Polisi: Pembunuh Wanita dalam Koper di Cikarang Sempat Setubuhi Korban

Ahmad Arif Ridwan Nuwloh, pembunuh wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi, saat dibawa ke kantor polisi. (dok. Istimewa)

beritamega4d.com
Kamis, 02 Mei 2024 14:06 WIB

Jakarta – Polisi mengungkap fakta baru di balik pembunuhan wanita inisial RM (50), yang mayatnya ditemukan di dalam koper di kawasan Cikarang, Bekasi. Polisi menyebut korban sempat disetubuhi pelaku sebelum akhirnya dibunuh.

“Masih didalami untuk motifnya. Karena korban sempat disetubuhi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (2/4/2024).

Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Pelaku bernama Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) masih menjalani serangkaian pemeriksaan.

“Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan diperkuat dengan bukti bukti yang dikumpulkan oleh penyidik,” tuturnya.

Jasad Rini ditemukan dalam koper di Cikarang Barat, pada Kamis (25/4). Pelaku ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, dan Polsek Cikarang Barat, di Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu (1/5).

Dibunuh di Hotel

Sebagai informasi, momen terakhir pembunuh RM yang mayatnya ditemukan dalam koper di kawasan Bekasi terekam CCTV. Pelaku dan korban terekam sempat masuk hotel di kawasan Bandung, Jawa Barat.

“Terduga pelaku terekam di CCTV sebuah hotel di Bandung, membawa koper hitam,” ujar Ade ary.

beritamega4d.com menerima dua rekaman CCTV saat pelaku dan korban masuk kamar dan saat pelaku keluar dari hotel. Pada rekaman CCTV yang pertama, pelaku terlihat masuk ke kamar hotel pukul 09.51 WIB, pada Rabu (24/4).

Pelaku berjalan di depan korban di lorong kamar hotel. Pelaku menggunakan pakaian serbahitam, sementara korban berbaju merah, celana hitam, dan mengenakan kerudung.

Kemudian, dalam rekaman CCTV kedua, pelaku keluar pukul 18.39 WIB pada hari yang sama. Pelaku membawa koper hitam besar yang berisi mayat Rini.

Analisis BMKG soal Angin Puting Beliung yang Terjang Rancaekek dan Jatinangor

Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) sore.

beritamega4d.com
Minggu, 25 Feb 2024 02:30 WIB

BANDUNG, Beritamega4d.com- Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu memberi penjelasan soal angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2024) sore.

Menurut dia, angin puting beliung yang menerjang dua kecamatan tersebut akibat dari adanya pertumbuhan awan konvektif berskala lokal yang ada di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat.

Teguh menerangkan, dari data analisa cuaca sementara, suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat.

Hal ini mendukung terjadinya penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk Jabar dan sekitarnya.

“Ini selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (21/2/2024).

Terpantau pula adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan di Jawa Barat.

Angin puting beliung merusak atap rumah dan pabrik Kahatex di Jatinangor, Sumedang, Jabar, Rabu (21/2/2014) sore.
Angin puting beliung merusak atap rumah dan pabrik Kahatex di Jatinangor, Sumedang, Jabar, Rabu (21/2/2014) sore.

Selain itu, ada perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar Jawa Barat.

“Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut. Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal,” ucap Teguh.

Teguh menyebut, angin puting beliung yang terjadi sekitar 16.00 WIB itu sampai merobohkan pagar PT Kahatex hingga merusak atap sejumlah rumah warga di Kabupaten Sumedang.

“Angin puting beliung mengakibatkan atap rumah warga di Kecamatan Jatinangor berterbangan,” ucapnya.

Hingga saat ini, jumlah kerusakan akibat angin puting beliung yang menerjang Rancaekek dan Jatinangor masih dalam pendapatan petugas di lapangan.

Sebelumnya, fenomena angin puting beliung yang disertai dengan hujan intensitas lebat ini membuat Kecamatan Rancaekek mencekam.

Dalam beberapa video amatir yang direkam warga, sejumlah kendaraan truk terguling di depan Borma Rancaekek yang menyebabkan kemacetan.

Tidak hanya itu, dalam video lain terlihat sejumlah pohon tumbang menimpa kendaraan roda empat.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menerangkan, petugas BPBD sudah diterjunkan ke lokasi menangani dampak kerusakan angin puting beliung.

“Petugas sudah diterjunkan ke lokasi sedang penanganan,” pungkas Hadi.

Penemuan 2 Mayat di UNPRI Medan, Membusuk Dalam Bak Air di Lantai 9 Kampus

Penemuan 2 Mayat di UNPRI Medan, Membusuk Dalam Bak Air di Lantai 9 Kampus

BERITAMEGA4D.COM - Akhirnya terungkap fakta penemuian mayat yang sebelumnya 'ditutup-tutupi' pihak kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan.

BERITAMEGA4D.COM – Akhirnya terungkap fakta penemuian mayat yang sebelumnya ‘ditutup-tutupi’ pihak kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan.

Sebelumnya, pihak kampus menghalangi petugas masuk dengan alasan harus ada izin dari Ketua Pengadilan Negeri Medan.

