shalit dari Gaza lebih dari satu dekade lalu, mengatakan kepada Haaretz bahwa tidak ada keraguan masalah pertama yang harus dihadapi negara adalah masalah para tawanan.

“Kesempatan untuk melakukan hal ini sangatlah sempit. Kami harus menyelesaikan ini… dalam waktu seminggu,” katanya.

Pembicaraan terfokus pada upaya untuk menemukan tokoh-tokoh di kamp Israel yang bersedia menerima argumen bahwa pembebasan sandera lebih lanjut tidak mungkin dilakukan di tengah meningkatnya pertempuran.

“Perang berlangsung dengan kekuatan yang belum pernah disaksikan Hamas,” Netanyahu menyatakan dalam pidatonya yang tegas menandai satu bulan sejak serangan tersebut. “Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya kami yang diculik.”

Media Israel melaporkan bahwa direktur Mossad saat ini, David Barnea, dan mantan direktur Yossi Cohen baru-baru ini mengunjungi Doha untuk membahas negosiasi penyanderaan. Kunjungan mereka, serta meningkatnya peran Mossad dalam negosiasi, tampaknya mengalihkan diskusi ke arah kemungkinan pembebasan sandera terbatas yang terkait dengan gencatan senjata sementara.

Kepala CIA, William Burns, mengunjungi Kairo dan Israel awal pekan ini, bertemu dengan presiden Mesir, Abdel Fatah al-Sisi. Burns bertemu dengan pimpinan Mossad Barnea dan perdana menteri Qatar di Doha pada hari Kamis.

Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok tersebut membahas izin sejumlah kecil bahan bakar ke Gaza untuk tujuan kemanusiaan, yang sejauh ini ditolak Israel, serta kesepakatan untuk membebaskan sejumlah kecil sandera dengan imbalan gencatan senjata satu atau dua hari. Namun hasil perundingan tersebut masih belum jelas.

Update Gaza: Korban Tewas 10.500-Warga Kibarkan Bendera Putih

Update Gaza: Korban Tewas 10.500-Warga Kibarkan Bendera Putih

Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia - Serangan ke Gaza masih terus dilakukan Israel. Hingga Kamis (9/11/2023) sejumlah laporan mengatakan rudal masih menghujani kantong Palestina tersebut.
 Foto: Serangan Israel ke Gaza 6 November
Jakarta, BeritaMega4D.com Indonesia – Serangan ke Gaza masih terus dilakukan Israel. Hingga Kamis (9/11/2023) sejumlah laporan mengatakan rudal masih menghujani kantong Palestina tersebut.

Dalam update Al-Jazeera, Rabu malam, disebutkan bagaimana angka korban terus bertambah menembus 10.500 orang. Dari BeritaMega4D.com International dilaporkan bagaimana Israel mengklaim telah menghancurkan ratusan terowongan bawah tanah Hamas.

Di sisi lain, BeritaMega4D.com International menyebut bagaimana warga Gaza berbondong-bondong mengibarkan bendera putih, saat muncul perintah evakuasi dilakukan Israel. Berikut rangkuman BeritaMega4D.com Indonesia:

10.569 Warga Gaza Tewas

Angka korban di Gaza terus bertambah. Dari data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, 10.568 orang tewas karena serangan Israel sementara 4.324 luka-luka.

Dari keseluruhan korban, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Namun hingga kini, Israel mengatakan tak akan melakukan gencatan senjata.

Sementara itu, lebih dari 155 orang telah terbunuh dan 2.250 orang terluka di Tepi Barat. Di Israel sendiri, 1.400 orang tewas dan lebih dari 7.198 orang terluka.

Israel Hancurkan Terowongan Hamas

Israel mengklaim telah menghancurkan 130 terowongan di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan hal tersebut merupakan jumlah total selama operasi militer dilakukan di wilaya Palestina itu.

Dalam serangkaian postingan di media sosial, juru bicara IDF Daniel Hagari membagikan rekaman video yang menunjukkan sejumlah kehancuran. Sayangnya laporan itu belum bisa diverivikasi secara independen.

Diketahui, Hamas telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk membangun terowongan bawah tanah tersebut. Terowongan itu diyakini berdiri sepanjang lebih dari 300 mil.

Anak-Anak Gaza Kelaparan

Sementara itu, Al-Jazeera memuat bagaimana anak-anak di Gaza menghadapi kelaparan, penyakit, dan dehidrasi. Anak-anak yang selamat dari bombardir Israel menghadapi risiko kematian paling tinggi.

“Situasinya sangat buruk. Warga sipil, terutama anak-anak, terus menanggung akibat paling berat dari kekerasan yang sedang berlangsung,” kata Alexandra Saieh dari Save the Children, berbicara dari Washington, AS.

“Minggu lalu, Save the Children memperingatkan bahwa jumlah total anak-anak yang terbunuh hanya dalam beberapa minggu di Gaza lebih tinggi dibandingkan jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh dalam seluruh konflik jika digabungkan sejak tahun 2019,” tegasnya mengumumkan bahkan setelah data diriliş 1.000 anak lainnya telah terbunuh.

“Kami tahu lebih dari 1.000 anak hilang atau terjebak di bawah reruntuhan dan hampir tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka,” kata Saieh.

“Jika kita tidak melakukan gencatan senjata, jumlahnya akan terus bertambah buruk,” tambahnya.

Netanyahu Keukeuh Tak Ada Gencatan Senjata

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali menolak prospek gencatan senjata di Gaza. Komentar ini muncul di tengah laporan adanya “perundingan untuk menghentikan sementara pertempuran”.

“Saya ingin mengesampingkan segala macam rumor palsu yang kami dengar dari berbagai arah, dan menegaskan kembali satu hal yang jelas,” katanya.

“Tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami,” ujarnya lagi.

Gerbang Penyebrangan Rafah Ditutup

Pintu penyebrangan Rafah kini ditutup. Padahal gerbang itu penning bagi warga Gaza, Palestina menyelamatkan diri.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel tidak memberikan rincian tambahan mengenai penyebab pasti penutupan penyeberangan antara Gaza dan Mesir tersebut. Namun keamanan disebut menjadi penyebab.

“Harapan AS adalah ketika situasi [keamanan] teratasi, penyeberangan akan dibuka secara berkala untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan memungkinkan warga negara asing dan orang lain untuk meninggalkan Gaza,” katanya.

Ratusan Staf Kongres AS Mogok Minta Gencatan Senjata

Lebih dari 100 staf Kongres AS melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut gencatan senjata Para staf berjaga di depan gedung US Capitol dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “tidak lagi nyaman untuk berdiam diri”.

Baca Juga : Hizbullah Warning, Perang Israel di Gaza Jadi Perang Regional

“Konstituen kami memohon gencatan senjata, dan kami adalah staf yang menjawab seruan mereka,” kata mereka.

“Sebagian besar bos kami di Capitol Hill tidak mendengarkan orang-orang yang mereka wakili. Kami menuntut para pemimpin kami angkat bicara,” tambahnya.

Jajak pendapat Data for Progress yang dirilis pada 20 Oktober menunjukkan 66% pemilih AS menginginkan Presiden Joe Biden menyerukan gencatan senjata. Diketahui 80% anggota Partai Demokrat mendukung langkah tersebut.

Namun pemerintahan Biden menolak tekanan untuk mendukung seruan gencatan senjata. Ia malah mengatakan pihaknya berupaya untuk mendapatkan “jeda kemanusiaan” dalam pertempuran tersebut.

Hanya segelintir legislator di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang menyerukan gencatan senjata meskipun dukungan terhadap jeda kemanusiaan semakin meningkat. Pekan lalu, Dick Durbin menjadi senator AS pertama yang menyerukan gencatan senjata.

Seruan Gencatan Senjata di Gaza Makin Kencang

Bukan hanya di AS, peruan gencatan senjata juga kencang di Inggris. Persatuan Organisasi Muslim (UMO) Walsall mendesak pemerintah Inggris dan para pemimpin dunia untuk memfasilitasi gencatan senjata segera di Gaza setelah lebih dari sebulan serangan Israel ke wilayah tersebut.

Baca juga : Thailand Minta Iran Bantu Pembebasan Warganya yang Disandera Hamas

“Untuk mendukung seruan gencatan senjata, sejumlah organisasi yang merupakan bagian dari UMO akan mengibarkan bendera Palestina pada 11 November dan berencana untuk mempertahankannya setidaknya selama seminggu, atau sampai gencatan senjata tercapai,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Warga Gaza Kibarkan Bendera Putih

Warga Gaza mengibarkan bendera putih dan memegang kertas identitas, Tabu. Ini dilakukan saat meraka berbondong-bondong mengikuti perintah Israel untuk pindah dari wilayah utara ke selatan.

Video dari lokasi kejadian, termasuk yang dipublikasikan oleh militer Israel, menunjukkan sejumlah warga Palestina menuju ke selatan. Termasuk anak-anak, wanita dan orang lanjut usia.

Berbicara kepada BeritaMega4D.com International, para pengungsi mengatakan mereka telah berjalan berjam-jam. Beberapa dari mereka tidak membawa apa-apa selain botol air, sementara yang lain membawa bendera putih, menandakan harapan mereka untuk perjalanan yang aman.