Teranyar, polisi menemukan 5 mayat tanpa identitas saat melakukan penggeledahan di UNPRI Medan, Selasa (12/12/2023). Penggeledahan ini dilakukan, pasca beredarnya video soal dugaan adanya temuan mayat di dalam bak air di lantai 9.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, pihaknya telah menggeledah beberapa ruangan di gedung kampus mewah tersebut.

Ia menyampaikan, lima jenazah tersebut ditemukan di lantai 15 pada saat polisi melakukan penyelidikan di dalam gedung tersebut.

Lima jenazah tersebut yakni empat laki-laki dan satu perempuan. Fathir menuturkan polisi saat ini masih menunggu kejelasan dari pihak kampus soal adanya lima mayat tersebut yang diduga disembunyikan di sebuah ruangan.

3 Kematian Tragis Debt Collector Saat Tagih Utang di Jabar

3 Kematian Tragis Debt Collector Saat Tagih Utang di Jabar
Evakuasi Mayat Penagih Utang di Bandung

Bandung – Kesan seram, jadi stigma yang kerap muncul saat mendengar profesi debt collector atau penagih utang. Bukan cuma seram karena penampilan yang sangar, tapi debt collector lekat dengan profesi yang bisa mengintimidasi nasabah terlilit utang.
Nyatanya, menjadi seorang debt collector juga tak kalah berisiko. Nyawa pun jadi taruhannya. Seperti di Jawa Barat, beberapa kali muncul kasus debt collector dibunuh oleh orang yang berhutang. Berikut catatan peristiwanya, dirangkum oleh tim BeritaMega4D.com.

Baca Juga : KA Probowangi Terlambat 13 Menit Imbas Laka dengan Elf di Lumajang

1. Jenal Dibunuh Karena Nasabah Sakit Hati Ditagih Utang (2019)

Jasad Jenal Ompusungu (42), seorang debt collector sebuah koperasi simpan pinjam di Kabupaten Bandung Barat (KBB), ditemukan mengenaskan. Kepala jasad pria itu sudah terpisah dari tubuhnya.

Kala itu bulan September 2019, foto jasad Jenal tersebar luas di media sosial. Mayatnya ditemukan di jurang area tebing Kampung Sukarajin, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur.

Jasad yang sudah membusuk itu kemudian dibawa ke RSUD Sayang Cianjur. Tubuh Jenal yang tak bernyawa masih dikenali pihak keluarga dari ciri-ciri celana dan tato di tubuhnya.

Tapi, polisi menemukan ada luka kekerasan di tubuh korban. Polisi mencium adanya dugaan pembunuhan. Tak lama, PolresCianjur menangkap ANA aliasAhek (51) dan CK alias Maung (42). Keduanya adalah pelaku pembunuhanJenal. Diketahui, ANA aliasAhek adalah nasabah dari tempatJenal bekerja.

(Pembunuh Jenal Debt Collector)

Selain pelaku utama, polisi juga menampilkan lima tersangka lainnya yaitu W (43), SP (37), D (41), AT (43), dan Y (54).Usut punya usut, pelaku alias ANA, punya hutang yang terus membesar. Terungkap jika pelaku yang merupakan nasabah dari koperasi tempat korban bekerja itu sakit hati karena korban pernah menagih dengan cara yang kasar.

2. Tagih Utang Ke Teman Bikin Nyawa Edward Melayang (2020)

Selang satu tahun, Edward Silaban yang menurut keluarganya berprofesi sebagai penagih utang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, juga ditemukan meninggal dengan tragis. Edwin sempat dikabarkan hilang pada Kamis (27/1/2020).

Saat itu, hanya motor milik Edwin yang ditemukan di gudang kosong area belakang kedai ramen di Jalan Raya Gandasari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rupanya, Edwin telah dibunuh secara sadis oleh pegawai kedai ramen. Usut punya usut, Edward ternyata tidak berprofesi sebagai debt collector. Dia hanya mencoba menagih utang kepada rekannya, Luki Teja.

Kecurigaan polisi bermula saat Edward akhirnya ditemukan, namun tak bernyawa. Jasad Edward membusuk di dasar jurang Kampung Cisaronge, Desa Mekar Mukti, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (3/2/2020).

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan bahwa Edward jadi korban pembunuhan berencana. Diceritakan olehnya, kronologi bermula saat Edward datang ke kedai ramen tersebut untuk menagih utang kepada salah satu karyawan di sana.

Rupanya Luki kesal gegara terus ditagih utang. Hal tersebut memicu pelaku merencanakan pembunuhan. Korban kemudian dipukul menggunakan batu bata, ditarik ke kamar mandi, ditenggelamkan di bak air, dan digorok menggunakan pisau.

Jasad Edward Silaban dievakuasi tim Inafis Polresta Bandung di dasar jurang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (3/2/2020). Pria penagih utang tersebut dibunuh dan dibuang mayatnya oleh pegawai kedai ramen.Setelah Edward tewas, sejumlah pegawai ramen diduga membersihkan bercak darah di lantai. Kemudian ada yang ikut membantu membuang jasad korban ke sebuah jurang di Cililin. Dalam kasus ini, maka lima orang ditetapkan tersangka.