“Saya membawa tanda pengenal saya karena saya diberitahu bahwa itu (jalan) akan aman, saya tidak tahu apakah saya akan diizinkan masuk atau tiba di selatan,” katanya.

“Saya adalah penduduk lingkungan Al-Shejaiya… Kami melihat kematian dengan mata kepala sendiri, lantai meledak dari bawah kami. Saya hanya punya satu putra dan tiga putri, saya tidak bisa berjalan, kemana kami harus pergi? Tidak ada rumah, tidak ada makanan, tidak ada air; mereka tidak meninggalkan apa pun kepada kami,” kata Zaher, ibu empat anak.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, sekitar 5.000 orang melarikan diri ke Gaza selatan dengan berjalan kaki selama empat jam pada hari Senin. Israel telah mengklaim membuka “koridor kemanusiaan” selama empat jam setiap hari bagi warga Gaza untuk bergerak ke selatan.

PBB Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang

Pelapor khusus PBB mengenai hak atas perumahan yang layak telah memperingatkan bahwa pemboman “sistematis” Israel terhadap perumahan dan fasilitas sipil adalah ilegal. Ini merujuk hukum kemanusiaan internasional.

“Tindakan seperti itu merupakan kejahatan perang dan jika ditujukan terhadap penduduk sipil, maka tindakan tersebut juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Balakrishnan Rajagopal dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa bahkan ketika para pejuang berlindung di perumahan sipil, seperti yang dituduhkan Israel dalam serangannya terhadap kamp pengungsi Jabalia, bangunan-bangunan tersebut masih bukan target yang sah.

Menurut PBB, Israel telah menghancurkan 45% dari seluruh unit perumahan di Gaza sejak 7 Oktober dan membuat sekitar 1,5 juta orang mengungsi di dalam negeri.

Generator Cadangan di RS Indonesia Kehabisan Bahan Bakar

Fasilitas medis di Gaza utara akan berhenti berfungsi karena bahan bakar untuk generator cadangannya akan habis dalam satu hari. Kabar ini disampaikan oleh direktur fasilitas tersebut.

“Generator akan kehabisan bahan bakar dalam 24 jam,” kata Atef al-Kahlout. Ia mengatakan, generator utama di rumah sakit tersebut sudah mati.

“Jika rumah sakit tidak mendapat pasokan bahan bakar dalam 24 jam ke depan, operasinya akan terhenti total,” katanya.

Direktur Rumah Sakit Indonesia tersebut mengimbau PBB, WHO dan ICRC untuk melakukan intervensi guna mengamankan jalur yang aman bagi warga Palestina yang terluka untuk diangkut ke Jalur Gaza bagian selatan, dan dari sana ke Mesir untuk mendapatkan perawatan.

Menteri G7 Warning Iran

Para menteri luar negeri dari G7 telah memperingatkan Iran tentang peningkatan eskalasi selama perang Israel di Gaza, dan mengatakan bahwa Teheran harus mengendalikan kelompok bersenjata sekutunya.

“Kami menyerukan Iran untuk menahan diri memberikan dukungan kepada Hamas dan mengambil tindakan lebih lanjut yang mengganggu stabilitas Timur Tengah, termasuk dukungan kepada Hizbullah Lebanon dan aktor non-negara lainnya, dan menggunakan pengaruhnya terhadap kelompok-kelompok tersebut untuk meredakan ketegangan regional,” kata para menteri dalam pernyataan bersama setelah pembicaraan di Jepang.

Iran telah muncul sebagai salah satu negara yang paling vokal menentang pemboman Israel di Gaza, dan telah memperingatkan Israel dan sekutu terdekatnya bahwa perang dapat meluas ke AS.

Israel Serang Palang Merah International

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan terkejut atas serangan Israel ke konvoinya pada Selasa. Dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan ketika konvoi ICRC yang membawa pasokan medis yang menyelamatkan nyawa ke fasilitas kesehatan dilalap api.

“Kami sangat menekankan bahwa konvoi kemanusiaan, konvoi medis, fasilitas dan personel mendapat perlindungan khusus berdasarkan hukum humaniter internasional,” kata juru bicara ICRC Alyona Synenko.

“Hukum humaniter internasional mengatakan bahwa fasilitas sipil, infrastruktur penting, warga sipil harus dibedakan dari objek militer, personel militer. Kami telah berbicara dengan pihak-pihak tersebut dan kami telah menyerukan secara terbuka untuk menghormati hukum humaniter internasional, karena jumlah korban kemanusiaan dalam konflik yang kita lihat saat ini di lapangan sangatlah mengejutkan,” tegasnya.