Luki, yang berprofesi sebagai manager kedai ramen, tega membunuh rekan bisnisnya tersebut karena dipicu permasalahan utang sebesar Rp150 juta yang diangsur per bulan Rp1,2 juta.

Baru berjalan satu setengah bulan, ia sudah membayar hutang tersebut sebesar Rp70 juta. Tapi entah mengapa, setelah hutangnya tersisa Rp90 juta lagi, Luki memiliki siasat jahat untuk menghabisi rekannya sendiri.

Luki merencanakan pembunuhan keji itu dengan mengajak rekannya, Ridwan Maulana sebagai eksekutor. Ridwan diberi iming-iming naik pangkat dan sepeda motor.

Lima terdakwa kasus pembunuhan itu pun telah menjalani persidangan. Dua terdakwa pelaku utama divonis hukuman seumur hidup dan tiga lainnya divonis bebas oleh majelis hakim di Pengadilan Bale Bandung. Saepuloh Ramdani, Dedi Setiadi, dan Dani Muhammad hanya membantu Luki dan Ridwan.

3. Jasad Roslindawati Terbungkus Kasur dan Dibuang Ke Jurang Setelah Menagih Utang (2023)

Roslindawati Siboro (35) seorang penagih utang di salah satu koperasi simpan pinjam (kosipa), ditemukan membusuk di bebatuan Sungai Cipelang pada Sabtu (18/11/2023) kemarin.

Baca Juga : Pungli di Bandara, Pejabat Imigrasi Bali Raup Rp 6 Juta per Hari

Kasus penemuan mayat itu mengegerkan warga Lembursitu, Kota Sukabumi. Tak disangka, Roslindawati tewas di tangan nasabahnya. Kasus pembunuhan itu dilakukan oleh seorang ibu muda, Putri Sumiati (28) di rumahnya, Kampung Lio Santa, RT 03/01, Cikondang, Citamiang, Kota Sukabumi pada Senin (13/11/2023) lalu.

Bukan tanpa sebab, pembunuhan yang dilakukan Putri ditunggangi masalah utang piutang. Kronologi bermula pada saat Roslindawati bertandang ke rumah Putri untuk menagih utang sebesar Rp3,5 juta. Di sisi lain, ibu dari tiga orang anak itu belum memiliki uang untuk melunasi utang-utangnya.

“Terduga pelaku dengan korban itu adalah terkait utang piutang. Bahwa korban pada hari Senin (13/11) izin kepada keluarganya untuk bekerja. (Pekerjaan korban debt collector?) itu masih didalami karena informasi bekerja di koperasi,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo, Sabtu (18/11/2023).

Keduanya pun terlibat percekcokan hebat. Hingga akhirnya, korban Roslindawati emosi dan menendang tubuh tersangka Putri. Tersangka pun membalas dengan tamparan namun ditangkis korban.

Tersangka pembunuhan sadis di SukabumiPada saat itulah, emosi tersangka memuncak dan mendorong hingga mencekik korban di rumahnya dengan menggunakan sabuk kulit berwarna hitam. Tersangka pun bergegas mengambil senjata tumpul (besi) dan langsung memukul kepala korban.

“Pada kondisi sudah lemas, terduga pelaku ke belakang mengambil besi dan kembali digunakan untuk memukul korban di bagian kepala belakang,” ujarnya.

Setelah memastikan korban tewas, Putri menyimpan jasad Roslindawati di salah satu kamar yang tidak digunakan. Jasad korban digulung menggunakan kasur dan seprei bergambar hello kitty dan didiamkan selama dua malam.

Demi meninggalkan jejak atas perbuatannya, pada Jumat (17/11/2023) tersangka lantas menyuruh anaknya yang masih berusia 13 tahun untuk membuang kasur berisi jasad korban ke Sungai Cipelang di Cikareo, Warudoyong, Kota Sukabumi.

Sang anak yang tak tahu menahu itu pun mematuhi perintah ibunya dan mengajak teman-temannya untuk membantu membuang kasur itu dengan menyewa mobil pick up.

Pembuangan kasur itu dianggap tak biasa dan dicurigai oleh warga yang tak jauh dari lokasi pembuangan. Warga lantas melaporkan ke Polsek Warudoyong.

Mayat Roslindawati ditemukan sekitar enam kilometer dari titik awal pembuangan. Wajahnya sudah tak dikenali, namun ciri-ciri pakaian dan cincin emas yang dikenakan korban dapat dikenali pihak keluarga.

Rumah tersangka digeledah dan polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga dilakukan Putri untuk menghabisi nyawa Roslindawati. Bercak darah korban bahkan masih tersisa di dinding dan bantal.

Atas perbuatannya itu, tersangka Putri dijerat dengan pasal berlapis yaitu pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman mati atau seumur hidup dan maksimal penjara 20 tahun. Kemudian Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun.